Jumlah spesies tumbuhan asing invasif

Meskipun spesies S. spontaneum tidak termasuk sebagai spesies tumbuhan asing invasif berdasarkan Webber 2003 dan Invasive Species Specialist Group ISSG 2005, namun menurut Pacific Island Ecosystems at Risk Project PIER 2011 spesies ini merupakan salah satu spesies yang berpotensi menjadi invasif di Indonesia.

5.2 Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Asing Invasif

5.2.1 Jumlah spesies tumbuhan asing invasif

Spesies yang teridentifikasi sebagai tumbuhan asing invasif di lokasi penelitian terdapat sebanyak 13 spesies tumbuhan. Apabila dibandingkan dengan jumlah total spesies yang teridentifikasi, maka jumlah spesies tumbuhan invasif masih tergolong sedikit. Daftar spesies yang termasuk tumbuhan asing invasif di Cagar Alam Kamojang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Spesies tumbuhan asing invasif di Cagar Alam Kamojang No. Nama Spesies Famili Habitus Sumber 1. Ageratum conyzoides Asteraceae Terna 2 2. Rubus moluccanus Rosaceae Terna merambat 2 3. Clidemia hirta Melastomataceae Perdu 1,2 4. Cynodon dactylon Poaceae Terna 1,2 5. Panicum repens Poaceae Terna 1,2 6. Mimosa pudica Fabaceae Semak 2 7. Mimosa pigra Fabaceae Perdu 1,2 8. Austroeupatorium inulifolium Asteraceae Semak 2 9. Passiflora edulis Passifloraceae Terna merambat 1,2 10. Lantana camara Verbenaceae Perdu 1,2 11. Mikania micrantha Asteraceae Terna 1,2 12. Piper aduncum Piperaceae Perdu 1,2 13. Ageratina riparia Asteraceae Semak 1,2 Sumber: 1 Webber 2003, 2 ISSG 2005 Spesies tumbuhan asing invasif di Cagar Alam Kamojang termasuk ke dalam delapan famili. Famili Asteraceae merupakan famili terbanyak yang ditemukan di lokasi penelitian dengan jumlah spesies tumbuhan asing invasif sebanyak empat spesies yaitu babadotan A. conyzoides, kirinyuh A. inulifolium, sembung rambat M. micrantha dan teklan A. riparia. Pada umumnya spesies dari famili Asteraceae merupakan tumbuhan liar dan mudah untuk tersebar di beberapa habitat Pujowati 2006 dan merupakan salah satu spesies gulma yang berbahaya Sastroutomo 1990. Sebagian besar habitus dari spesies tumbuhan asing invasif yang teridentifikasi merupakan terna atau herba. Tercatat sebanyak tujuh spesies dari spesies tumbuhan asing invasif berhabitus terna herba. Sementara itu, spesies tumbuhan asing invasif yang berhabitus pohon seperti mahoni Swietenia macrophylla tidak ditemukan di lokasi penelitian. Daftar yang dimuat oleh ISSG 2005 menyebutkan sebagian besar spesies tumbuhan asing invasif merupakan tumbuhan bawah dan memiliki habitus terna dan semak. Selain teridentifikasi spesies tumbuhan asing invasif, teridentifikasi juga spesies lokal namun bersifat invasif yaitu Imperata cylindrica Gambar 7. ISSG 2005 dan Holm et al. 1977 diacu dalam Collins 2005 menyatakan bahwa I. cylindrica merupakan spesies yang berasal dari wilayah Asia Tenggara dan dapat ditemukan pada wilayah tropis yang hangat mulai dari Jepang sampai Cina Tenggara. Keberadaan I. cylindrica di Cagar Alam Kamojang cukup dominan yang ditunjukkan dengan INP sebesar 13,33. Dominansi I. cylindrica yang cukup tinggi di Cagar Alam kamojang disebabkan kondisi kawasan cagar alam yang sudah terganggu sehingga spesies ini menjadi tumbuhan pionir yang memiliki daya adaptasi tinggi dan menjadi invasif pada areal hutan yang terbuka. Gambar 7 Alang-alang Imperata cylindrica. Meskipun I. cylindrica berasal dari wilayah Asia, namun spesies ini menjadi gulma penting di berbagai negara tropis dan sub-tropis terutama di daerah yang memiliki curah hujan tinggi di Asia Tenggara dan Afrika Barat. I. cylindrica dapat berkembangbiak secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan rimpang. Tumbuhan ini mampu menghasilkan 3000 biji per tanaman sehingga memungkinkan untuk menyebar serta mendominasi daerah-daerah lain yang cukup jauh, memiliki kontribusi dalam kebakaran lahan dan mengakibatkan rusaknya tanaman muda Suryaningtyas 1996. Sebaran jumlah individu I. cylindrica pada plot pengamatan di Cagar Alam Kamojang tidak terlalu tersebar merata. Spesies I. cylindrica memiliki INP sebesar 13,33 sehingga penyebarannya di plot pengamatan tidak begitu banyak dibandingkan dengan A. inulifolium dan A. riparia yang memiliki nilai INP yang tinggi. Jumlah individu I. cylindrica berdasarkan hasil interpolasi berkisar diantara 2 sampai dengan 15 individu atau sekitar 5.000 – 37.500 individu per hektar. Pola sebaran spasial I. cylindrica berdasarkan jumlah individunya disajikan pada Gambar 8. Gambar 8 Peta sebaran spasial Imperata cylindrica di Cagar Alam Kamojang. Di Cagar Alam Kamojang, I. cylindrica lebih banyak tersebar pada kondisi lahan yang terbuka dibandingkan kondisi yang lebih tertutup oleh tajuk pohon. ISGG 2005 menyatakan bahwa I. cylindrica dapat ditemukan pada kondisi habitat yang beragam seperti pada hutan yang terdegradasi dan lahan yang terbuka, kondisi kemasaman tanah yang cukup tinggi pH 4,7 dan kondisi iklim yang bervariasi. Kondisi tersebut diduga menyebabkan sebaran jumlah individu I. cylindrica tidak dipengaruhi oleh jarak dari jalan Lampiran 6D.

5.2.2 Dominansi spesies tumbuhan asing invasif