Hubungan Perusahaan dengan Masyarakat

pemerintah daerah, memberikan ruang seluas-luasnya kepada pemerintah daerah dalam menggali potensi-potensi yang dimilik daerah. Pemberian izin usaha pertambangan kepada perusahaan merupakan salah satu jalan dalam peningkatan pendapatan daerah dari dana bagi hasil sumberdaya alam. Hal ini diiringi dengan banyaknya terbit Kuasa Pertambangan KP atau Izin Usaha Pertambangan IUP yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kota Samarinda, akan tetapi kebijakan tersebut kurang memperhatikan dampak negatif yang dihasilkan seperti halnya pada penurunan kualitas lingkungan hidup. Pada era otonomi daerah ini, dimana peran serta masyarakat sangatlah diperlukan. Diikutsertakan masyarakat dalam pemberian keputusan sangatlah penting, karena masyarakat adalah orang yang paling merasakan dampak-dampak yang terjadi. BAB VIII SIKAP MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK KEBERADAAN PERTAMBANGAN BATUBARA 8.1 Karekteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah adalah penduduk yang berada di Kelurahan Sempaja Utara sejak sebelum berdirinya perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2005. Terdapat 50 responden dalam penelitian ini, yang terdiri 30 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Pada Tabel 13 menunjukan jumlah responden ditinjau dari tingkatan umur responden. Tabel 13. Tingkatan Umur Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Umur Responden Tahun 20-35 36-51 52-67 Laki-Laki 7 22 1 Perempuan 10 10 Jumlah 17 32 1 Terlihat pada Tabel 13 di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden terdapat pada tingkatan umur 36-51 tahun, yang mana sebesar 22 responden laki-laki dan 10 responden perempuan. Pada tingkatan umur 52-67 tahun hanya terdapat 1 responden dan pada tingatan umur 20-35 tahun terdapat 17 responden. Apabila ditinjau dari segi pendidikan umumnya responden Kelurahan Sempaja Utara mengenal pendidikan formal, yang dapat terlihat pada Tabel 14 Tabel 14. Tingkat Pendidikan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Orang SMA SMP SD Tidak Sekolah Laki-laki 6 9 15 Perempuan 4 6 9 1 Jumlah 10 15 24 1 Pada Tabel 14 di atas menunjukan bahwa tingkat pendidikan sebagian besar responden adalah SD, terlihat 15 orang respoden laki-laki dan 9 responen perempuan. Tingkat pendidikan responden paling tertinggi adalah pada tingkat SMA, akan tetapi hanya terdapat 10 responden yaitu 6 responden laki-laki dan 4 responden perempuan. Responden pada penelitian ini memiliki jenis pekarjaan yang beragam, dimana pada Tabel 15 di bawah menunjukan jenis pekerjaan responden. Tabel 15. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Jumlah Orang Persentase 1 Pegawai Swasta 10 20 2 Pemilik Usaha 4 8 3 Wiraswasta 6 12 4 Operator 1 2 5 Nelayan 1 2 6 Satpam 1 2 7 Petani 5 10 8 Buruh 9 18 9 Ibu Rumah Tangga 10 20 10 Tidak Memiliki Pekerjaan 3 6 Jumlah 50 100 Tabel 15 di atas menunjukan bahwa jenis pekerjaan responden sangat beragam. Terdapat 10 jenis pekerjaan responden, yang terdiri dari 20 responden berprofesi sebagai pegawai swasta dan ibu rumah tangga, 18 bekerja sebagai buruh, 12 bekerja sebagai wiraswasta, 10 sebagai petani 8 sebagai pemilik usaha, 6 tidak memiliki pekerjaan, 2 sebagai Operator Perusahaan Pertambangan, nelayan dan satpam. Sebagian besar responden memiliki pekejaan sebagai pegawai swasta dan ibu rumah tangga. Responden penelitian ini memiliki tingkat pendapatan yang beragam dari yang memiliki pendapatan Rp. 0 sampai Rp. 3.400.00, yang mana akan ditunjukan pada Tabel 16. Tabel 16. Tingkat Pendapatan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Tingkat Pendapatan Rp. 2 400.000 – Rp. 3.400.00 Rp. 1.400.000 - Rp. 2.400.000 Rp. 300.000- 1.300.000 Tidak Berpenghasil an Laki-laki 5 9 15 1 Perempuan 2 3 3 12 Jumlah 7 12 18 13 Pada Tabel 16 di atas menunjukan bahwa terdapat 18 responden yang terdiri dari 15 laki-laki dan 3 perempuan yang memiliki tingkat pendapatan sebesar Rp. 300.000 – Rp. 1.300.000. Terdapat 12 responden yang terdiri dari 9 laki-laki dan 3 perempuan yang memiliki tingkat pendapatan Rp. 1.400.000 – Rp. 2.400.000. Pada tingkat pendapatan Rp. 2.400.000 – Rp. 3.400.000 terdapat 7 responden yang terdiri dari 5 laki-laki dan 2 perempuan serta terdapat 13 responden yang tidak memiliki penghasilan yang terdiri dari 1 laki-laki dan 12 perempuan. Responden yang tidak memiliki penghasilan adalah responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak memiliki pekerjaan.

