Struktur Input Antara UKM Sektor Industri Makanan dan Minuman Peranan UKM Industri Makanan dan Minuman dalam Struktur

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Struktur Input Antara dan Permintaan Antara Usaha Kecil dan

Menengah Sektor Industri Makanan dan Minuman Berdasarkan analisis Tabel Input-Output Usaha Kecil dan Menengah UKM Indonesia tahun 2007 updating dapat dihasilkan gambaran mengenai struktur komposisi input antara dan distribusi permintaan antara dari UKM sektor industri makanan dan minuman di Indonesia pada tahun 2007. Gambaran komposisi input antara dan distribusi permintaan antara tersebut secara tidak langsung dapat menggambarkan keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan dari UKM sektor industri makanan dan minuman. Nilai secara lengkap disajikan pada Lampiran 2.

4.1.1. Struktur Input Antara UKM Sektor Industri Makanan dan Minuman

Tabel 4.1 memperlihatkan struktur komposisi input antara yang digunakan oleh sektor industri makanan dan minuman dalam proses produksinya. Input antara terbesar sektor industri makanan dan minuman berasal dari sektor industri pengolahan lainnya besar yaitu sebesar Rp. 823.168.413 juta atau 20,94 persen dari total keseluruhan input antara. Tingginya nilai input antara sektor industri makanan dan minuman yang berasal dari sektor industri pengolahan lainnya besar menjelaskan sektor industri makanan dan minuman mempunyai keterkaitan ke belakang yang kuat dengan sektor tersebut. Oleh karena itu, perubahan harga yang terjadi pada industri pengolahan lainnya besar dapat mempengaruhi produksi sektor industri makanan dan minuman dengan signifikan. Tabel 4.1. Struktur Komposisi Input Antara UKM 10 Sektor Utama Indonesia Tahun 2007 Berdasarkan Besarnya Persentase Juta Rupiah Sektor Uraian Sektor Nilai Persen 13 Industri pengolahan lainnya Besar 823.168.413 20,94 22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran Kecil 311.031.833 7,91 10 Industri makanan dan minuman Besar 244.322.412 6,22 19 Bangunan Kecil 226.499.726 5,76 21 Bangunan Besar 183.217.224 4,66 27 Jasa angkutan dan komunikasi Besar 156.262.735 3,98 33 Jasa-jasa Besar 152.501.058 3,88 12 Industri pengolahan lainnya Menengah 151.206.297 3,85 9 Industri makanan dan minuman Menengah 146.874.093 3,74 31 Jasa-jasa Kecil 136.365.642 3,47 Total 10 Sektor Utama Input Antara 2.531.449.433 64,41 Total Input Antara 3.931.114.938 100,00 Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 updating, Klasifikasi 33 Sektor diolah

