Analisis Proksimat Tepung Tempe Kacang Komak
18
diabukan di dalam tanur hingga diperoleh abu berwarna putih dan beratnya tetap. Setelah itu, cawan didinginkan di dalam desikator
lalu ditimbang. Perhitungan :
Kadar abu bb =
W
2
W
1
×100 Keterangan :
W
1
= berat sampel g W
2
= berat abu g
3 Analisis Kadar Protein AOAC 1995
Sampel sebanyak 0,1-0,2 g dimasukkan ke dalam labu kjedahl 100 ml, lalu ditambahkan 2 g K
2
SO
4
, 40 mg HgO, dan 2,5 ml H
2
SO
4
pekat. Setelah itu, didestruksi selama 30 menit sampai cairan berwarna jernih dan dibiarkan sampai dingin. Selanjutnya
ditambahkan air suling secukupnya dan 10 ml NaOH pekat sampai berwarna coklat kehitaman dan didestilasi. Hasil destilasi ditampung
dalam erlenmeyer 125 ml yang berisi H
2
BO
3
dan indikator, kemudian dititrasi dengan HCl 0,02 N. Larutan blanko juga
dianalisis seperti sampel. Kadar nitrogen dihitung berdasarkan rumus Nitrogen =
V HCl – V blanko ml N HCl 14,007 faktor konversi mg contoh
×100 4
Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet AOAC 1995
Labu lemak yang telah bebas lemak dikeringkan di dalam oven kemudian ditimbang setelah dingin. Sampel sebanyak 5 g
dibungkus dalam kertas saring kemudian ditutup kapas yang bebas lemak. Sampel dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet,
kemudian kondensor dan labu dipasang pada ujung-ujungnya. Pelarut heksana dimasukkan ke dalam alat lalu sampel direfluks
selama 5 jam. Setelah itu pelarut didestilasi dan ditampung pada wadah lain. Labu lemak dikeringkan di dalam oven pada suhu 105
o
C sampai diperoleh berat tetap. Kemudian Labu lemak dipindahkan ke
desikator, lalu didinginkan dan ditimbang.
19
Perhitungan : Kadar lemak bb =
W
2
W
1
×100 Keterangan :
W
2
= Berat sampel g W
1
= Berat lemak g
5 Analisis Kadar Karbohidrat By Difference AOAC 1995
Pengukuran kadar karbohidrat menggunakan metode by difference dengan rumus :
Kadar karbohidrat bb = 100 - k.air + k.protein + k.lemak + k.abu
6 Analisis Serat Kasar Apriyantono et al. 1989
Sebanyak 2 g sampel bebas lemak dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 0,5 g asbes yang telah dipijarkan dan 2
tetes zat anti buih. Setelah itu 200 ml H
2
SO
4
mendidih ditambahkan ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer kemudian diletakkan di dalam
pendingin balik. Sampel di dalam erlenmeyer didihkan selama 30 menit dengan sesekali digoyang. Setelah selesai, suspensi disaring
dengan kertas saring. Residu dicuci dengan air mendidih hingga air cucian tidak bersifat asam diuji dengan kertas lakmus. Residu
dipindahkan secara kuantitatif ke dalam erlenmeyer dengan cara mencuci residu dengan 200 ml NaOH mendidih. Larutan tersebut
kemudian didihkan kembali selama 30 menit dengan pendingin balik. Setelah itu larutan disaring dengan kertas saring yang
diketahui beratnya sambil dicuci dengan K
2
SO
4
10, air mendidih, kemudian dengan alkohol 95. Kertas saring dikeringkan di dalam
oven hingga berat konstan. Setelah didinginkan di desikator, residu ditimbang. Serat kasar didapat dari rumus
Kadar serat kasar g
100g contoh W
W W
100 Keterangan :
W
2
= Berat residu dan kertas saring kering g W
1
= Berat kertas saring g W = Berat sampel yang dianalisis g
20