Jenis Zat Pewarna Merah Pada Makanan Kipang Pulut

memiliki merek, tulisan yang tercantum hanya tentang informasi dasar seperti alamat, nomor telepon, nama usaha. Tidak adanya label yang menyangkut tentang masa kadaluarsa expired. Dimana kipang pulut ini hanya dapat bertahan paling lama berkisar 1 bulan, itupun dengan catatan tidak boleh disimpan di tempat yang terkena sinar matahari panas, karena gulanya akan meleleh. Sedangkan kriteria penilaian yang tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu 70 industri yang penjamahnya tidak menggunakan APD yaitu celemek, sarung tangan maupun tutup kepala dalam setiap pengolahannya. Begitu juga saat mengemas makanan, tangan mereka langsung bersentuhan dengan makanan kipang. Pengemasan makanan bertujuan untuk memberi perlindungan terhadap kerusakan, dapat memberikan dan mempertahanakan kualitas produksi, berfungsi sebagai peindung terhadap gangguan luar serta untuk menarik perhatian konsumen. Bahan pengemas yang digunakan seperti plastik harus dalam keadaan baik dan bersih. Ketika mengemas makanan penjamah seharusnya menggunakan sarung tangan agar terhindar dari kontaminasi, serta memakai pakaian yang bersih Depkes RI, 2004.

