Hubungan antara Tingkat Pendapatan Masyarakat dengan Sikap
Perbedaan pendapatan antara dua responden yang ada tidak menjamin bahwa masyarakat memiliki sikap yang negatif terhadap dampak ekologi dari
keberadaan perusahaan pertambangan. Hal inilah yang dapat dilihat bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara variabel tingkat pendapatan terhadap
variabel sikap masyarakat dalam aspek ekologi. Semakin tinggi tingkat pendapatan individu tidak berhubungan secara signifikan dengan tingginya sikap
masyarakat terhadap aspek ekologi dari keberadaan perusahaan pertambangan batubara.
Keberadaan perusahaan pertambangan batubara bukan hanya memberikan dampak ekologi terhadap masyarakat, akan tetapi juga memberikan
dampak terhadap sosial-ekonomi individu. Pada Tabel 24 di bawah menunjukan persentase sikap masyarakat terhadap dampak sosial-ekonomi yang dihasilkan
dari keberadaan perusahaan pertambangan batubara, berdasarkan tingkat
pendapatan masyarakat. Tabel 24. Persentase Sikap Masyarakat Terhadap Aspek Sosial-Ekonomi
Berdasarkan Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan
Sikap Responden Terhadap Dampak Sosial- Ekonomi
Positif Negatif
Rp. 2 400.000 – Rp 3.400.000 -
12 Rp. 1.400.000 - Rp. 2.400.000
8 16
Rp. 300.000 - Rp. 1.300.000 4
32 Tidak Berpenghasilan
4 24
Jumlah 16
84 Tabel 24 di atas menunjukan bahwa pada masyarakat yang tidak
berpenghasilan memiliki sikap negatif sebesar 24 dan 4 bersikap positif. Masyarakat yang memiliki tingkat penghasilan Rp. 300.000 - Rp. 1.300.000
sebesar 4 bersikap positif dan 32 bersikap negatif. Masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan Rp. 1.400.000 - Rp. 2.400.000 sebesar 8 bersikap positif dan
16 bersikap negatif. Masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan Rp. 2 400.000
– Rp
3.400.000 sebesar
12 bersikap negatif. Terdapatnya
kecenderungan sikap masyarakat terhadap tingkat pendapatan, terlihat bahwa masyarakat semakin positif sikap masyarakat terhadap aspek sosial-ekonomi
maka semakin tinggi pula tingkat pendapatan masyarakat.
Selain mengetahui persentase sikap masyarakat terhadap dampak sosial- ekonomi, penelitian ini penelitian ini juga ingin melihat bagaimana hubungan
antara tingkat pendapatan keluarga dengan sikap individu terhadap dampak sosial ekonomi. Tabel 18 yang menunjukan hasil uji dengan menggunakan SPSS Rank
Spearman, memaparkan hasil uji hubungan antara dua variabel yaitu antara variabel tingkat pendapatan dan variabel sikap individu terhadap dampak sosial-
ekonomi. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis yang tertera pada tabel di atas, terlihat bahwa angka korelasi antara variabel tingkat pendapatan
dengan variabel sikap masyarakat terhadap dampak sosial-ekonomi adalah sebesar 0,090. Karena p value Sig.2-tailed alpha 0,10 = 10 maka terima H1,
artinya ada korelasi antara variabel tingkat pendapatan dengan variabel sikap masyarakat terhadap dampak sosial-ekonomi. Hubungan antara keduanya variabel
berhubungan secara signifikan sehingga semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat, maka semakin positif pula sikap masyarakat terhadap dampak sosial-
ekonomi. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin positif pula sikap
masyarakat terhadap dampak sosial-ekonomi dari keberadaan perusahaan pertambangan. Semenjak masuknya perusahaan pertambangan, peluang untuk
berusaha terbuka lebar. Peluang berusaha ini dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat, dengan memanfaatkan peluang usaha yang ada masyarakat merasa
terbantu dalam peningkatan pendapatannya.Keberadaan perusahaan pertambangan batubara juga dirasakan positif oleh seorang penjual sayur keliling dan buruh
kasar dipertambangan batubara, semenjak masuknya perusahaan pertambangan batubara tingkat pendapatan menjadi bertambah. Kedua responden tersebut
memiliki sikap positif terhadap yang sama terhadap dampak sosial-ekonomi dari keberadaan perusahaan pertambangan batubara.