Maksud dan Tujuan Pembangunan Rumah Susun Karangroto di Semarang

Bantuan Prasarana Sarana dan Utilitas untuk perumahan umum bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang dibangun oleh pelaku pembangunan tahun 2015-2019 sebanyak 676,950 unit. Tahapan pemberian bantuan yang pertama berupa usulan permohonan, kedua penetapan lokasi, ketiga pelaksanaan pembangunan fisik, ke empat berupa pelaporan. Pengusulan bantuan pembangunan harus memenuhi Persyaratan Administrasi, Persyaratan Teknis, dan Persyaratan Lokasi. Persyaratan Administrasi berupa surat permohonan, rencana tapak, surat pernyataan, legalitas pelaku pembangunan, dan perizinan. Persyaratan Teknis berupa penyediaan tanah, sertipikat layak fungsi untuk Rusun. Persyaratan Lokasi haruslah sesuai dengan RTRW, sudah memiliki rencana tapak, tidak berada didaerah sepadan sungaipantai, status tanah tidak sedang dalam sengketa.

4.1.2.1. Maksud dan Tujuan Pembangunan Rumah Susun Karangroto di Semarang

Rumah susun dibangun sebagai upaya Pemerintah guna memenuhi masyarakat perkotaan akan papan yang layak dalam lingkungan yang sehat. Selain itu, hal ini juga dijadikan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah pengadaan lahan yang sangat sulit didapat di wilayah- wilayah kota-kota besar di negara berkembang, seperti Indonesia yang sangat padat penduduknya akibat urbanisasi, misalnya yang terjadi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan. Pembangunan Rumah susun di Indonesia dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sejak tahun 2005 sd 2014 telah membangun rumah susun di seluruh Indonesia, yang di peruntukan keberbagai sasaran seperti pekerja, mahasiswa, santri dan TNIPolri sebanyak 975 TB yang terdiri dari 187 TB periode 2005-2011, 386 TB periode 2012-2013 dan 402 periode 2014. Pembangunan Rumah Susun Karangroto sendiri dibangun oleh Pemerintah Kota dikarenakan banyaknya permintaan rumah dan terjadinya.normalisasi kali banger yang mengharuskan Pemkot untuk menyediakan hunian bagi korban normalisasi kali tersebut. Hal ini diungkapkan oleh A.H Siregar sebagai berikut : “Pembangunan Rumah Susun Karangroto sendiri pada awalnya dibangun untuk para korban gusuran normalisasi kali banger dan Bongsari pada tahun 1996 lalu pemerintah kota Semarang membangun kembali rumah susun yang sama di Kelurahan Karangroto pada tahun 2009 dan selesai tahun 2012 dikarenakan permintaan rumah yang cukup banyak dari warga Semarang. Rumah Susun Karangroto juga pada awalnya sebagai rusun percontohan di Semarang”. Wawancara: A.H Siregar S.H, Ka Sub Dinas Tata Kota dan Perumahan, 23 desember 2015, pukul 13.10 WIB. Hal ini sama seperti yang di ungkapkan oleh salah satu penghuni Rumah Susun Karangroto bernama Dani sebagai berikut: “ Penghuni Rusun yang tinggalnya sudah lama di rusun kebanyakan dari korban pelebaran kali banger, yang rumah- rumahnya digusur lalu dipindahkan ke rusun Karangroto.” Wawancara: Bapak Dani, Satpam, Penghuni Rusun, 4 April 2016, Pukul 19.20, WIB. A.H. Siregar juga mengungkapkan dalam wawancara tanggal 23 desember “upaya memenuhi kebutuhan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pemerintah melalui kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian PU-PR, mencanangkan Program Sejuta Rumah untuk Rakyat. Program ini tidak lain adalah mengajak masyarakat agar menempati rumah susun yang layak huni. Lebih dari itu, program Sejuta Rumah untuk Rakyat ini juga berlandaskan undang undang yang kuat, diantaranya pasal 28 H Amandemen UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan programkegiatan dalam Urusan Perumahan pada tahun 2013 sebesar Rp. 92.214.944.011,-, dengan perincian Rp. 3.922.805.000,- untuk program penunjang dan Rp. 88.292.139.011,- untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada urusan Perumahan. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Perumahan untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.9 adalah sebagai berikut : Tabel 4.14. Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Perumahan N O KEGIATAN ANGGARAN Rp. REALISASI ANGGARAN Rp. PERSENTA SE 1 SKPD : Dinas tata kota dan perumahan Study Inventarisasi Perumahan Masyarakat Kurang Mampu 200.000.000 198.047.900 99.02 2 Perbaikan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu 2.000.000.000 1.984.989.250 99.25 3 Study Inventarisasi Permukiman Kumuh 200.000.000 198.120.900 99.06 4 Pembangunan Sarpras Rusunawa Kaligawe, Karangroto dan Kudu 500.000.000 437.066.000 87.41 5 Urugan Penyiapan Lahan Rusunawa di Kelurahan kudu 1.000.000.000 928.858.000 92.89 6 DED Perbaikan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu 50.000.000 49.002.000 98.00 7 DED Pembangunan Sarpras Rusunawa Kaligawe, Karangroto dan Kudu 50.000.000 49.717.000 99.43 8 DED Urugan Penyiapan lahan Rusunawa di kelurahan Kudu 50.000.000 49.761.000 99.52 JUMLAH PROGRAM 4.050.000.000 3.895.562.050 96.19 Sumber :Draft LKPJ Walikota Semarang Tahun 2013 Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan programkegiatan dalam pemberdayaan komunitas perumahan Perumahan pada tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp. 1.631.080.000 untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.15 adalah sebagai berikut : Tabel 4.15. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan N O KEGIATAN ANGGARAN Rp. REALISASI ANGGARAN Rp. PERSENTA SE 1. SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Rusun Kota Semarang 750.000.000 609.326.900 81,24 2. Peningkatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rusunawa Kaligawe Kota Semarang 500.000.000 418.869.100 83,79 3. Pemeliharaan Rusunawa Kaligawe, Rusun Kota Semarang dan Rumah Pondok Boro Sosial 266.080.000 265.405.000 99,75 4. Intensifikasi Pendapatan Rumah Sewa Rusunawa 55.000.000 54.999.900 100,00 5. Pembinaan Penghuni Rumah Sewa Rusunawa 45.000.000 45.000.000 100,00 6. Peringatan Hari Perumahan Nasional 15.000.000 0.00 JUMLAH PROGRAM 1.631.080.000 1.393.698.900 85,45 Sumber :Draft LKPJ Walikota Semarang Tahun 2013

