Data Primer Jenis Data

law in action merupakan studi sosial non doctrinal dan bersifat empiris Soemitro,

1990: 34.

3.5. Fokus Penelitian

Fokus pada dasarnya adalah masalah yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya. Moleong, 2007: 65 Penetapan fokus penelitian sangat penting dilakukan peneliti, karena dengan fokus yang jelas dan terarah peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat tentang data-data yang diperlukan dalam penelitian sesuai dengan rumusan permasalahan dan tujuan penelitian. Mengingat pentingnya penelitian ini maka yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah bagaimana Peran Pemerintah Kota dalam Penyediaan Lahan untuk Pembangunan Rumah Susun Karangroto Semarang Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di kelurahan Karangroto Kota Semarang.

3.6. Jenis dan Sumber Data

3.6.1. Jenis Data

Lazimnya didalam penelitian, dibedakan antara data yang diperoleh dari masyarakat mengenai data empiris dan dari bahan pustaka. Sedangkan di dalam penelitian hukum jenis data yang dipergunakan dibedakan menjadi; Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.6.1.1. Data Primer

Data primer atau data dasar primary data atau basic data adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama, yakni perilaku warga masyarakat melalui penelitian Soekanto, 1986: 12. Metode pengumpulan data primer data lapangan: Sumber data primer yang dimaksud adalah dengan mengadakan penelitian lapangan langsung pada objeknya. Dalam hal ini data primer diperoleh peneliti melalui observasi langsung yang didukung dengan penggunaan kuesioner atau angket dan wawancara terhadap responden dan informan. Pencatatan sumber data utama melalui pengamatan atau observasi secara langsung terhadap sampel yang bersangkutan untuk memperoleh data dan informasi yang cukup kuat. 3.6.1.2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan. Data sekunder adalah cara mengumpulkan data atau bahan-bahan melalui literatur yang relevan dengan masalah yang dibahas dan dimaksudkan untuk memberi dasar teoritis dalam menunjang penelitian lapangan. Maka dalam penelitian ini bahan hukum yang digunakan adalah: 1. Buku-buku yang membahas tentang pengadaan perumahan dan pemukiman. 2. Buku-buku yang membahas tentang perumahan kota dengan peran serta masyarakat berpenghasilan rendah; 3. Buku-buku yang membahas tentang Hak Atas Tanah dan Bangunan; 4. Buku-buku yang membahas tentang legal property dan bangunan rumah susun; 5. Bahan–bahan hukum yang membahas tentang Hak Penguasaan Atas Tanah. 6. Dokumen-dokumen serta data-data pendukung dari pengelola rumah susun Karangroto 6. Dokumen dan data-data pendukung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 7. Dokumen dan data-data pendukung dari Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang. 8. Dokumen dan data-data pendukung dari Dinas Pengelola Keuangan dan Asset daerah Kota Semarang. 9. Dokumen dan data-data pendukung dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Sewa Kota Semarang. 10. Dokumen dan data-data pendukung dari Kelurahan Karangroto. 11. Dokumen dan data-data pendukung dari Paguyuban Penghuni Rumah Susun Karangroto.

3.6.2. Sumber Data

Dokumen yang terkait

Tinjauan Atas Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun Dalam Penyediaan Perumahan Dan Permukiman Yang Layak Huni Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

4 94 119

Tesis Kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung Dalam Menetapkan Retribusi IMB Bagi Perkembangan Properti Dan Kontribusinya Terhadap Penyediaan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

0 4 8

Pengaruh Implementasi Kebijakan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Terhadap Efektivitas Penyediaan Hunian Layak Dan Terjangkau Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Studi Di Rumah Susun Sederhana Sewa Menteng Asri Bogor).

0 1 1

PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA TERHADAP EFEKTIVITAS PENYEDIAAN HUNIAN LAYAK DAN TERJANGKAU UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH.

0 0 1

PEMBELIAN RUMAH SUSUN BERSUBSIDI OLEH MASYARAKAT YANG BERPENGHASILAN DI ATAS MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN.

0 0 1

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun Oleh Pemerintah Kota Surakarta Terhadap Program Pembangunan Rumah Susun yang Dikelola Pemerintah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Surakarta.

0 2 17

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Perencanaan Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Medan

0 0 20

TINJAUAN ATAS UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DALAM PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SKRIPSI

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN - Rumah Susun Bagi Karyawan Berpenghasilan Menengah di Kota Semarang - Unika Repository

0 0 10

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR - Rumah Susun Bagi Karyawan Berpenghasilan Menengah di Kota Semarang - Unika Repository

0 0 28