3.4.3 Pola sebaran spesies tumbuhan asing invasif
Pola  penyebaran  spasial  dari  spesies  tumbuhan  asing  invasif  yang  terdapat di  Cagar  Alam  Kamojang  diidentifikasi  dengan  menandai  posisi  koordinat  pada
setiap  petak  ukur  dengan  menggunakan  GPS.  Penandaan  lokasi  dengan  GPS dilakukan pada titik tengah petak ukur sebanyak tiga kali.
Setiap  petak  kemudian  diidentifikasi  jumlah  individu  spesies  tumbuhan asing invasif baik yang berupa tumbuhan bawah, semak belukar, atau pohon. Nilai
pada masing-masing petak berupa jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif kemudian  diinterpolasikan  untuk  mendapatkan  sebaran  spasial  spesies  tumbuhan
asing invasif yang terdapat di Cagar Alam Kamojang.
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.5.1 Keanekaragaman spesies tumbuhan asing invasif
Data  vegetasi  hutan  yang  terkumpul  selanjutnya  dianalisis  dengan menghitung
frekuensi, kerapatan,
dominansi, indeks
nilai penting,
keanekaragaman  spesies,  indeks  dominansi  dan  pola  penyebarannya.  Data vegetasi hutan dianalisis menggunakan persamaan sebagai berikut:
1. Indeks nilai penting
Indeks nilai penting INP diperoleh  dengan menggunakan besaran-besaran sebagai berikut Soerianegara  Indrawan 2008:
Kerapatan indha =
Jumlah individu suatu spesies Luas petak
Kerapatan RelatifKR =
Kerapatan suatu suatu   x 100 Kerapatan seluruh spesies
Frekuensi =
Jumlah petak dijumpai suatu Jumlah seluruh petak
Frekuensi RelatifFR =
Frekuensi suatu suatu  x 100 Frekuensi seluruh spesies
Dominansi m
2
ha =
Basal area suatu spesies Luas seluruh petak
Dominansi RelatifDR =
Dominansi suatu spesies x 100 Dominansi seluruh spesies
Indeks Nilai Penting =
KR+FR+DR Khusus  untuk  tingkat  semai,  pancang  dan  tumbuhan  bawah,  perhitungan
Indeks  Nilai  Penting  hanya  menjumlahkan  kerapatan  relatif  dengan  frekuensi relatifnya.
2. Keanekaragaman spesies
Keanekaragaman  spesies  diukur  dengan  menghitung  persamaan  indeks keanekaragaman  Shannon-Wiener  sebagai  berikut  Pileou  1969  diacu  dalam
Krebs 1972: Hˈ = -∑ [Pi. Ln Pi], dengan Pi yaitu:
Keterangan: H
ˈ  : Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener ni  : Jumlah INP suatu spesies
N  : Jumlah INP seluruh spesies
3. Indeks dominansi
Indeks  dominansi  merupakan  nilai  kuantitatif  untuk  mengetahui  suatu spesies  yang  dominan  di  dalam  komunitasnya  dengan  persamaan  Indrayanto
2006:
Keterangan: C  : Indeks dominansi
ni  : Jumlah individu suatu spesies N  : Jumlah seluruh individu
4. Pola sebaran spesies
Pola  penyebaran  spesies  tumbuhan  asing  invasif  pada  suatu  komunitas tumbuhan dilakukan dengan menggunakan indeks Morisita. Pola penyebaran yang
diketahui  merupakan  kecenderungan  bentuk  penyebaran  suatu  spesies  di  dalam komunitasnya  yang  terbagi  ke  dalam  bentuk  acak,  mengelompok  atau  merata.
Persamaan yang digunakan yaitu Morisita 1965 diacu dalam Krebs 1972:
Keterangan: Id
: Derajat penyebaran Morisita
n : Jumlah petak ukur
∑x²  : Jumlah kuadrat dari total individu suatu spesies pada suatu komunitas ∑x   : Jumlah total individu suatu spesies pada suatu komunitas
Selanjutnya dilakukan uji Chi-square dengan menggunakan persamaan:
Derajat keseragaman
Keterangan: �² 0,975 : Nilai Chi-square dari tabel dengan db n-1, selang kepercayaan 97,5
∑xi    : Jumlah individu dari suatu spesies pada petak ukur ke-i
n        : Jumlah petak ukur
Derajat pengelompokan
Keterangan: �² 0,025 : Nilai Chi-square dari tabel dengan db n-1, selang kepercayaan 2,5
∑xi    : Jumlah individu dari suatu spesies pada petak ukur ke-i
n : Jumlah petak ukur
Standar  derajat  Morisita  Ip  dihitung  dengan  menggunakan  empat persamaan pada salah satu kondisi sebagai berikut:
  Apabila Id ≥ Mc  1.0 maka dihitung:
  Apabila Id  Mc ≥ 1.0 maka dihitung:
  Apabila 1.0  Id  Mu maka dihitung:
  Apabila 1.0  Mu  id maka dihitung:
Standar  derajat  penyebaran  Morisita  Ip  mempunyai  interval  -1,0 –  1,0
dengan taraf kepercayaan 95 pada batas 0,5 dan -0,5. Nilai Ip digunakan untuk menunjukkan  kecenderungan  pola  penyebaran  spesies  tumbuhan  asing  invasif
pada suatu komunitas tumbuhan di Cagar Alam Kamojang dengan selang nilai: Ip = 0, menunjukkan pola sebaran acak random
Ip  0, menunjukkan pola penyebaran mengelompok clumped Ip  0, menunjukkan pola penyebaran merata uniform
3.5.2 Pola penyebaran spasial spesies tumbuhan asing invasif yang dominan