Kadar High Density Lipoprotein HDL Serum Darah

positif, dan te 19,02 mgdl. G ketiga perlaku Keterangan: Gam Hasil p dan Chau e menggunakan memiliki HDL et al. 1994 m protein kacang kemampuan m Hasil tersebut, diket memiliki HD Perbedaan ya pengolahan ka berbeda pada pembuatan ko kacang komak tidak dapat me Berbed dapat menai 10 15 20 25 30 K a d a r H D L m g d l tempe berturut-turut adalah 27,28 mgdl, 23 l. Gambar 13 menyajikan data Kadar HDL se kuan tersebut. superscript yang berbeda, menunjukkan nilai yang secara statistik pada α=0,1 Lampiran 9. mbar 13. Kadar HDL Serum Darah Tikus Perc l penelitian ini senada dengan hasil penelitian K et al. 1994. Pada penelitian Khayrani an tikus diabetes, tikus yang diberi protein DL serum 37,65 lebih rendah dari pada kontr meneliti protein kacang komak dari Cina, has ng komak dapat menurunkan kolesterol tetapi menaikkan kadar HDL. il yang berbeda didapat oleh Nugroho 2007. etahui bahwa tikus yang diberi ransum protein DL serum 44,2 lebih banyak dari pada yang terjadi menunjukkan bahwa kondisi kacang komak yang berbeda akan menghasi da kadar HDL serum. Tikus dengan kondis konsentrat protein metode Khayrani 2008, ak menjadi tepung tempe kacang komak pad meningkatkan kadar HDL serum darah tikus. eda dengan kacang komak, kacang kedelai ya aikkan kadar HDL darah. Brata-Arbai 5 10 15 20 25 30 Kontrol negatif Kontrol positif Tempe 27,28 b 23,50 ab 19,02 Kelompok Tikus 40 23,50 mgdl, dan serum darah tikus g berbeda nyata rcobaan. n Khayrani 2008 ani 2008 yang in kacang komak ntrol positif. Chau asilnya konsentrat api tidak memiliki . Dari penelitian ein kacang komak a kontrol positif. i tikus dan cara asilkan efek yang isi diabetes, cara , dan pengolahan ada penelitian ini, yang dibuat tempe ai 1994 telah ,02 a 41 membuktikan manusia yang mengalami hiperlipidemia jika mengonsumsi tempe sebanyak 150 g per hari selama dua minggu dapat menaikkan HDL plasma sebanyak 8,47. Zat pada tempe kedelai yang dapat meningkatkan kadar HDL darah salah satunya adalah isoflavon. Sanders et al. 2002 membandingkan efek peningkatan HDL kacang kedelai yang mengandung isoflavon dengan kacang kedelai yang telah dihilangkan isoflavonnya. Hasil penelitian tersebut yaitu kacang kedelai yang mengandung isoflavon dapat menurunkan 4 kolesterol plasma dan meningkatkan 6 apolipoprotein A-I dibandingkan kacang kedelai tanpa isoflavon. Apolipoprotein A-I merupakan protein utama penyusun HDL. Keberadaan isoflavon di kacang komak belum diketahui. Namun demikian terdapat kemungkinan keberadaan isoflavon di tempe kacang komak. Hal ini karena selama proses fermentasi, beberapa bakteri dapat mensintesis isoflavon. Isoflavon yang disintesis oleh mikroba ini disebut isoflavon faktor II 6,7,4 trihidroksi isoflavon Pawiroharsono 2001. Bakteri yang dapat mensintesis isoflavon faktor II antara lain Brevibacterium epidermides, Micrococcus luteus, dan Microbacterium arborescens Borger-Papendorf dan Barz 1991. Oleh karena itu rendahnya kadar HDL kelompok tikus yang diberi tepung tempe kacang komak kemungkinan disebabkan tiga faktor, 1 kacang komak memang tidak memiliki isoflavon seperti kedelai dan selama proses fermentasi tidak terbentuk isoflavon faktor II, 2 selama proses fermentasi terbentuk isoflavon faktor II namun kadarnya sangat kecil, 3 proses pengeringan tempe untuk menjadi tepung tempe menyebabkan isoflavon yang terdapat di tempe rusak. Tensiska et al. 2007 menyatakan bahwa ekstrak antioksidan isoflavon relatif tidak tahan panas baik suhu pasteurisasi maupun sterilisasi yang ditunjukkan dengan penurunan aktivitas sampai 50 . Ketiga kemungkinan ini perlu analisis lanjutan untuk membuktikannya. Tingginya kadar HDL pada kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan khusus apapun, kemungkinan disebabkan oleh tingginya konsumsi ransum. Konsumsi ransum yang tinggi artinya asupan protein yang masuk ke tubuhnya juga lebih tinggi. HDL merupakan lipoprotein dengan kompo kemampuan tu tinggi karena k pada kedua ke

