Pengangkutan Makanan Jadi Penyimpanan Makanan Jadi

penggorengan. Tetapi ada juga industri yang menggunakan minyak goreng lebih dari 2x pemakaian, dan jelas hal tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan.

5.1.4. Pengangkutan Makanan Jadi

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa penilaian dalam prinsip pengangkutan makanan kipang pulut yang memenuhi syarat kesehatan pada industri rumah tangga diantaranya adalah semua industri 100 memiliki tempat khusus untuk mengangkut makanan jadi dan tempat dalam keadaan bersih. Sedangkan kriteria penilaian yang tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu semua industri 100 mengangkut makanan dalam keadaan terbuka. Pulut yang sudah digoreng dan sudah digabung dengan gula kemudian dimasukkan dalam wadah yang digunakan untuk mengangkut makanan jadi yaitu papan cetakan yang terbuka dengan ukuran 1m x 1.5m. kemudian dipotong-potong sesuai ukuran yang terdapat pada papan cetakan. Dimana hal ini dapat menyebabkan terkontaminasinya makanan melalui udara, sehingga makanan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi karena bisa menyebabkan penyakit. Menurut Depkes RI 2000, makanan yang telah diolah dan disimpan dengan cara higienis akan menjadi tercemar kalau cara pengangkutannya tidak baik. Makanan perlu diperhatikan dalam cara pengangkutannya, yaitu makanan jadi tidak diangkut bersama dengan bahan makanan mentah, makanan diangkut dalam wadah tertutup sendiri-sendiri, dan alat pengangkut yang tertutup khusus dan permukaan dalamnya mudah dibersihkan.

5.1.5. Penyimpanan Makanan Jadi

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa penilaian dalam prinsip penyimpanan makanan jadi kipang pulut yang memenuhi syarat kesehatan pada industri rumah tangga diantaranya adalah semua industri 100 memiliki wadah khusus untuk menyimpan makanan jadi dan semua wadah dalam keadaan bersih, serta terhindar dari pencemaran, binatang pengganggu dan dari sinar matahari atau panas. Sedangkan kriteria penilaian yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah semua industri 100 tidak memiliki wadah yang tertutup dengan baik. Pulut yang sudah dimasak dimasukkan ke dalam ember berbahan plastik dan tidak ditutup dan diletakkan diatas lantai sebelum akhirnya diangkut untuk disatukan dengan gula dan digoreng kembali. Dimana hal ini juga dapat menyebabkan terkontaminasinya makanan melalui udara, sehingga makanan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi karena bisa menyebabkan penyakit.

5.1.6. Penyajian Pengemasan Makanan Jadi

Dokumen yang terkait

Peranan Pasar Baru Panyabungan Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

4 55 121

Hygiene Sanitasi Makanan dan Pemeriksaan Formalin Serta Boraks Pada Makanan Jajanan (Otak-Otak) di Kota Tanjungpinang Tahun 2013

10 79 85

Pengetahuan Ibu tentang Zat Tambahan pada Makanan Jajanan Anak SD di Kelurahan Panyabungan III Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

0 33 74

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow Pada Hasil Industri Pengolahan Tempe Yang Dijual di Pasar Sei Sikambing Kota Medan Tahun 2012

26 125 90

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Gambaran Penggunaan Zat Pewarna Sintesis pada Jajanan Saus Bakso Bakar di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Medan Kota

3 59 42

Analisis Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria Di Puskesmas Panyabungan Jae Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

8 64 167

ANALISA FINANSIAL USAHA TANI KARET (Hevea brasiliensis) DI KECAMATAN PANYABUNGAN KOTA KABUPATEN MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA.

0 0 6

Peranan Pasar Baru Panyabungan Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

1 1 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan - Pengetahuan Ibu tentang Zat Tambahan pada Makanan Jajanan Anak SD di Kelurahan Panyabungan III Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 20