BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Komposisi Tumbuhan
5.1.1 Komposisi famili dan spesies
Komposisi tumbuhan berdasarkan hasil analisis vegetasi teridentifikasi sebanyak 86 spesies tumbuhan dari 50 famili Lampiran 1. Sebagian besar
spesies yang teridentifikasi merupakan famili Poaceae dengan jumlah spesies sebanyak 6 spesies sedangkan famili yang lainnya memiliki jumlah spesies yang
berkisar diantara 3 sampai dengan 5 spesies Gambar 4.
Gambar 4 Sebelas famili yang memiliki jumlah spesies ≥ 3.
Spesies yang termasuk kedalam famili Poaceae di lokasi penelitian diantaranya alang-alang Imperata cylindrica, jampang Eleusine indica,
jampang kawat Cynodon dactylon, jampang piit Panicum colonum, jukut lampuyang Panicum repens dan kaso Saccharum spontaneum. Menurut
Sastroutomo 1990 beberapa spesies dari famili Poaceae merupakan gulma bagi tanaman perkebunan seperti alang-alang I. cylindrica, jampang E. indica,
jampang kawat C. dactylon, jukut lampuyang P. repens dan jukut pait Axonopus compressus.
1 2
3 4
5 6
Poaceae
Asteraceae Urticaceae
Lauraceae Arecaceae
Euphorbiaceae Fagaceae
Melastomaceae Meliaceae
Moraceae Rubiaceae
Jumlah spesies
F am
il i
5.1.2 Indeks nilai penting dan indeks keanekaragaman
Indeks nilai penting INP yang diperoleh dari hasil analisis vegetasi menunjukkan pada setiap tingkat pertumbuhan didominasi oleh spesies yang
berbeda. Pada tingkat semai dan tumbuhan bawah, spesies tumbuhan bawah teklan Ageratina riparia memiliki INP tertinggi sebesar 46,15. Pada tingkat
pancang, semak dan terna, INP tertinggi terdapat pada spesies kirinyuh Austroeupatorium inulifolium sebesar 67,37. Tingkat pertumbuhan tiang dan
pohon, spesies kuray Trema orientalis mendominasi dengan INP masing-masing tingkat sebesar 85,06 dan 91,64. Spesies yang memiliki INP cukup tinggi
dibandingkan dengan spesies lainnya disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Indeks nilai penting dan keanekaragaman spesies setiap tingkat
pertumbuhan
No. Tingkat pertumbuhan dan
habitus Nama Spesies
INP H’
1 Pohon
Trema orientalis 91,64
2,17 Sloanea sigun
48,55 Macropanax sp.
40,50 2
Tiang Trema orientalis
85,06 2,51
Toona sureni 34,48
Sloanea sigun 20,86
3 Pancang, semak dan terna
Austroeupatorium inulifolium
67,37 2,52
Saccharum spontaneum 30,46
Musa acuminata 15,69
4 Semai dan tumbuhan bawah
Ageratina riparia 46,15
3,27 Imperata cylindrica
13,33 Clidemia hirta
8,78
Spesies tumbuhan teklan A. riparia dan kirinyuh A. inulifolium merupakan spesies dengan INP tertinggi pada tingkat pertumbuhan
semaitumbuhan bawah dan pancang, semak dan terna. Kedua spesies ini memiliki kerapatan individu dan frekuensi perjumpaan yang tinggi pada plot
pengamatan sehingga kedua spesies tersebut lebih dominan daripada spesies lain di dalam komunitasnya.
Nilai indeks keanekaragaman pada umumnya memiliki nilai lebih dari nol. Shannon-Wiener 1963 diacu dalam Fachrul 2008 menyatakan indeks
keanekaragaman H’ dikategorikan rendah H’ 1, sedang 1H’3 dan tinggi H’ 3. Keanekaragaman spesies pada masing-masing tingkat pertumbuhan di
Cagar Alam Kamojang menunjukkan kategori keanekaragaman berada pada kategori sedang sampai tinggi. Tingkat pertumbuhan semai dan habitus tumbuhan
bawah memiliki kategori keanekaragaman yang tinggi sedangkan tingkat pertumbuhan dan habitus yang lainnya berada pada kategori sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi ekosistem hutan Cagar Alam Kamojang yang sudah terganggu dengan kondisi yang relatif terbuka sehingga semai atau tumbuhan
bawah lebih banyak ditemukan sebagai spesies pionir atau sebagai penutup lantai hutan pada kondisi tutupan hutan yang terbuka Indriyanto 2006.
5.1.3 Dominansi spesies tumbuhan