Sedangkan kelemahan model I-O anatara lain : a asumsi-asumsi yang sedikit retriktif, b biaya pengumpulan data yang besar dan c hambatan-
hambatan dalam mengembangkan model dinamik. Hambatan terbesar yang dihadapi oleh lembaga-lembaga perencanaan,
terutama di daerah, dalam menggunakan analisis I-O antara lain adalah: 1 biaya yang relatif besar dalam pengumpulan data; 2 data pokok yang belum memadai,
dan 3 keterbatasan kemampuan teknis. Akan tetapi, bila kendala-kendala tersebut dapat diatasi maka model I-O ini merupakan model yang canggih untuk
merencanakan pembangunan ekonomi suatu wilayah secara terintegrasi. Walaupun model Input-Output mengandung berbagai kelemahan-kelemahan
seperti yang telah diuraikan namun model Input-Output masih tetap merupakan alat analisis yang handal dan bermanfaat, terutama karena kemampuannya untuk
digunakan dalam analisis ekonomi yang lengkap dan komprehensif Budiharsono, 2001.
2.5.1. Konsep dan Definisi
Untuk lebih mempermudah pemahaman dalam membaca tabel I-O, berikut ini diuraikan beberapa pengertian yang berkaitan dengan pengertian-pengertian
pokok yang sering digunakan BPS, 2008. a.
Output Output adalah nilai dari seluruh produk yang dihasilkan oleh sektor-sektor
produksi dengan memanfaatkan faktor produksi yang tersedia di suatu wilayah negara, propinsi dan sebagainya dalam suatu periode waktu tertentu umumnya
satu tahun, tanpa memperhatikan asal-usul pelaku produksinya.
b. Input Antara
Input antara adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk barang dan jasa yang digunakan habis dalam proses produksi. Komponen input antara terdiri dari
barang tidak tahan lama dan jasa yang dapat berupa hasil produksi dalam negeri atau impor. Barang tidak tahan lama adalah barang yang habis dalam sekali pakai
atau barang yang umur pemakaiannya kurang dari setahun. Contoh dari input antara adalah bahan baku, bahan penolong, jasa perbankan dan sebagainya.
c. Input Primer
Input primer adalah input atau biaya yang timbul sebagai akibat dari pemakaian faktor produksi dalam suatu kegiatan ekonomi. Faktor produksi antara
lain terdiri dari tenaga kerja, tanah, modal dan kewiraswastaan. Wujud dari input primer adalah upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan barang modal dan pajak
tak langsung neto. Input primer disebut juga sebagai balas jasa faktor produksi atau nilai tambah bruto. Nilai input primer dari suatu sektor akan sama dengan
output dikurangi input antara pada sektor tersebut. d.
Permintaan Antara Permintaan antara merupakan permintaan barang dan jasa untuk memenuhi
proses produksi. Dengan kata lain, permintaan antara menunjukkan jumlah penawaran output dari suatu sektor ke sektor lain yang digunakan dalam proses
produksi. e.
Permintaan Akhir dan Impor Permintaan akhir adalah permintaan atas barang dan jasa yang digunakan
untuk konsumsi akhir. Sesuai dengan pengertian ini maka permintaan akhir tidak
mencakup barang dan jasa yang digunakan untuk kegiatan produksi. Permintaan akhir terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi
pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan ekspor. i
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran konsumsi rumah tangga terdiri dari pembelian barang dan jasa
yang dilakukan oleh rumah tangga dan badan-badan yang tidak mencari untung dikurangi nilai netto penjualan barang bekas dan barang sisa. Akan tetapi,
pembelian rumah baru oleh rumah tangga dimasukkan sebagai pembentukan modal tetap sektor usaha persewaan bangunan dan tanah real estate.
ii Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pengeluaran konsumsi pemerintah mencakup pengeluaran pemerintah, baik
pusat maupun daerah, untuk konsumsi kecuali yang sifatnya pembentukan modal, termasuk pengeluaran untuk kepentingan angkatan bersenjata.
iii Pembentukan Modal Tetap Bruto PMTB Pembentukan modal tetap bruto mencakup semua pengeluaran untuk
pengadaan barang modal baik dilakukan oleh pemerintah maupun perusahaan- perusahaan swasta. Barang modal dapat terdiri dari bangunankonstruksi, mesin
dan peralatan, kendaraan dan angkutan serta barang modal lainnya. iv Perubahan Stok
Perubahan stok sebenarnya juga merupakan pembentukan modal tidak tetap yang diperoleh dari selisih antara stok akhir dan stok awal periode
penghitungan. Stok biasanya dipegang oleh produsen merupakan hasil produksi
yang belum sempat dijual dan oleh konsumen sebagai bahan-bahan inventory yang belum sempat digunakan.
v Ekspor dan Impor Ekspor dan impor merupakan kegiatan atau transaksi barang dan jasa antara
penduduk di suatu daerah dengan penduduk di luar daerah tersebut, baik penduduk kota lain maupun luar negeri. Transaksi tersebut terdiri dari ekspor dan
impor untuk barang, jasa pengangkutan, komunikasi, asuransi dan berbagai jasa lainnya.
2.5.2. Kerangka Dasar Tabel Input-Output