Potensi Lokal Kelurahan Sempaja Utara

BAB V GAMBARAN UMUM PERTAMBANGAN BATUBARA DI KOTA SAMARINDA 5.1 Perkembangan Pertambangan Batubara Kota Samarinda di Era Otonomi Daerah Kota Samarinda merupakan salah satu daerah yang mengimplementasikan sistem pemerintahan desentralisasi. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang telah diundangkan oleh pemerintah pusat sebagai wujud pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat daerah dalam pembangunan, pemerintah daerah Kota Samarinda cepat merespon dan mengadaptasi pada situasi yang berkembang. Semenjak diluncurkanya Undang-Undang otonomi daerah tersebut, pemerintah daerah Kota Samarinda mengubah sistem pemerintahan nya. Kota Samarinda meyakini konsep otonomi daerah ini akan mampu mendorong tumbuhnya perekonomian dengan mengelola sumberdaya yang ada menjadi potensi daerah sebagai kekuatan ekonomi baru. Melalui kemampuan daerah dalam mengelola potensi sumberdaya yang ada, Kota Samarinda diharapkan dapat memiliki multiplayer effect positive dalam membentuk kemandirian dan menuju kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat setempat. Kota Samarinda merupakan salah satu kota di Kalimantan Timur, yang memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi, salah satunya adalah sumberdaya alam pertambangan batubara. Pada era otonomi daerah ini, pemerintah daerah Kota Samarinda belum memiliki atau tersedianya peraturan teknis dalam bentuk Peraturan Daerah Perda yang mendukung dalam operasional administrasi pegusahaan pertambangan batubara. Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan dan Energi Kota Samarinda, peranan pemerintah daerah dalam hal pengelolaan sumberdaya alam pertambangan batubara hanyalah sebatas pemberian perizinan berdasarakan zona yang telah di sepakati dan diberikan oleh pemerintah pusat. Akan tetapi, pemerintah daerah Kota Samarinda belum memiliki Peraturan Daerah perda. Semua peraturan teknis dalam sistem administrasi perizinan perusahaan pertambangan batubara masih mengacu pada undang-undang No. 4 tahun 2009, PP Peraturan Pemerintah dan Permen Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Samarinda merupakan salah satu kota yang terdapat di Propinsi Kalimantan Timur yang memiliki sumberdaya alam pertambangan batubara melimpah. Terlihat dari kondisi dimana hampir 38.814 Hektar 54 persen dari total 71.823 Hektar luas kota Samarinda merupakan areal tambang batubara. Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Pertambangan Kota Samarinda sebanyak 59 Kuasa Pertambangan KP yang dikeluarkan oleh Walikota Samarinda dan 5 PKP2B2 Perusahaan Pemegang Perjanjian Karya Perjanjian Usaha Pertambangan dengan izin pemerintah pusat. Perusahaan pertambangan batubara merupakan salah satu industri sektor ekstraktif dengan karakter tingkat resiko yang tinggi, modal besar dan sifat eksplorasi yang tidak pasti. Sifat industri yang mengambil sumberdaya alam-tak terbaharukan, serta paparan dampak yang cukup besar, juga menyebabkan pengelolaan bisnis ini tidak mudah dan memerlukan penanganan yang serius. 8 Usaha pertambangan merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam pertambangan bahan galian yang terdapat di dalam bumi Indonesia. Usaha pertambangan meliputi pertambangan umum dan pertambangan minyak dan gas bumi.

