mempunyai nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan pada urutan keduapuluhdua yaitu sebesar 1,2845 sedangkan sektor industri makanan dan
minuman besar mempunyai nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan sebesar 1,8927 pada urutan kesembilan. Nilai-nilai keterkaitan langsung
dan tidak langsung tersebut menunjukkan seberapa jauh sektor tersebut mendorong perkembangan sektor-sektor lain melalui penyediaan output yang
digunakan sebagai bahan baku untuk meningkatkan produksi sektor-sektor lain maupun sektor itu sendiri secara langsung dan tidak langsung sebesar nilai
keterkaitannya. Dilihat dari hasil analisis di atas, secara langsung dan tidak langsung sektor industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun besar
merupakan sektor yang dapat diandalkan untuk mendorong perkembangan sektor lainnya.
4.2.2. Keterkaitan ke Belakang Backward Linkage
Keterkaitan output ke belakang menunjukkan kegiatan sektor-sektor lain dalam perekonomian yang akan menyediakan input bagi kegiatan ekonomi suatu
sektor. Keterkaitan langsung ke belakang maupun keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang industri makanan dan minuman kecil, menengah maupun
besar berada pada urutan teratas dalam sektor-sektor UKM Indonesia pada tahun 2007. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor industri makanan dan minuman
kecil, menengah maupun besar memiliki kemampuan yang cukup besar dibandingkan sektor lainnya dalam menarik industri hulunya. Nilai dapat dilihat
secara lengkap pada Tabel 4.7
Tabel 4.7. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang Sektor- Sektor UKM Indonesia Tahun 2007
Sektor Uraian Sektor
Keterkaitan Kebelakang Langsung
langsung dan tidak langsung
8 Industri makanan dan minuman Kecil
0,7294 2,1760
9 Industri makanan dan minuman Menengah
0,7279 2,1061
12 Industri pengolahan lainnya Menengah
0,6551 2,1135
20 Bangunan Menengah
0,6345 2,0349
21 Bangunan Besar
0,6318 2,0266
16 Industri semen
0,6211 1,9157
19 Bangunan Kecil
0,6155 2,0061
18 Listrik, Gas dan air minum
0,6085 1,8153
11 Industri pengolahan lainnya Kecil
0,6001 2,0176
25 Jasa angkutan dan komunikasi Kecil
0,5712 1,9613
10 Industri makanan dan minuman Besar
0,5292 1,8611
26 Jasa angkutan dan komunikasi Menengah
0,4937 1,8368
17 Industri logam dasar besi, baja dan logam bukan besibaja
0,4854 1,7526
27 Jasa angkutan dan komunikasi Besar
0,4797 1,8024
32 Jasa-jasa Menengah
0,4645 1,8359
31 Jasa-jasa Kecil
0,4615 1,8239
13 Industri pengolahan lainnya Besar
0,4474 1,7416
15 Gas alam cair LNG
0,4404 1,5040
22 Jasa perdagangan, hotel dan restoran Kecil
0,4113 1,6810
23 Jasa perdagangan, hotel dan restoran Menengah
0,3777 1,6177
33 Jasa-jasa Besar
0,3666 1,6561
14 Barang-barang hasil kilang minyak
0,3141 1,3424
2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Menengah
0,3064 1,5296
28 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan Kecil
0,2767 1,4987
29 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan Menengah
0,2493 1,4164
6 Penambangan dan penggalian Besar
0,2377 1,3747
5 Penambangan dan penggalian Menengah
0,2218 1,3704
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Kecil
0,2200 1,3695
4 Penambangan dan penggalian Kecil
0,2191 1,3755
24 Jasa perdagangan, hotel dan restoran Besar
0,2005 1,3217
30 Jasa lembaga keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan Besar
0,1846 1,3164
3 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Besar
0,1033 1,1700
7 Penambangan minyak, gas dan panas bumi
0,0822 1,0897
Sumber : Tabel Input-Output UKM Indonesia Tahun 2007 updating, klasifikasi 33 sektor diolah
Keterkaitan langsung ke belakang untuk sektor industri makanan dan minuman kecil berada pada urutan pertama sebesar 0,7294 yang berarti bahwa
jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan, maka akan
meningkatkan permintaan inputnya sebesar 0,7294 satuan secara langsung yang berasal dari sektor-sektor lainnya, termasuk sektor industri makanan dan minuman
kecil itu sendiri. Sektor industri makanan dan minuman menengah memiliki nilai keterkaitan langsung ke belakang pada uruta ketiga yaitu sebesar 0,7279,
sedangkan sektor industri makanan dan minuman besar berada pada urutan kesebelas yaitu sebesar 0,5292.
Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang untuk sektor industri makanan dan minuman kecil berada pada urutan pertama sebesar 2,1760 yang
berarti bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan permintaan inputnya sebesar 2,160 satuan secara langsung
maupun tidak langsung yang berasal dari sektor-sektor lainnya, termasuk sektor industri makanan dan minuman kecil itu sendiri. Sektor industri makanan dan
minuman menengah memiliki nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang pada urutan ketiga yaitu sebesar 2,1061, sedangkan sektor industri
makanan dan minuman besar berada pada urutan kesepuluh yaitu sebesar 1,8611.
4.3. Analisis Dampak Penyebaran