64
pada periode tahun ini yaitu sebesar 18.253 ton atau 8,77 persen. Begitu pula pada tahun 2006, volume ekspornya mencapai 95.588 ton. Kenaikan pada periode
tahun 2005 sampai dengan 2006 hingga sebesar 26.324 ton atau 2,22 persen. Terlihat pada gambar bahwa pada tahun 2009, volume ekspor rumput laut
Indonesia mengalami penurunan yaitu menjadi 94.002 ton. Sehingga pada periode tahun 2008 sampai dengan 2009 terjadi penurunan yaitu sebesar 5.946 ton atau -
12,19 persen. Namun demikian, pada tahun 2010 mengalami kenaikan yang drastis yaitu sebesar 32.175 ton atau 40,18 persen. Volume ekspor rumput laut
Indonesia pada tahun 2010 mencapai 126.177 ton. Diikuti tahun 2011, volume ekspor juga semakin meningkat menjadi 160.948 ton. Besarnya kenaikan pada
periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 mencapai 34.711 ton atau 6,67 persen. Terlihat bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini, volume ekspor rumput
laut Indonesia mengalami perkembangan peningkatan yang signifikan. Jika diproyeksikan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, yaitu dari
tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, trend volume ekspor rumput laut Indonesia ke dunia terus mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat kita lihat
pada gambar dimana garis putus-putus berwarna hijau adalah garis untuk memproyeksikan forecasting volume ekspor rumput laut Indonesia. Berikut
tabel proyeksi trend volume ekspor rumput laut Indonesia ke dunia tahun 2012- 2016.
Tabel 14. Proyeksi Trend Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia ke Dunia Tahun 2012-2016
6.3.3. Trend dan Forecasting Ekspor Rumput Laut Indonesia ke China
Negara China memproduksi refined carageenan sejak tahun 1973, namun tingkat produksinya masih sangat rendah. Pada tahun 1985, para pembudidaya
China melakukan usaha budidaya rumput laut dengan cara mengimpor benih rumput laut dari negara Filipina. Selain itu, negara China juga mencoba untuk
Tahun Proyeksi Trend
Ton Persentase kenaikan
2012 166.977 -99,90
2013 186.132 11,47
2014 206.403 10,89
2015 227.791 10,36
2016 250.295 9,88
65
menanam rumput laut di perairan Hainan Selatan. Permintaan rumput laut baik lokal maupun internasional terus meningkat sehingga produksi akan rumput laut
terus ditingkatkan oleh negara tersebut. Pada dekade tahun 2002 sampai dengan 2007 terjadi peningkatan produksi rumput laut di China, yakni dari 3000 MT
hingga mencapai 9000MT pada tahun 2007. Namun demikian, pada tahun 2009 terjadi penurunan yang sangat drastis menjadi 300 ton. Hal tersebut terjadi
dikarenakan adanya bencana taifun yang melanda di selatan China dan parasit berupa ikan-ikan pemakan rumput laut.
Permintaan rumput laut Indonesia mulai mengalami peningkatan sejak tahun 1980 untuk berbagai kebutuhan di bidang farmasi. Menurut Mc Hugh dan
Lanier 1983, penggunaan rumput laut akan semakin meningkat di masa mendatang. Oleh karena itu untuk memenuhi akan kebutuhan dunia industri
dengan mengingat peluang yang ada maka potensi sumberdaya alam rumput laut yang kita miliki memerlukan pengembangan secara lestari dan berkelanjutan. Hal
tersebut telah terbukti bahwa terdapat banyak pemanfaatan pengembangan rumput laut sampai dengan saat ini. Peningkatan kebutuhan rumput laut negara China
meningkatkan industri rumput laut Indonesia. Negara Indonesia memiliki mutu dan kualitas rumput laut yang baik sehingga dapat digunakan sebagai aset dalam
memperoleh nilai ekspor yang tinggi. negara China merupakan negara yang mengimpor rumput laut Indonesia terbesar sebagai bahan baku.
Standar rumput laut Indonesia memiliki spesifikasi tertentu yang mencakup teknik sanitasi dan hygiene, syarat mutu dan keamanan pangan
komoditas rumput laut kering. Standar tersebut hanya berlaku untuk rumput laut kering dan tidak berlaku untuk produk yang mengalami pengolahan lebih lanjut.
