3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Hygiene dan Sanitasi Makanan
Hygiene dan sanitasi adalah suatu istilah yang erat kaitannya satu sama lain sehingga tidak dapat dipisahkan. Namun demikian, pengertian hygiene dan sanitasi
mempunyai perbedaan. Hygiene lebih mengarah pada kebersihan perorangan individu, sedangkan sanitasi lebih mengarah pada kebersihan faktor-faktor
lingkungannya Azwar, 1996. Untuk memelihara kesehatan masyarakat perlu sekali pengawasan terhadap pembuatan dan penyediaan bahan-bahan makanan dan
minuman agar tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Hal-hal yang dapat membahayakan antara lain zat-zat kimia yang bersifat racun, bakteri-bekteri pathogen
dan bibit penyakit lainnya, parasit-parasit yang berasal dari hewan, serta tumuh- tumbuhan yang beracun Entjang, 2000.
2.1.1. Pengertian Hygiene
Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subjeknya. Misalnya mencuci tangan untuk melindungi
kebersihan tangan, cuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan
Depkes,2003. Menurut Azwar 1996, higiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang
mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya
Universitas Sumatera Utara
mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut serta membuat lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan,
termasuk usaha melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan manusia. Sehingga berbagai faktor lingkungan yang tidak menguntungkan tidak
sampai menimbulkan gangguan terhadap kesehatan.
2.1.2. Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah sebagai suatu pencegahan yang menitik beratkan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dari segala bahaya-bahaya yang dapat
mengganggumerusak kesehatan mulai dari makanan itu diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, pengemasanpengepakan, penjualan
sampai makanan tersebut dikonsumsi oleh masyarakat. Sanitasi makanan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan
keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia. Adapun tujuan yang sebenarnya dari upaya higiene sanitasi makanan
Chandra, 2006 : 1.
Menjamin keamanan dan kebersihan makanan. 2.
Mencegah penularan wabah penyakit. 3.
Mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat. 4.
Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan. Menurut Azwar 1996 sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang
menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai factor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam usaha-
usaha hygiene dan sanitasi adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Keamanan makanan dan minuman yang disediakan.
2. Hygiene perorangan dan praktek-praktek penanganan makanan dan
minuman oleh karyawan yang bersangkutan. 3.
Keamanan terhadap penyediaan air. 4.
Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran. 5.
Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses pengolahan, penyajian dan penyimpanan.
6. Pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat-alat perlengkapan.
Sanitasi makanan yang buruk dapat disebabkan 3 faktor yakni faktor fisik, faktor kimia, dan faktor mikrobiologi. Faktor fisik terkait dengan kondisi ruangan
yang tidak mendukung pengamanan makanan seperti sirkulasi udara yang kurang baik, temperatur ruangan yang panas dan lembab, dan sebagainya. Untuk
menghindari kerusakan makanan yang disebabkan faktor fisik, maka perlu diperhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan
Mulia, 2005. Sanitasi makanan yang buruk disebabkan oleh faktor kimia karena adanya zat-
zat kimia yang digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan makanan, obat- obat penyemprot hama, penggunaan wadah bekas, obat-obat pertanian untuk kemasan
makanan, dll. Sanitasi makanan yang buruk disebabkan oleh faktor mikrobiologi karena
adanya kontaminasi bakteri, virus, jamur, dan parasit. Akibat buruknya sanitasi makanan dapat timbul gangguan kesehatan pada orang yang mengkonsumsi makanan
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Makanan