Persepsi Kerentanan Persepsi Keseriusan Persepsi Manfaat Persepsi Hambatan

Data yang telah terkumpul melalui kuisioner, kemudian diolah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden, dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan Sugiyono 2008: 108. Tabel 3.1 Penilaian Skala Likert Sumber: Sugiyono, 2008 Alternatif Bobot SS Sangat Setuju 3 S Setuju 2 TS Tidak Setuju 1 STS Sangat Tidak Setuju Untuk kelompok pertanyaan faktor persepsi hambatan berlaku ketentuan bobot skor kebalikan dari bentuk skor pada tabel diatas seperti berikut: Tabel 3.2 Penilaian Skala Likert Sumber: Sugiyono, 2008 Alternatif Bobot SS Sangat Setuju S Setuju 1 TS Tidak Setuju 2 STS Sangat Tidak Setuju 3

a. Persepsi Kerentanan

Persepsi kerentanan terdiri dari 5 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala Likert Sugiyono, 2008. Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai sebesar 15. Berdasarkan Arikunto 2007, persepsi kerentanan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: 1. Persepsi kerentanan kuat, apabila nilai yang diperoleh 60 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan. 2. Persepsi kerentanan lemah, apabila nilai yang diperoleh 60 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan. Universitas Sumatera Utara

b. Persepsi Keseriusan

Persepsi keseriusan terdiri dari 6 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala Likert Sugiyono, 2008. Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai sebesar 18. Berdasarkan Arikunto 2007, persepsi keseriusan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: 1. Persepsi kerentanan kuat, apabila nilai yang diperoleh 60 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan. 2. Persepsi kerentanan lemah, apabila nilai yang diperoleh 60 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan.

c. Persepsi Manfaat

Persepsi manfaat terdiri dari 5 pertanyaan dimana keseluruhan pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Likert Sugiyono, 2008. Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai sebesar 15. Berdasarkan Arikunto 2007, persepsi manfaat yang dirasakan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: 1. Persepsi kerentanan kuat, apabila nilai yang diperoleh 60 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan. 2. Persepsi kerentanan lemah, apabila nilai yang diperoleh 60 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan. Universitas Sumatera Utara

d. Persepsi Hambatan

Persepsi hambatan terdiri dari 10 pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala Likert Sugiyono, 2008. Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai sebesar 30. Berdasarkan Arikunto 2007, persepsi hambatan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: 1. Persepsi kerentanan kuat, apabila nilai yang diperoleh 60 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan. 2. Persepsi kerentanan lemah, apabila nilai yang diperoleh 60 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan.

e. Isyarat Untuk Bertindak

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV/AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

7 56 148

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 18

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 2

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 13

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 46

Hubungan Perilaku Pencegahan Terhadap Kejadian HIV Pada Kalangan LSL Di Klinik IMS Dan VCT Veteran Medan Tahun 2015

0 0 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 Pengertian Perilaku Kesehatan - Hubungan Perilaku Pencegahan Terhadap Kejadian HIV Pada Kalangan LSL Di Klinik IMS Dan VCT Veteran Medan Tahun 2015

0 0 28

HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN HIV PADA KALANGAN LSL DI KLINIK IMS DAN VCT VETERAN MEDAN TAHUN 2015

0 1 17

Pengetahuan dan Sikap Kelompok Resiko Lelaki Seks Lelaki (LSL) Dalam Pencegahan Penularan HIVAIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 1 12