5.2. Jenis dan Kadar Zat Pewarna Merah Pada Makanan Kipang Pulut

5.2.1. Jenis Zat Pewarna Merah Pada Makanan Kipang Pulut

Penampilan makanan, termasuk warnanya, sangat berpengaruh untuk menggugah selera konsumen. Penambahan zat pewarna pada makanan bertujuan agar makanan lebih menarik. Hal inilah yang menyebabkan para produsen beralih ke pewarna sintetis yang dengan harga relatif murah dan jumlah sedikit telah dapat Universitas Sumatera Utara memenuhi kebutuhan dalam produksi kipang pulut. Kebanyakan industri menggunakan merek gincu cap angsa. Merek atau label suatu makanan sering menginformasikan tentang bahan tambahan pangan seperti halnya komposisi makanan. Jika tidak ada standar pengenal yang dipakai untuk makanan tersebut pada labelnya harus disebutkan semua komposisi beserta jumlahnya. Rempah-rempah, penyedap rasa dan pewarna bisa diinformasikan pada label tanpa menyebutkanan namanya satu persatu Vail, 1978. Umumnya industri kipang pulut di Kecamatan Panyabungan telah memiliki merek dagang sendiri, tetapi dari kesepuluh industri kipang pulut di Panyabungan hanya tujuh industri yang mempunyai merek dagang sendiri, sedangkan tiga industri yang tidak memiliki merek hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran pemilik industri untuk mendaftarkan izin usahanaya. Bagi mereka yang tidak memiliki merek dagang sendiri, hasil produksinya hanya dapat dijual di pasar tradisional atau langsung kepada konsumen. Beberapa pabrik yang telah memiliki merek dagang sendiri pada kemasannya tidak dicantumkan informasi adanya bahan tambahan makaan pewarna yang digunakan. Seringkali hanya informasi-informasi dasar saja seperti nama usaha, nama pemilik, alamat dan nomor telepon. Hasil pemeriksaan laboratorium secara kualitatif menunjukkan bahwa semua industri menggunakan pewarna sintetis dalam proses pengolahannya. Jenis zat pewarna yang digunakan meliputi Ponceau 4 R 50 , Red 2 G 30 dan Red 6 B 20 . Mengacu kepada Permenkes RI No. 722MenkesPerIX1988 bahwa ketiga zat pewarna tersebut diizinkan penggunaannya. Universitas Sumatera Utara Pada bulan November 2007, sebuah hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal medis terkemuka Lancet mengungkapkan bahwa beberapa zat pewarna makanan meningkatkan tingkat hiperaktivitas anak-anak usia 3-9 tahun, diantaranya pewarna Tartrazine E102 atau Yellow 5, Sunset Yellow E110, Orange Yellow S atau Yellow 6, Ponceau 4R E124 atau SX Purple, Allura Red E129, Quinoline Yellow E104. Anak-anak yang mengkonsumsi makanan yang mengandung pewarna buatan itu selama bertahun-tahun lebih berisiko menunjukkan tanda-tanda hiperaktif. Yaitu suatu kondisi dimana anak-anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian dan mengontrol perilaku mereka. Selain risiko hiperaktif, sekelompok sangat kecil dari populasi anak sekitar 0,1 juga mengalami efek samping lain seperti ruam, mual, asma , pusing dan pingsan . Ponceau 4R yang dikenal dengan Stawberry Red adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, Ponceau 4R dianggap karsinogenik penyebab kanker di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Norwegia, dan Finlandia. US Food and Drug Administration FDA sejak tahun 2000 telah menyita permen dan makanan buatan Cina yang mengandung Ponceau 4R. Pewarna aditif ini juga dapat meningkatkan serapan aluminium sehingga melebihi batas toleransi. Ponceau 4R hanya stabil pada suhu kamar tetapi tidak stabil pada suhu tinggi. Red 2G dikenal juga dengan Food Red 2 dan CL 18050 termasuk salah satu zat pewarna sintetis yang paling stabil. Biasanya digunakan pada yoghurt dan beberapa produk daging, terutama sosis Hughes, 1987. Red 2G juga dapat Universitas Sumatera Utara digunakan sebagai pewarna pada buah dan sayur yang dikalengkan walford, 1984. Kadar maksimal yang diizinkan untuk pewarna ini adalah 0,31 mgkg bahan. Red 6B dikenal dengan Acid Red 6B atau Food Red 11 menurut struktur kimianya Red 6B tergolong kelas monoazo artinya zat pewarna ini hanya memiliki satu gugus azo gugus pembentuk warna yang menghasilkan warna merah Walford, 1980. Zat pewarna ini bersifat larut dalam air dan stabil terhadap panas. Kadar maksimal yang diizinkan untuk pewarna ini adalah 0,5 mgkg bahan Lu, 2006. Semua industri yang sudah terdata mendapatkan pembinaan dari Dinas kesehatan Kota Panyabungan. Pembinaan tersebut dilakukan dengan cara staf lapangan dari Dinas Kesehatan datang langsung ke industri-industri atau mengundang pemilik usaha tersebut berkumpul kemudian diberikan penyuluhan. Tetapi pelaksanaan pembinaan tersebut tidak dilakukan secara rutin karena terbatasnya alokasi anggaran. Tetapi, meskipun demikian sampai saat ini tidak pernah terjadi keracunan makanan yang disebabkan oleh hasil industri rumah tangga yang ada di Kecamatan Panyabungan termasuk kipang pulut.

5.2.2. Kadar Zat Pewarna Merah Pada Makanan Kipang Pulut

Dokumen yang terkait

Peranan Pasar Baru Panyabungan Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

4 55 121

Hygiene Sanitasi Makanan dan Pemeriksaan Formalin Serta Boraks Pada Makanan Jajanan (Otak-Otak) di Kota Tanjungpinang Tahun 2013

10 79 85

Pengetahuan Ibu tentang Zat Tambahan pada Makanan Jajanan Anak SD di Kelurahan Panyabungan III Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

0 33 74

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow Pada Hasil Industri Pengolahan Tempe Yang Dijual di Pasar Sei Sikambing Kota Medan Tahun 2012

26 125 90

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Gambaran Penggunaan Zat Pewarna Sintesis pada Jajanan Saus Bakso Bakar di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Medan Kota

3 59 42

Analisis Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria Di Puskesmas Panyabungan Jae Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

8 64 167

ANALISA FINANSIAL USAHA TANI KARET (Hevea brasiliensis) DI KECAMATAN PANYABUNGAN KOTA KABUPATEN MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA.

0 0 6

Peranan Pasar Baru Panyabungan Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

1 1 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan - Pengetahuan Ibu tentang Zat Tambahan pada Makanan Jajanan Anak SD di Kelurahan Panyabungan III Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 20