6 Indigotin
Indigotine 73015
7 Karmoisin
Carmoisine 14720
No Nama Indonesia
Nama Inggris No. Indeks
8 Kuning FCF
Sunset Yellow 15985
9 Kuning Kuinolin
Quinoline Yellow 47005
10 Merah Allura Allura Red AC
16035 11 Ponceau 4R
Ponceau 4R 16255
12 Tartazine Tartazine
19140 Sumber : Departemen Kesehatan RI, 1988
2.6.3. Tujuan
Berikut ini beberapa alasan utama menambahkan zat pewarna pada makanan Syah et al. 2005 :
1. Untuk memberi kesan menarik bagi konsumen.
2. Menyeragamkan warna makanan dan membuat identitas produk pangan.
3. Untuk menstabilkan warna atau untuk memperbaiki variasi alami warna.
Dalam hal ini penambahan warna bertujuan untuk menutupi kualitas yang rendah dari suatu produk.
4. Untuk menutupi perubahan warna akibat paparan cahaya, udara atau
temperatur yang ekstrim akibat proses pengolahan dan selama penyimpanan.
5. Untuk menjaga rasa dan vitamin yang mungkin akan terpengaruh sinar
matahari selama produk disimpan.
2.6.4. Batasan Penggunaan Zat Pewarna
Tubuh manusia mempunyai batasan maksimum dalam mentolerir seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan yang disebut ADI atau Acceptable Daily
Intake. Istilah ADI dibuat oleh JECFA mengenai zat tambahan makanan pada tahun
Universitas Sumatera Utara
1961. ADI didefinisikan sebagai besarnya asupan harian suatu zat kimia yang bila dikonsumsi seumur hidup tampaknya tanpa resiko berarti berdasarkan semua fakta
yang diketahui pada saat itu Lu, 2006. ADI menentukan seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan setiap
hari yang dapat diterima dan dicerna sepanjang hayat tanpa mengalami resiko kesehatan. ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar
ditetapkan berat badan 50 kg untuk negara Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Satuan ADI adalah mg bahan tambahan makanan per kg berat badan. Perlu
diingat bahwa semakin kecil tubuh seseorang maka semakain sedikit bahan tambahan makanan yang dapat diterima oleh tubuh.
Penting untuk diperhatikan bahwa ADI dinyatakan dengan pernyataan ”tampaknya” dan ”berdasarkan semua fakta yang diketahui saat itu”. Peringatan ini
didasarkan pada fakta bahwa tidaklah mungkin untuk benar-benar yakin mengenai keamanan suatu zat kimia dan bahwa ADI dapat berubah sesuai data toksikologik
yang baru Lu, 2006. Ambang batas paparan cemaran kimia ditentukan dan dinyatakan dalam nilai
Provisional Maximum Tolerable Daily Intake PMTDI atau Provisional Tolerable Weekly Intake PTWI untuk cemaran kimia yang lebih potensial bahayanya. Baik
nilai ADI untuk BTP maupun nilai PMTDI dan PTWI untuk cemaran kimia ditetapkan melalui pengkajian risiko secara ilmiah yang sangat rinci dan mendalam.
Biasanya oleh lembaga internasional seperti Joint FAOWHO Expert Committe on Food Additivies JECFA.
Universitas Sumatera Utara
Belum semua zat pewarna ditemukan ADI nya oleh JECFA sebagian besar masih dalam tahap pengkajian. Zat pewarna yang telah ditemukan rata-rata asupan
yang diizinkan perharinya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 2.3. Rata-rata Asupan Harian Perkapita Zat Pewarna Berbentuk Lakes Dalam Milligram
Zat Pewarna Umur
6-23 Bulan 6-12 Tahun
18-44 Tahun
Brilliant Blue FCF Aluminium Lake
0,52 1,0
0,76 Indigotine
Aluminium Lake 0,35
0,54 0,49
Fast Green FCF Aluminium Lake
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Erythrosine
Aluminium Lake 1,3
2,8 2,1
Allura Red Aluminium Lake
2,2 4,9
3,8 Allura Red
Calcium Lake Tidak ada
1,8 2,5
Tartrazin Aluminium Lake
2,2 4,3
3,0 Tartrazin Calcium
Lake 0,09
0,10 0,11
Sunset Yellow FCF Aliminium
Lake 1,1
2,7 1,7
Total 7,8
18,1 14,5
Sumber : Walford 1984
2.6.5. Zat Pewarna Yang Dilarang