Kerangka Dasar Tabel Input-Output

yang belum sempat dijual dan oleh konsumen sebagai bahan-bahan inventory yang belum sempat digunakan. v Ekspor dan Impor Ekspor dan impor merupakan kegiatan atau transaksi barang dan jasa antara penduduk di suatu daerah dengan penduduk di luar daerah tersebut, baik penduduk kota lain maupun luar negeri. Transaksi tersebut terdiri dari ekspor dan impor untuk barang, jasa pengangkutan, komunikasi, asuransi dan berbagai jasa lainnya.

2.5.2. Kerangka Dasar Tabel Input-Output

Tabel Input-Output disajikan dalam bentuk matriks, yaitu sistem penyajian data yang menggunakan dua dimensi : baris dan kolom. Isian sepanjang baris tabel Input-Output menunjukkan pengalokasian atau pendistribusian dari output yang dihasilkan oleh suatu sektor dalam memenuhi permintaan antara oleh sektor lainnya dan permintaan akhir. Sedangkan isian sepanjang kolom menunjukkan struktur input yang digunakan oleh masing-masing sektor dalam kegiatan produksinya. Sesuai dengan sifat dan jenis transaksinya, secara umum matriks yang disajikan dalam tabel input-output dapat dikelompokkan menjadi 4 sub matriks kuadran dengan kerangka penyajian seperti pada Tabel 2.1 Tabel 2.1. Kerangka Penyajian Tabel Input-Output Kuadran I n x n Kuadran II n x m Kuadran III p x n Kuadran IV p x m Sumber: Badan Pusat Statistik Jakarta 2008 Keterangan : Simbol-simbol di dalam tanda kurung menunjukkan ukuran ordo matriks pada kuadran yang bersangkutan. Simbol pertama adalah banyaknya baris dan simbol kedua adalah banyaknya kolom. Kuadaran pertama menunjukkan arus barang dan jasa yang dihasilkan dan digunakan oleh sektor-sektor dalam suatu perekonomian. Kuadran ini menunjukkan distribusi penggunaan barang dan jasa untuk suatu proses produksi. Penggunaan atau konsumsi barang dan jasa di sini adalah penggunaan untuk proses kembali, baik sebagai bahan baku atau bahan penolong. Karenanya transaksi yang digambarkan dalam kuadran pertama ini disebut juga transaksi antara intermediate transaction. Kuadran kedua menunjukkan permintaan akhir final demand dan impor, serta menggambarkan penyediaan barang dan jasa. Penggunaan barang dan jasa bukan untuk proses produksi digolongkan sebagai permintaan akhir. Permintaan akhir ini biasanya terdiri atas konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor. Kuadran ketiga memperlihatkan input primer sektor-sektor produksi. Input ini dikatakan primer karena bukan merupakan bagian dari output suatu sektor produksi seperti pada kuadran pertama dan kedua. Input primer adalah semua balas jasa faktor produksi yang meliputi upah dan gaji, surplus usaha ditambah penyusutan dan pajak tidak langsung netto. Kuadran keempat memperlihatkan input primer yang langsung didistribusikan ke sektor-sektor permintaan akhir. Informasi di kuadran keempat ini bukan merupakan tujuan pokok, sehingga dalam penyusunan tabel input- output kadang-kadang diabaikan. Demikian juga penyusunan tabel I-O di Indonesia mengabaikan kuadran keempat ini. Untuk memperjelas gambaran tentang penyajian tabel input-output, berikut ini diberikan ilustrasi tabel Input-Output pada sistem perekonomian yang terdiri dari n sektor produksi, yaitu sektor 1,2,...,n. Ilustrasi tabel I-O dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut : Tabel 2.2. Tabel Input-Output Sumber : Badan Pusat Statistik Jakarta 2003 Tabel di atas menunjukkan bahwa susunan angka-angka dalam bentuk matriks memperlihatkan suatu jalinan yang saling terkait di antara beberapa sektor. Dalam tabel I-O ada suatu patokan yang amat penting, yaitu jumlah output suatu sektor harus sama dengan jumlah inputnya. Dari Tabel 2.2. akan diperoleh beberapa hubungan persamaan sebagai berikut : Jika dibaca menurut baris, secara umum persamaannya adalah, i i ij X F X = + ; untuk i = 1, 2,…, n. 2.2 Dimana : X ij = output sektor i yang digunakan sebagai input sektor j F i = permintaan akhir terhadap sektor i X i = jumlah output sektor i Jika dibaca menurut kolom, secara umum persamaannya adalah, j j ij X V X = + ; untuk j = 1, 2, …, n. 2.3 Dimana : X ij = output sektor i yang digunakan sebagai input sektor j V i = input primer dari sektor j = L j + M j + G j L j = upah dan gaji rumah tangga M j = impor G j = nilai tambah lainnya Isian sepanjang baris pada tabel tersebut memperlihatkan komposisi penyediaan dan permintaan pada suatu sektor. Penyediaan dapat berasal dari output domestik X i dan impor untuk produk sejenis M j . Sedangkan permintaannya terdiri dari permintaan antara X ij dan permintaan akhir F i . Isian sepanjang kolom tabel tersebut menunjukkan susunan input yang digunakan dalam proses produksi oleh suatu sektor. Input tersebut dari input antara X ij dan input primer V i .

2.6. Analisis Input-Output

Dokumen yang terkait

Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya)

19 171 94

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)Mandiri (Studi kasus di Desa Jorlang Huluan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

7 132 78

Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

2 53 84

Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Karo (Studi pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo)

39 304 119

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Debitur Dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pada Koperasi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Ar- Ridhwan di Kota Medan

0 42 110

Evaluasi Program Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan(Studi Dekriptif tentang Pengembangan Jaringan Pemasaran UKM di Dinas Koperasi Kota Medan)

0 43 112

Dampak Ekoncuni Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Sektor Perdagangan terhadap Perekonomian Kota Bogor

0 6 273

Analisis Peranan Industri Makanan dan Minuman Dalam Perekonomian Kabupaten Tangerang

0 12 135

Analisis Peranan dan Dampak Investasi Sektor Industri Pengolahan Terhadap Perekonomian Indonesia

1 4 203

Dampak Ekoncuni Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Sektor Perdagangan terhadap Perekonomian Kota Bogor

0 10 263