Uji Normalitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolenearitas

35

4.6.2. Uji t Statistik

Uji t digunakan untuk melihat apakah koefisien regresi masing-masing variabel independen secara individu memiliki pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. - Hipotesis H : β0 = 0 H 1 : β0 ≠ 0 - Uji Statistik T hitung = t-hitung t-tabel maka tolak H t-hitung t-tabel maka terima H

4.6.3. Uji r-squared

Uji ini digunakan untuk melihat sejauh mana variabel bebas mampu menjelaskan variabel respon. Nilai R² dapat dihitung dengan cara: R² = JKR ⁄ JKT Dimana : R² = Koefisien Determinasi JKR = Jumlah Kuadrat Regresi JKT = Jumlah Kuadrat Total

4.7. Uji Ekonometrika

Pada metode regersi berganda sederhana, maka variabel-variabel yang diestimasi harus memenuhi regresi klasik agar hasil estimasi bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimation . Dengan demikian diperlukan uji asumsi yang memenuhi diantaranya:

4.7.1. Uji Normalitas

Digunakan untuk melihat apakah model distribusi dari error term-nya residual menyebar normal atau tidak. Uji normalitas dapat menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov . Hipotesis uji normalitas yaitu: H : Residual menyebar normal H 1 : Residual tidak menyebar normal 36 Jika nilai p-value lebih besar dari alpha maka terima Ho, sehingga residual menyebar normal. Artinya dalam regresi tersebut asumsi kenormalan terpenuhi.

4.7.2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti pada data deretan waktu atau ruang seperti pada data cross sectional. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada data time series. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan melihat nilai dari Durbin Watson DW statistiknya yang dibandingkan dengan nilai dari tabel DW. Tabel berikut merupakan kerangka identifikasi dalam menentuan ada tidaknya autokorelasi. Tabel 7. Kerangka Identifikasi Autokorelasi Nilai DW Hasil Kurang dari 1,10 Ada autokorelasi 1,10DW1,54 Tanpa kesimpulan 1,55DW2,46 Tidak ada autokorelasi 2,46DW2,90 Tanpa kesimpulan Lebih dari 2,91 Ada autokorelasi Sumber : Firdaus, 2004

4.7.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk melihat varian residual apakah konstan atau tidak. Jika varians residual konstan maka asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Dengan demikian perlu digunakan White Heteroskedasticity Test. Hipotesis : Ho : Homoskedastisitas H1 : Heteroskedastisitas Jika nilai p-value lebih beasr dari alpha lima persen maka terima H , maka tidak terjadi pelanggaran asumsi heteroskedastisitas.

4.7.4. Uji Multikolenearitas

Uji ini digunakan untuk melihat bagaimana variabel bebas mempengaruhi variabel bebas lainnya dalam suatu persamaan. Hal tersebut dapat dilihat dengan cara manghitung Varian Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF10, maka persamaan tersebut tidak ada masalah multikolinearitas. 37

4.8. Regresi Komponen Utama Principal Component Analysis