2.2. Peran Pemerintah Dalam Memenuhi Kebutuhan Pemukiman
dan Perumahan
2.2.1. Landasan Filosofis dan Yuridis Pembukaan Undang – Undang Dasar
1945 Dalam Pembangunan Bangsa Indonesia
Apabila Undang-undang Dasar itu merupakan sumber hukum tertinggi dari hukum yang berlaku di Indonesia, maka Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
merupakan sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad bangsa Indonesia, yang merupakan sumber dari cita hukum dan cita moral yang ingin
ditegakan baik dalam lingkungan nasional, maupun dalam hubungan pergaulan bangsa-bangsa di Dunia. Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan
khidmat dalam 4 alinea itu, setiap alinea dan kata-katanya mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yang universal dan lestari.
Universal, karena mengandung nilai-nilai yang tinggi oleh bangsa-bangsa beradab diseluruh muka bumi; lestari karena ia mampu menampung dinamika masyarakat,
dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan Negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Negara Proklamasi 17 Agustus 1945. Soegito,
2012:84 . Alinea keempat berbunyi: “Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu di dalam suatu Undang-Undang dasar
Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang
dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratanperwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”. Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat. Alinea ini merumuskan dengan padat sekali tujuan dan prinsip-prinsip dasar untuk mencapai
tujuan bangsa Indonesia setelah menyatakan dirinya merdeka itu. Tujuan perjuangan Negara Indonesia dirumuskan dengan: “Negara Indonesia
yang me lindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia‟‟
dan untuk “memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan ketertiban Dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Sedangkan
prinsip dasar yang harus dipegang teguh untuk mencapai tujuan itu adalah dengan menyusun kemerdekaan kebangsaan Indonesia untuk itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada Pancasila. Soegito, 2012:86 .
Dalam pembangunan di Indonesia bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Semangat untuk
mewujudkan masa depan tersebut merupakan amanah dari UUD 1945 alenia ke-4 jo Pasal 28 ayat 1 dan Pasal 33 UUD 1945. Pasal 28H ayat 1 UUD 1945 tersebut
menyebutkan bahwa: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan”.
Apabila kita menengok tulisan di atas, kita akan menemukan bahwa pembangunan perumahan dilihat sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia
disamping keburuhan-kebutuhan dasar lainnya seperti sandang, pangan, kesehatan, pendidikan, dan sebagianya. Tentu saja hakekat rumah dan perumahan hanya dapat
di tangkap secara baik, apabila ia dikaitkan dengan manusia yang menempatinya. Oleh karena itu makna dan fungsi rumah akan mempunyai arti yang lebih luas yaitu
sebagai perumahan dan dikaitkan dengan berbagai aspek yang mendukungnya. Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, yang berfungsi
dalam mendukung terselenggaranya pendidikan, keluarga, persemaian budaya, peningkatan kualitas generasi yang akan datang dan berjati diri. Salah satu
permasalahan utama. Pertumbuhan penduduk perkotaan adalah peningkatan permintaan akan rumah. Permasalahan utama yang dihadapi oleh negara-negara
sedang berkembang termasuk Indonesia adalah permasalahan pemukiman penduduk khususnya di kota-kota besar. Kendala yang dihadapi adalah terbatasnya lahan
perkotaan. Salah satu alternatif untuk memecahkan kebutuhan rumah di perkotaan yang terbatas adalah dengan mengembangkan model hunian secara vertikal berupa
bangunan rumah susun. Untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah, Pemerintah membangun rumah susun sederhana dengan sistem sewa. Untuk
memenuhi kebutuhan pokok akan rumah tinggal yang sangat meningkat, khususnya pada daerah-daerah perkotaan dan daerah-daerah industri, Pembangunan Rumah
Susun Sederhana Sewa Rusunawa menjadi alternatif dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal. Efektivitas dan Kualitas Pembangunan Rusunawa, 2011:1 di unduh
28 Desember Jam 00.40
2.2.2. Landasan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Perumahan