Infrastruktur Kelurahan Sempaja Utara

Tabel 6. Luas Tanah Pada Sektor Pertanian di Kelurahan Sempaja Utara No Jenis Tanaman Luas Ha Padi dan Palawija 1 Padi Sawah 188 2 Padi Ladang 10 3 Jagung 25 4 Ketela Pohon 50 5 Ketela Rambat 3 6 Kacang Tanah 1,1 Sayur-sayuran 7 Sawi 3 8 Tomat 1,6 9 Kacang Panjang 5 10 Terong 4 11 Buncis 5 12 Lombok 6 13 Pare 5 Buah-buahan 14 Pisang 85 15 Pepaya 50 16 Jeruk 0,25 17 Mangga 2,5 18 Durian 56,5 19 Duku 8 20 Rambutan 75 21 Salak 1 Sumber: Data Monografi Kelurahan Sempaja Utara, 2010 Hasil-hasil pertanian di atas digunakan oleh masyarakat sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan diperdagangkan di pasar. Berdasakan hasil wawancara dengan salah satu warga, semenjak masuknya perusahaan pertambangan pada tahun 2005 banyak areal-areal pertanian dialihfungsikan sebagai areal pertambangan dan dampak negatif dari pertambangan tersebut menghilangkan unsur hara dan kesuburan tanah yang digunakan untuk areal pertanian, sehingga terdapat masyarakat khususnya para petani beralih pada mata pencaharian diluar sektor pertambangan. BAB V GAMBARAN UMUM PERTAMBANGAN BATUBARA DI KOTA SAMARINDA 5.1 Perkembangan Pertambangan Batubara Kota Samarinda di Era Otonomi Daerah Kota Samarinda merupakan salah satu daerah yang mengimplementasikan sistem pemerintahan desentralisasi. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang telah diundangkan oleh pemerintah pusat sebagai wujud pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat daerah dalam pembangunan, pemerintah daerah Kota Samarinda cepat merespon dan mengadaptasi pada situasi yang berkembang. Semenjak diluncurkanya Undang-Undang otonomi daerah tersebut, pemerintah daerah Kota Samarinda mengubah sistem pemerintahan nya. Kota Samarinda meyakini konsep otonomi daerah ini akan mampu mendorong tumbuhnya perekonomian dengan mengelola sumberdaya yang ada menjadi potensi daerah sebagai kekuatan ekonomi baru. Melalui kemampuan daerah dalam mengelola potensi sumberdaya yang ada, Kota Samarinda diharapkan dapat memiliki multiplayer effect positive dalam membentuk kemandirian dan menuju kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat setempat. Kota Samarinda merupakan salah satu kota di Kalimantan Timur, yang memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi, salah satunya adalah sumberdaya alam pertambangan batubara. Pada era otonomi daerah ini, pemerintah daerah Kota Samarinda belum memiliki atau tersedianya peraturan teknis dalam bentuk Peraturan Daerah Perda yang mendukung dalam operasional administrasi pegusahaan pertambangan batubara. Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan dan Energi Kota Samarinda, peranan pemerintah daerah dalam hal pengelolaan sumberdaya alam pertambangan batubara hanyalah sebatas pemberian perizinan berdasarakan zona yang telah di sepakati dan diberikan oleh pemerintah pusat. Akan tetapi, pemerintah daerah Kota Samarinda belum memiliki Peraturan Daerah perda. Semua peraturan teknis dalam sistem administrasi perizinan perusahaan pertambangan batubara masih mengacu pada undang-undang No. 4 tahun 2009, PP Peraturan Pemerintah dan Permen Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.