8.2 Sikap Masyarakat Terhadap Keberadaan Perusahaan Pertambangan Batubara

Sarwono 1999 mengatakan sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kecenderungan merespon secara positif atau negatif orang, situasi atau objek tertentu. Menurut Notoatmodjo 2007 sikap adalah penilaian bisa berupa pendapat seseorang terhadap stimulasi atau objek dalam hal ini dampak keberadaan perusahaan pertambangan. Sikap yang terdapat pada diri individu akan memberi warna atau corak tingkahlaku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau obyek. Melihat fenomena yang terjadi pada Kelurahan Sempaja Utara, semenjak masuknya perusahaan pertambangan batubara memberikan dampak positif dan negatif terhadap masyarakat, yang mana dampak tersebut mempengaruhi pada aspek sosial-ekonomi dan pada aspek ekologi. Dampak yang dihasilkan dari keberadaan perusahaan pertambangan batubara tersebut membuat masyarakat memiliki sikap dalam menanggapinya. Pada Tabel 17 dibawah ini terlihat persentase respon masyarakat terhadap keberadaan perusahaan pertambangan batubara di Kelurahan Sempaja Utara. Tabel. 17 Persentase Sikap Masyarakat terhadap Aspek Ekologi, Sosial dan Ekonomi Aspek Sikap Masyarakat Jumlah Positif Negatif Ekologi 6 94 100 Sosial dan Ekonomi 16 84 100 Berdasarkan Tabel 17 di atas terlihat bahwa sikap masyarakat terhadap aspek ekologi, sosial dan ekonomi cenderung bersikap negatif. Terlihat sebesar 94 masyarakat yang bersikap negatif dan sebesar 6 bersikap positif terhadap aspek ekologi. Sebesar 6 saja masyarakat yang memiliki sikap positif terhadap keberadaan perusahaan pertambangan batubara, hal dikarenakan hanya sebagian kecil masyarakat yang merasakan kepedulian pihak perusahaan terhadap lingkungan seperti menyiram jalanan. Pada aspek sosial dan ekonomi sebesar 16 masyarakat bersikap positif dan 84 masyarakat bersikap negatif. Tingginya persentase masyarakat yang bersikap negatif, dikarenakan keberadaan perusahaan pertambangan tidak memberikan kontribusi yang positif terhadap aspek sosial- ekonomi. Akan tetapi sebesar 16 masyarakat menanggapi positif keberadaan perusahaan, hal ini banyak dirasakan oleh masyarakat yang memanfaatkan peluang berusaha dan mendapatkan pekerjaan di pertambangan walaupun hanya sebagai buruh kasar. Sikap dibentuk oleh faktor ekternal dan internal individu, dalam penelitian ini melihat bagaimana hubungan antara faktor internal individu seperti umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga dengan sikap mengenai dampak sosial-ekonomi dan ekologi dari perusahaan pertambangan batubara yang terdapat di Kelurahan Sempaja Utara. Tabel 18 menunjukan hasil uji SPSS Rank Spearman hubungan antara karekteristik individu dengan sikap masyarakat terhadap dampak sosial-ekonomi dan ekologi dari keberadaan perusahaan pertambangan batubara. Tabel. 18 Hasil Uji SPSS Rank Spearman Hubungan antara Karekteristik Individu Dengan Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Sosial-Ekonomi dan Ekologi dari Keberadaan Perusahaan Pertambangan Batubara. Karekteristik Individu Sikap Terhadap Dampak Sosial - Ekonomi Sikap Terhadap Dampak Ekologi Correlation Coefficient Sig. 2-tailde Correlation Coefficient Sig. 2-tailde Umur -0,192 0,270 -0,103 0,475 Jumlah Tanggungan Keluarga -0,244 0,159 -0,044 0,759 Tingkat Pendapatan 0,291 0,090 0,153 0,287 Tingkat Pendidikan 0,157 0,367 0,069 0,632 Keterangan : HO : Tidak ada korelasi antara variabel H1 : Ada Korelasi antara Variabel 8.2.1 Hubungan antara Umur Individu dengan Sikap Terhadap Dampak Sosial-Ekonomi dan Ekologi. Bagian ini mengidenifikasi hubungan antara umur masyarakat dengan sikap masyarakat terhadap dampak sosial-ekonomi dan ekologi dari adanya aktifitas perusahaan pertambangan batubara. Pada Tabel 19 di bawah menunjukan persentase sikap masyarakat terhadap dampak ekologi yang dihasilkan dari keberadaan perusahaan pertambangan batubara, berdasarkan tingkatan umur masyarakat Tabel 19 . Persentase Sikap Masyarakat Terhadap Aspek Ekologi Berdasarkan Umur Umur Tahun Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Ekologi Positif Negatif 20 – 35 2 36 36 – 51 4 56 52 – 67 2 Jumlah 8 92 Tabel 19 di atas menunjukan bahwa masyarakat yang memiliki tingkatan umur 52-67 tahun sebesar 2 memiliki sikap negatif. Masyarakat yang memiliki