Tabel 5.23. Nilai Rata-rata Baris Perbandingan Berpasangan antara Kriteria dalam Pendidikan, pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Kriteria
Pelatihan dan Pendidikan
Pengembangan Karyawan
Rata-rata Baris
Pelatihan dan Pendidikan
0,7948 0,7947
0,7948 Pengembangan
Karyawan 0,2052
0,2053 0,2053
Tabel 5.24. Nilai Rata-rata Baris Perbandingan Berpasangan antara Kriteria dalam Kesejahteraan dan Kepuasan Karyawan
Kriteria
Kesehatan Karyawan
Keselamatan Karyawan
Dukungan dan Kepuasan Karyawan
Rata- rata
Kesehatan Karyawan
0,1921 0,1809
0,2727 0,2152
Keselamatan Karyawan
0,7439 0,7007
0,6363 0,6936
Dukungan dan Kepuasan
Karyawan 0,0640
0,1184 0,0909
0,0911
Rata-rata baris tersebut menjadi vektor preferensi atau bobot dari masing- masing parameter evaluasi.
Untuk melihat konsistensi AHP dilakukan dengan menghitung indeks konsistensi consistency ratio.
a. Consistency Ratio untuk Fokus Sumber Daya Manusia
6917 ,
4402 ,
8812 ,
1 2300
, 1466
, 6234
, 1
7321 ,
1 3333
, 5773
, 1
2581 ,
3 8729
, 3
1 =
×
Vektor Konsistensi :
Universitas Sumatera Utara
0073 ,
3 0027
, 3
0176 ,
3 2300
, 6917
, 1466
, 4402
, 6234
, 8812
, 1
=
Rata-rata dari elemen-elemen vektor konsistensi
maks
λ
dengan n = 3 yaitu:
0092 .
3 3
0073 .
3 0027
, 3
0176 ,
3 =
+ +
=
maks
λ
Consistency Index CI dihitung dengan rumus: CI =
0046 ,
1 3
3 0092
. 3
1 =
− −
= −
− n
n
maks
λ
CR =
RI CI
Random Indeks RI dengan n = 3 adalah 0.58 dari table random index CR=
0079 .
58 .
0046 .
=
Ini menunjukkan konsistensi yang baik, karena CR ≤ 0,1.
Ini menunjukkan bahwa responden konsisten dengan jawabannya.
b. Consistency Ratio untuk Kesejahteraan dan Kepuasan Karyawan
0,2798 2,1648
0,6676 0911
, 6936
, 2152
, 1
1690 ,
3333 ,
7 1
8730 ,
3 3
2582 ,
1 =
×
Vektor Konsistensi :
3,0713 3,1211
3,1022 0911
, 0,2798
6936 ,
1648 ,
2 2152
, 6676
, =
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata dari elemen-elemen vektor konsistensi
maks
λ
dengan n = 3 yaitu:
3,0982 3
0713 ,
3 1211
, 3
1022 ,
3 =
+ +
=
maks
λ
Consistency Index CI dihitung dengan rumus: CI =
0491 ,
1 3
3 0982
. 3
1 =
− −
= −
− n
n
maks
λ
CR =
RI CI
Random Indeks RI dengan n = 3 adalah 0.58 dari table random index CR=
0846 .
58 .
0491 .
=
Ini menunjukkan konsistensi yang baik, karena CR ≤ 0,1.
Ini menunjukkan bahwa responden konsisten dengan jawabannya.
Hasil perhitungan bobot persial per level, secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 5.25.
Tabel 5.25. Hasil Perhitungan Bobot Parsial per Level No.
Kriteria Bobot
Sub Kriteria Bobot
1 Sistem-sistem Kerja
0,6234
2 Pendidikan, Pelatihan
dan Pengembangan Karyawan
0,1466 Pelatihan dan Pendidikan
0,7948 Pengembangan Karyawan
0,2053 3
Kesejahteraan dan Kepuasan Karyawan
0,23 Keselamatan Karyawan
0,2152 Kesehatan Karyawan
0,6936 Dukungan dan Kepuasan
Karyawan 0,0911
5.1.3.1.Penentuan Bobot Prioritas untuk Alternatif
Universitas Sumatera Utara
Tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan bobot prioritas untuk alternatif. Tahap ini dilakukan untuk menentukan alternatif pengambilan
keputusan manakah yang akan dipilih. Perhitungan bobot alternatif ini dimulai dari level yang paling rendah. Pada penelitian ini perhitungan dimulai dari level
terendah yaitu levvel tiga. Langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
Bobot level 3 = bobot parsial level 3 x bobot parsial level 2 Bobot level 2 =
∑
bobot level 3
A. Perhitungan Bobot Level 3
Bobot level 3 = bobot parsial level 3 x bobot parsial level 2 a.
Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Karyawan −
Pelatihan dan Pendidikan = 0,1466x 0,7948 = 0,1165 −
Pengembangan Karyawan = 0,1466 x 0,2053 = 0,0301 b.
Kesejahteraan dan Kepuasan Karyawan −
Kesehatan Karyawan = 0,23 x 0,2152= 0,0495 −
Keselamatan Karyawan 0,23 x 0,6936 = 0,1595 −
Dukungan da Kepuasan Karyawan 0,23 x 0,0911 = 0,0209
Tabel 5.26. Perhitungan Bobot Level 3 Kriteria
Bobot
a. Pendidikan, Pelatihan dan
Pengembangan Karyawan
Pelatihan dan Pendidikan Pengembangan Karyawan
0,1165 0,0301
b. Kesejahteraan dan Kepuasan
Karyawan 0,0495
Universitas Sumatera Utara
Keselamatan Karyawan Kesehatan Karyawan
Dukungan dan Kepuasan Karyawan
0,1595 0,0209
B. Perhitungan Bobot Level 2
Bobot level 2 =
∑
bobot level 3 a.
Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Karyawan = Pelatihan dan Pendidikan + Pengembangan Karyawan
= 0,1165 + 0,0301 = 0,1466
b. Kesejahteraan dan Kepuasan Karyawan
= Keselamatan Karyawan + Kesehatan Karyawan + Dukungan dan Kepuasan Karyawan
= 0,0495 + 0,1595 + 0,0209 = 0,2299
Hasil perhitungan bobot prioritas per level, secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 5.27 berikut ini.
Tabel 5.27. Hasil Perhitungan Bobot Prioritas per Level No.
Kriteria Bobot
Sub Kriteria Bobot
1 Sistem-sistem Kerja
0,6284 2
Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
0,1466 Pelatihan dan Pendidikan 0,1165
Pengembangan Karyawan 0,0301
3 Kesejahteraan dan
Kepuasan Karyawan 0,2299 Keselamatan Karyawan
0,0495 Kesehatan Karyawan
0,1595
Universitas Sumatera Utara
Dukungan dan Kepuasan Karyawan
0,0209
5.1.3.2. Perhitungan Konsistensi Hierarki
Setelah dilakukan perhitungan konsistensi untuk setiap matriks, selanjutnya harus diuji apakah hiierarki yang dibuat telah konsisten. Perhitungan
adalah sebagai berikut: a.
Perhitungan Konsistensi Hierarki Level 2 : Fokus Sumber Daya Manusia CI
2
= 0,0046 EV
2
= 2299
, 1466
, 6284
, CI
3
= 0491
, RI
2
= 0,58 untuk n = 3 RI
3
= 58
, 1.
CH = CI
2
+ EV
2
CI
3
= 0,0046 + 2299
, 1466
, 6284
, 0491
, = 0,0046 + 0,0113
= 0,0159 2.
= CH
RI
2
+ EV
2
RI
3
Universitas Sumatera Utara
= 0,58 + 2299
, 1466
, 6284
, 58
, = 0,015 + 0,1333
= 0,1483 3.
CRH =
CH CH
=
1072 ,
1483 ,
0159 ,
=
b. Perhitungan Konsistensi Hierarki Level 3 : Kesejahteraan dan Kepuasan
Karyawan CI
= 0,0491 EV
2
= 0911
, 6936
, 2152
, CI
3
= 00
, 00
, 00
, RI
2
= 0,58 untuk n = 3 RI
= 00
, 00
, 00
, 1. CH
= CI
2
+ EV
2
CI
3
= 0,0491 + 0911
, 6936
, 2152
, 00
, 00
, 00
,
= 0,0491 + 0.00 = 0,0491 2.
CH
= RI
2
+ EV
2
CI
3
Universitas Sumatera Utara
= 0,58 + 0911
, 6936
, 2152
, 00
, 00
, 00
,
= 0,58 + 0.00 = 0,58 3. CH
=
CH CH
= 0,58
0,0491 = 0,08
Karena nilai konsistensi hirarki 0.1 berarti hirarki ini telah konsistensi
BAB VI ANALISIS DAN EVALUASI
6.1. Analisis Pemberian Bobot
Bobot hirarki tingkat II dan III yang terlihat pada Tabel 5.27 menggambarkan karakteristik perusahaan. Tingkat kepentingan bobot hirarki ini
ditentukan oleh Manajer Pabrik dan Asisten Teknik. Bobot ini menggambarkan perbedaan kepentingan kriteria-kriteria sumber daya manusia dalam MBNQA
2006 terhadap sistem manajemen sumber daya manusia PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa kriteria sistem kerja mendapat bobot terbesar yaitu 0,6284. Perusahaan mengganggap bahwa bila sistem kerja
perusahaan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan sehingga hal yang pertama akan dilakukan perbaiakan adalah krietria
seistem kerjanya. Sedangkan kriteria yang paling kurang mendapat perhatian
Universitas Sumatera Utara