Dengan adanya penjaminan mutu dan kualitas terhadap rumput laut kering tersebut meningkatkan penawaran terhadap kebutuhan rumput laut di negara
China. Dengan demikian pada tahun 2007, industri pengolahan rumput laut di negara China mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Namun demikian, pada
tahun tersebut yaitu periode tahun 2007-2008 terjadi fluktuasi harga rumput laut Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya harga ekspor bahan baku
rumput laut kering ke China karena para pengumpul lokal yang tidak terkontrol
66
dengan baik. Berikut adalah tabel nilai dan volume eskpor rumput laut Indonesia ke negara China.
Tabel 15. Volume dan Nilai Ekspor Rumput Laut Indonesia ke Negara China
Tahun Volume kg
Nilai US
2004 13.784.961 4.009.975
2005 24.926.415 7.613.157
2006 35.834.441 12.875.745
2007 23.318.145 11.179.508
2008 43.620.103 35.232.665
Sumber: Statistik Ekspor Hasil Perikanan, Ditjenkan Budidaya, 2008
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pada periode tahun 2007- 2008, volume ekspor rumput laut Indonesia ke China mengalami kenaikan yang
signifikan yaitu sebesar 20,301,958 kg. Walaupun pada saat itu terjadi fluktuasi harga ekpor rumput laut Indonesia ternyata tidak mempengaruhi permintaan
China terhadap rumput laut Indonesia. Nilai ekspor rumput laut Indonesia ke negara China juga mengalami kenaikan pada tahun 2007 yaitu sebesar US
11,179,508 dan pada tahun 2008 yaitu sebesar US 35,232,665. Terjadinya peningkatan harga ekspor rumput laut Indonesia tidak mempengaruhi volume
ekspor rumput laut Indonesia ke China. Hal tersebut dikarenakan China mendominasi pangsa pasar rumput laut dunia terhadap kebutuhan bahan baku
rumput laut Indonesia. Negara China hampir menguasai 58 persen pangsa pasar rumput laut kering Indonesia di dunia. Berikut adalah grafik trend dan proyeksi
volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara China.
67
Tahun V
o lu
m e
E k
s p
o r
k e
C h
in a
K g
2016 2014
2012 2010
2008 2006
2004 2002
2000 140000000
120000000 100000000
80000000 60000000
40000000 20000000
Accuracy Measures MAPE
1.04366E+02 MAD
1.16762E+07 MSD
2.74384E+14 Variable
Forecasts Actual
Fits
Quadratic Trend Model Yt = 7492915 - 3309723 t + 588396 t 2
Gambar 8. Trend dan Proyeksi Ekspor Rumput Laut Indonesia ke China
Berdasarkan gambar 8, terlihat bahwa eskpor rumput laut Indonesia ke China mengalami kenaikan drastis pada tahun 2011. Pada tahun tersebut, volume
ekspor rumput laut Indonesia ke China mencapai sebesar 101.231.000 kg. Kenaikan pada periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 yaitu sebesar
77.344.418 kg atau 275,13 persen. Namun demikian pada tahun 2009, volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara China juga mengalami peningkatan
walaupun kenaikan yang dialami tidak sebesar pada tahun 2011. Tahun 2009, volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara China yaitu sebesar 16.328.665
kg. Besarnya kenaikan pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 yaitu sebesar 7.657.927 kg atau 100,55 persen.
Apabila diproyeksikan dalam jangka waktu lima tahun mendatang, volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara China cenderung mengalami peningkatan.
Hal tersebut dapat dilihat pada gambar terdapat garis putus-putus berwarna hijau yang menandakan trend proyeksi forecasting terhadap ekspor rumput laut
Indonesia ke negara China. Proyeksi pada tahun 2012 akan mengalami peningkatan ekspor rumput laut Indonesia ke negara China yaitu sebesar
76.482.342 kg atau -24,45 persen. Disusul tahun berikutnya, volume ekspor juga akan meningkat sebesar 90.236.093 kg atau 17,98 persen pada tahun 2013.
68
Selanjutnya, tahun 2014, 2015 dan 2016 akan naik masing-masing sebesar 105.166.635 kg atau 16,55 persen, 121.273.969 kg atau 15,31 persen dan
138.558.094 kg atau 14,25 persen. Berikut tabel trend proyeksi forecasting volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara China tahun 2012-2016.
Tabel 16. Proyeksi Trend Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia ke China Tahun 2012-2016
Tahun Proyeksi Trend
Kg Persentase kenaikan
2012 76.482.342 -24,45
2013 90.236.093 17,98
2014 105.166.635 16,55
2015 121.273.969 15,31
2016 138.558.094 14,25
6.3.4. Trend dan Forecasting Harga Ekspor Rumput Laut Indonesia ke