4.1.2.2. Penyediaan Lahan Untuk Pembangunan Rumah Susun Karangroto

Dokumen yang terkait

Tinjauan Atas Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun Dalam Penyediaan Perumahan Dan Permukiman Yang Layak Huni Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

4 94 119

Tesis Kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung Dalam Menetapkan Retribusi IMB Bagi Perkembangan Properti Dan Kontribusinya Terhadap Penyediaan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

0 4 8

Pengaruh Implementasi Kebijakan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Terhadap Efektivitas Penyediaan Hunian Layak Dan Terjangkau Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Studi Di Rumah Susun Sederhana Sewa Menteng Asri Bogor).

0 1 1

PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA TERHADAP EFEKTIVITAS PENYEDIAAN HUNIAN LAYAK DAN TERJANGKAU UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH.

0 0 1

PEMBELIAN RUMAH SUSUN BERSUBSIDI OLEH MASYARAKAT YANG BERPENGHASILAN DI ATAS MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN.

0 0 1

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun Oleh Pemerintah Kota Surakarta Terhadap Program Pembangunan Rumah Susun yang Dikelola Pemerintah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Surakarta.

0 2 17

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Perencanaan Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Medan

0 0 20

TINJAUAN ATAS UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DALAM PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SKRIPSI

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN - Rumah Susun Bagi Karyawan Berpenghasilan Menengah di Kota Semarang - Unika Repository

0 0 10

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR - Rumah Susun Bagi Karyawan Berpenghasilan Menengah di Kota Semarang - Unika Repository

0 0 28