individu. Individu dengan pendidikan tinggi, cenderung memiliki perhatian yang besar terhadap kesehatannya sehingga jika individu tersebut mengalami gangguan
kesehatan maka ia akan segera mencari pelayanan kesehatan. Hal ini didukung oleh Notoatmodjo 2003, yang menyatakan bahwa
seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi tidak sama pemahamannya dengan orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah pula bagi mereka untuk menerima informasi dan pada akhirnya semakin banyak pengetahuan yang
mereka miliki. Secara umum, pengetahuan yang baik akan memunculkan sikap yang baik dan mengaplikasikannya dalam tindakan. Semakin tinggi pengetahuan
seseorang terhadap kesehatan, semakin tinggi kesadaran orang tersebut dalam menjaga kesehatannya.
5.1.3 Sumber Pendapatan
Sebagian besar responden memiliki sumber pendapatan yang berasal dari gaji karyawan tetap yaitu sebanyak 28 orang 71,8, 5 orang 12,8 bekerja
sebagai pekerja bebas, selain itu 4 orang 10,3 memiliki sumber pendapatan berasal dari uang saku pelajar dan jumlah terkecilnya dengan pendapatan dari
bekerja di salon dan panti pijat masing-masing yaitu 1 orang 2,6. Responden dengan pendapatan tetap gaji karyawan cenderung datang
memanfaatkan layanan VCT di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan kemungkinan dikarenakan sudah memiliki penghasilan sendiri sehingga memiliki
rasa kepercayaan diri yang lebih. Responden yang dianggap populasi kunci yang
Universitas Sumatera Utara
sebenarnya memiliki peran yang cukup krusial dalam penyebaran virus HIVAIDS, yaitu responden yang
masuk dalam kategori “Mobile Man with Money
”, atau pria yang mapan dan bermobilitas tinggi. Mungkin karena responden adalah orang-orang dengan berpenghasilan tetap, berpenampilan
bersih, berpakaian sesuai fashion terkini, dengan fisik yang menawan karena memiliki uang untuk perawatan tubuh, dan tinggal di kawasan mewah. Responden
dianggap bersih. Padahal kelompok ini adalah kelompok yang sangat dekat dengan virus HIV Human Immunodeficiency Virus. Karena responden dengan
berpenghasilan tetap adalah orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi, baik untuk tujuan pribadi atau bisnis, dan mempunyai daya beli yang kuat. Besar
kemungkinan mereka menggunakan uang mereka untuk hiburan yang memaparkan mereka dengan risiko penularan HIV, misalnya membeli jasa
pekerja seks komersial dan tidak menggunakan kondom. Atau berhubungan seks dengan kenalan baru, juga tidak menggunakan kondom.
5.1.4 Status Pernikahan
Sebagian besar responden belum menikah dengan jumlah 35 orang 89,7 dan paling sedikit jumlahnya dengan status duda yaitu sebanyak 1 orang
2,6. Responden dengan status belum menikah tersebut terdiri dari 3 orang 7,7,6. Berdasarkan hasil dari penelitian 5 orang responden dengan kejadian
HIV positif memliki status belum menikah. Responden dengan status pernikahan belum menikah cenderung
memanfaatkan layanan VCT mungkin dikarenakan memiliki tingkat kecemasan
Universitas Sumatera Utara
yang lebih daripada responden dengan status pernikahan yang sudah menikah. Seseorang dengan status sudah menikah akan cenderung merasa tidak akan
terancam terinfeksi HIVAIDS karena ia merasa sudah setia dengan satu pasangan lain halnya dengan mereka yang masih berstatus lajang.
5.2 Persepsi Kerentanan