4.1.2. Struktur Permintaan UKM Sektor Industri Makanan dan Minuman

Total permintaan merupakan penjumlahan dari permintaan antara dengan permintaan akhir. Total permintaan barang dan jasa yang dihasilkan Usaha Kecil dan Menengah UKM Indonesia pada tahun 2007 sebesar Rp. 9.034.951.047 juta. Terjadi keseimbangan permintaan dan penawaran menunjukkan bahwa penawaran struktur output sektoral sama dengan struktur total permintaannya yaitu sebesar Rp. 9.034.951.047 juta. Permintaan antara yang terbentuk adalah sebesar 43,51 persen dari total permintaannya. Permintaan akhir barang dan jasa dalam UKM Indonesia pada tahun 2007 adalah sebesar 56,49 persen dari total permintaannya. Permintaan antara dan permintaan akhir sektor-sektor UKM Indonesia tahun 2007 dapat dilihat lebih rinci pada Lampiran 5. Berdasarkan Tabel 4.2, sektor industri makanan dan minuman kecil memberikan kontribusi terhadap permintaan antara sebesar 1,33 persen, sektor industri makanan dan minuman menengah memberikan kontribusi sebesar 1,25 persen dan untuk sektor industri makanan dan minuman besar memberikan kontribusi sebesar 4,23 persen. Nilai-nilai permintaan antara untuk sektor industri makanan dan minuman tersebut mengindikasikan pentingnya peranan output yang dihasilkan oleh sektor-sektor tersebut untuk digunakan sebagai input oleh sektor- sektor lainnya dalam perekonomian Indonesia pada tahun 2007. Tabel 4.2. Permintaan Antara dan Permintaan Akhir 15 Sektor Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Tahun 2007 Juta Rupiah Sektor Permintaan Antara Permintaan Akhir Permintaan Total Jumlah Jumlah Jumlah 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Kecil 321.023.961 8,17 266.869.339 5,23 587.893.300 6,51 2. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Menengah 48.970.473 1,25 21.397.259 0,42 70.367.731 0,78 3. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Besar 68.926.265 1,75 12.997.469 0,25 81.923.734 0,91 4. Penambangan dan Penggalian Kecil 31.098.628 0,79 956.731 0,02 32.055.359 0,35 5. Penambangan dan Penggalian Menengah 8.209.655 0,21 693.288 0,01 8.902.943 0,10 6. Penambangan dan Penggalian Besar 79.358.007 2,02 66.412.633 1,30 145.770.640 1,61 7. Penambangan minyak, gas dan panas bumi 289.582.181 7,37 109.650.097 2,15 399.232.276 4,42

8. Industri Makanan dan Minuman

Kecil 52.413.525 1,33 144.600.421 2,83 197.013.946 2,18

9. Industri Makanan dan Minuman

Menengah 49.327.941 1,25 152.506.765 2,99 201.834.707 2,23

10. Industri Makanan dan Minuman

Besar 166.145.873 4,23 295.459.291 5,79 461.605.163 5,11 11. Industri Pengolahan lainnya Kecil 88.080.360 2,24 133.889.695 2,62 221.970.055 2,46 12. Industri Pengolahan lainnya Menengah 78.610.011 2,00 151.988.417 2,98 230.598.429 2,55 13. Industri Pengolahan lainnya Besar 823.418.977 20,95 1.014.430.859 19,88 1.837.849.837 20,34 14. Barang-barang Hasil Kilang Minyak 218.247.335 5,55 58.101.456 1,14 276.348.791 3,06 15. Gas Alam Cair LNG 5.963.934 0,15 150.989.135 2,96 156.953.069 1,74 Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 updating, Klasifikasi 33 Sektor diolah Permintaan akhir sektor industri makanan dan minuman kecil berkontribusi sebesar Rp. 114.600.421 juta atau 2,83 persen dari total permintaan akhir. Untuk sektor industri makanan dan minuman menengah berkontribusi sebesar 2,99 persen sedangkan sektor industri makanan dan minuman besar berkontribusi sebesar 5,79 persen dari total permintaan akhir. Nilai tersebut lebih besar dibanding permintaan antaranya. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat secara keseluruhan masyarakat, pemerintah dan luar negeri lebih banyak menggunakan output sektor industri makanan dan minuman untuk konsumsi langsung dibandingkan untuk keperluan produksi sebagai input bagi sektor lain.