4. Kadar Low D

Gamba kelompok tiku paling kecil da kecil 13,23 α=0,1. Kadar 99,26 mgdl. Penuru 2007 dan K yang diinduks menghambat k protein kacan kemampuan m Keterangan: Gam Kadar namun selisih Nugroho 200 10 12 K a d a r LD L m g d l posisi dominan yaitu protein Marinetti 1990. tubuh tikus kontrol negatif untuk memprodu a ketersediaan protein di dalam tubuhnya juga kelompok tikus lainnya. Density Liporotein LDL Serum Darah bar 14 menunjukkan kadar LDL serum da ikus. Dari gambar tersebut tampak kadar LDL dan berbeda nyata, yaitu 24,45 mgdl. Kadar L dari pada kontrol positif, walau tidak berb r LDL kontrol negatif adalah 114,39 mgdl da runan LDL darah juga ditemukan pada pen Khayrani 2008. Nugroho 2007 mendapa ksi kolesterol dan mengonsumsi protein kacang t kenaikan LDL sebesar 67,52. Tikus diabe ang komak pada penelitian Khayrani 2008 menghambat kenaikan LDL sebesar 54,40. superscript yang berbeda, menunjukkan nilai yang secara statistik pada α=0,1 Lampiran 10. ambar 14. Kadar LDL Serum Darah Tikus Perc ar LDL tempe walau lebih kecil dari pada ihnya tidaklah terlalu besar jika dibandingkan 007 dan Khayrani 2008. Hal ini menunjukka 20 40 60 80 100 120 Kontrol negatif Kontrol positif Tempe 24,45 a 114,39 b 99,26 Kelompok Tikus 42 . Oleh karena itu duksi HDL lebih a lebih tinggi dari darah dari ketiga L kontrol negatif r LDL tempe lebih rbeda nyata pada dan tempe adalah enelitian Nugroho patkan hasil tikus ng komak mampu betes yang diberi 08 menunjukkan g berbeda nyata rcobaan. a kontrol positif, an hasil penelitian kan bahwa tepung ,26 b 43 tempe kacang komak tidak secara nyata menurunkan LDL serum. Masih tingginya kandungan LDL serum tikus kelompok tempe dibandingkan kelompok kontrol negatif, kemungkinan karena konsumsi ransum kelompok ini yang sangat rendah. Rendahnya konsumsi ransum menyebabkan tikus kekurangan kalori. Pada saat sel-sel di dalam tubuh tikus membutuhkan tambahan kalori, sedangkan asupan makanan kurang, maka hati akan memproduksi VLDL yang mengandung 56 triasilgliserol dan 23 kolesterol ke dalam darah. Triasilgliserol kemudian dipecah menjadi asam lemak untuk memenuhi kebutuhan sel. VLDL yang telah berkurang triasilgliserolnya akan menjadi LDL 13 triasilgliserol dan 58 kolesterol. LDL yang tersisa selanjutnya akan ditangkap oleh reseptor dan dibawa kembali ke hati Marinetti 1990. Kecepatan produksi VLDL dan pembongkaran triasilgliserol VLDL yang tidak seimbang dengan pengembalian LDL ke hati inilah yang kemungkinan menyebabkan LDL serum di tempe masih cukup tinggi apabila dibandingkan kontrol negatif. Penurunan kadar LDL sebesar 13,23 pada tikus tempe tersebut apabila dibandingkan dengan penelitian lain yang menggunakan protein kacang komak memang relatif sangat rendah. Namun jika dibandingkan dengan tempe kedelai nilai ini masih lebih besar. Brata-Arbai 1994 meneliti efek tempe kedelai terhadap profil lipid manusia yang mengalami hiperlipidemia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, setelah mengonsumsi tempe kedelai selama dua minggu hanya menurunkan LDL darah sebesar 8,29. Kemampuan menghambat kenaikan kadar LDL tepung tempe kacang komak kemungkinan karena sampel ini masih mengandung beberapa zat anti nutrisi. Anti nutrisi yang terdapat di kacang komak antara lain tanin, fitat, dan anti tripsin Colucci 1999. Yugarani et al. 1992 menyatakan bahwa tanin mampu menurunkan kadar LDL dan trigliserida tanpa mempengaruhi kadar HDL. Hasil penelitian Hyen Lee et al. 2007 menunjukkan bahwa tikus tua 15 bulan yang diberi diet 1,5 asam fitat, mengalami penurunan kadar LDL serum secara signifikan.