5.2 Gambaran Kegiatan Penambangan Batubara di Kelurahan Sempaja Utara

Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Salah satu jenis hasil pertambangan adalah batubara sebagai batuan yang berasal dari tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan lumpur, pasir dan lempung selama berjuta-juta tahun lamanya. Adanya tekanan lapisan tanah bersuhu tinggi serta terjadinya gerak tektonik mengakibatkan terjadinya pembakaran atau oksidasi yang mengubah zat kayu pada bangkai tumbuh- tumbuhan menjadi batuan yang mudah terbakar. Batubara di Indonesia merupakan salah satu andalan sumber energi alternatif di luar minyak dan gas bumi. Endapan batubara tersebar cukup luas di 8 www.csrreview-online.com , [diunduh tanggal 1 Desember 2010] wilayah Indonesia. Salah satu wilayah yang mempunyai potensi batubara yang sangat besar adalah pulau Kalimantan. Wilayah Kalimantan mengandung banyak sumberdaya batubara dengan ketebalan yang cukup bervariasi, terletak sampai kedalaman lebih dari 100 meter, serta memiliki kemiringan yang tidak homogen. Proses kegiatan pengambilan batubara dengan menggunakan metode open pit mining pertambangan terbuka. Metode open pit mining seperti yang banyak yang ditemukan di wilayah Kalimantan Timur, salah satunya di daerah Kawasan Kelurahan Sempaja Utara. Metode open pit mining adalah melakukan pembukaan permukaan tanah yang bertujuan untuk mengambil bijih batubara dengan mengeruk perlahan-lahan permukaan tanah. Selama proses pengambilan bijih batubara berlangsung permukaan tanah akan tetap dibiarkan terbuka tidak ditimbun kembali. Proses pengambilan bijih batubara yang umumnya terletak di kedalaman, diperlukan pengupasan tanahbatuan penutup waste rock dalam jumlah yang besar. Metode ini menggunakan alat ekskavator, buldoser, Komatsu. Penggalian batubara ini juga dibantu dengan alat muat Dump Truck sebagai alat angkut batubara. Hasil bumi ini banyak terkandung pada lapisan bawah tanah, oleh karena itu tidak jarang seperti hutan, sawah dan gunung-gunung dapat berubah fungsi. Pembukaan lahan untuk kawasan pertambangan pada Kelurahan Sempaja Utara banyak mengubah fungsi hutan dan gunung. Pembabatan hutan dan penghancuran gunung-gunung memusnahkan 7-12 ton karbon organik setiap tahun. Karbon tersebut sangat diperlukan mikroorganisme untuk keberlangsungan suatu ekosistem. Alat eskavator dan buldoser dapat mengubah sebuah hutan dengan beragam pohon menjadi hamparan tanah bekas galian dan bongkaran. Suara mesin eskavator dan truk penganggkut batubara terlihat tak ada hentinya bekerja. Setiap harinya alat-alat tersebut dapat menghancurkan beberapa gunung dan hutan yang berada di sekitar lingkungan masyarakat. Berdasarkan hasil survai di lapangan, kegiatan pertambangan dapat berjalan selama 24 jam non-stop. Suara klakson truk pengangkut dan suara mesin pengeruk batubara sangatlah meganggu masyarakat, terlebih lagi pada saat istirahat, baik pada waktu siang hari atau malam hari. Hasil pertambangan batubara ini dibawa dengan kontainer melalui sungai mahakam. Pembukaan lahan pertambangan batubara tersebut tidak jarang memiliki jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dengan pemukiman masyarakat. Kegiatan pengambilan bijih batubara tersebut sangatlah meresahkan masyarakat sekitar. Rusaknya infrastruktur jalan, banjir dan polusi udara menyebabkan masyarakat merasa tidak nyaman dengan keadaan lingkungan yang ada. Terlebih lagi hilangnya hutan-hutan yang dapat dijadikan sebagai produsen oksigen yang diperlukan manusia untuk bernafas dan gunung sebagai wadah resapan air. Perusahaan pertambangan batubara pada Kelurahan Sempaja Utara terdapat 12 Izin Usaha Pertambangan IUP, yang mana terdiri dari 5 perusahaan pertambangan skala besar seperti PT. Mahakam Sumber Jaya, PT. Dunia Usaha Maju, PT. Insani BP Bayur, PT. Graha Benua Etam, PT. Mahakam Bara Utama. Terdapat 7 Perusahaan pertambangan skala kecil seperti, CV. Era Bara Energi, CV. Dua Tiga Empat, CV. Mada Perkasa, CV. Fira Pramata Karya, CV. Prima Coal Mining, CV. Piawai Bumi Alam Perkasa dan CV. Panca Bara Sejahtera lampiran. Perusahaan pertambangan batubara yang beroperasi pada Kelurahan Sempaja Utara ini memiliki jarak yang tidak begitu jauh antara satu dengan yang lainya