4.1.3. Peranan UKM Industri Makanan dan Minuman dalam Struktur

Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah Konsumsi masyarakat Indonesia pada tahun 2007 terhadap output domestik UKM adalah sebesar Rp. 2.589.676.682 juta. Pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk sektor industri makanan dan minuman kecil berada pada urutan ketujuh yaitu sebesar Rp. 140.331.202 juta atau 5,42 persen dari total pengeluaran rumah tangga terhadap output domestik, sektor industri makanan dan minuman menengah berada pada urutan keenam yaitu sebesar Rp. 142.617.723 juta atau 5,51 persen sedangkan sektor industri makanan dan minuman besar berada pada urutan keempat yaitu sebesar Rp. 252.559.111 juta atau sekitar 9,75 persen. Pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia untuk sektor industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar termasuk yang cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar cukup berperan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Karena sebagian besar output dari sektor industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Tabel 4.3. Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah Sektor- Sektor UKM Indonesia Tahun 2007 Juta Rupiah Sektor Uraian Sektor Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah Jumlah Persen Jumlah Persen 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Kecil 252.687.445 9,76 0,00 2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Menengah 20.212.009 0,78 0,00 3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Besar 12.307.188 0,48 0,00 4 Penambangan dan penggalian Kecil 53.424 0,00 0,00 5 Penambangan dan penggalian Menengah 1.927 0,00 0,00 6 Penambangan dan penggalian Besar 0,00 0,00 7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi 0,00 0,00 8 Industri makanan dan minuman Kecil 140.331.202 5,42 0,00 9 Industri makanan dan minuman Menengah 142.617.723 5,51 0,00 10 Industri makanan dan minuman Besar 252.559.111 9,75 0,00 11 Industri pengolahan lainnya Kecil 77.018.439 2,97 0,00 12 Industri pengolahan lainnya Menengah 62.881.476 2,43 0,00 13 Industri pengolahan lainnya Besar 412.950.780 15,95 0,00 14 Barang-barang hasil kilang minyak 27.164.214 1,05 0,00 15 Gas alam cair LNG 46.665.450 1,80 0,00 16 Industri semen 0,00 0,00 17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besibaja 0,00 0,00 18 Listrik, Gas dan air minum 79.715.670 3,08 0,00 19 Bangunan Kecil 0,00 0,00 20 Bangunan Menengah 0,00 0,00 21 Bangunan Besar 15.050.868 0,58 0,00 22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran Kecil 259.146.373 10,01 0,00 23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran Menengah 55.457.240 2,14 0,00 24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran Besar 33.221.936 1,28 0,00 25 Jasa angkutan dan komunikasi Kecil 114.782.637 4,43 0,00 26 Jasa angkutan dan komunikasi Menengah 64.819.027 2,50 0,00 27 Jasa angkutan dan komunikasi Besar 153.119.678 5,91 0,00 28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan Kecil 25.657.384 0,99 0,00 29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan Menengah 53.376.862 2,06 0,00 30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan Besar 26.977.999 1,04 0,00 31 Jasa-jasa Kecil 171.711.683 6,63 0,00 32 Jasa-jasa Menengah 36.686.817 1,42 0,00 33 Jasa-jasa Besar 52.502.120 2,03 319.522.504 100,00 Total 2.589.676.682 100,00 319.522.504 100,00 Sumber: Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 updating, Klasifikasi 33 Sektor diolah Pada tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2007 jumlah konsumsi pemerintah untuk UKM mencapai Rp. 319.522.504 juta. Dimana seluruh konsumsi pemerintah dialokasikan untuk sektor jasa-jasa lainnya besar sebesar Rp. 319.522.504 juta. Seluruh konsumsi pemerintah digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang, belanja perjalanan dinas, belanja pemeliharaan dan perbaikan serta belanja rutin lainnya termasuk pengeluaran pemerintah pusat dan daerah.

4.1.4. Struktur Investasi

Dokumen yang terkait

Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya)

19 171 94

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)Mandiri (Studi kasus di Desa Jorlang Huluan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

7 132 78

Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

2 53 84

Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Karo (Studi pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo)

39 304 119

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Debitur Dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pada Koperasi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Ar- Ridhwan di Kota Medan

0 42 110

Evaluasi Program Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan(Studi Dekriptif tentang Pengembangan Jaringan Pemasaran UKM di Dinas Koperasi Kota Medan)

0 43 112

Dampak Ekoncuni Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Sektor Perdagangan terhadap Perekonomian Kota Bogor

0 6 273

Analisis Peranan Industri Makanan dan Minuman Dalam Perekonomian Kabupaten Tangerang

0 12 135

Analisis Peranan dan Dampak Investasi Sektor Industri Pengolahan Terhadap Perekonomian Indonesia

1 4 203

Dampak Ekoncuni Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Sektor Perdagangan terhadap Perekonomian Kota Bogor

0 10 263