23 b.
Waktu pengeringan dan Laju pengeringan Waktu pengeringan merupakan waktu total yang dibutuhkan untuk mengeringkan
jagung sampai kadar air yang diinginkan. Laju pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan persatuan waktu atau perubahan kadar air jagung dalam satu satuan waktu. Data
yang diperlukan adalah bobot dan kadar air awal jagung sebelum dikeringkan, bobot dan kadar air akhir jagung yang telah dikeringkan, kadar air jagung selama proses pengeringan
dan waktu pengeringan. Pengeringan akan dihentikan pada saat berat jagung telah mencapai kadar air yang diinginkan yaitu 12-14. Selain itu juga dilakukan pengukuran terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi laju pengeringan yaitu kecepatan udara pengering, dan kelembaban udara.
c. Kualitas jagung yang dikeringkan
Kualitas jagung yang dikeringkan dengan mesin pengering diharapkan lebih baik dari kualitas jagung yang dihasilkan dengan cara konvensionaldijemur. Kualitas jagung
dapat dilihat dari penampakan fisik keseragaman warna, dan ada atau tidaknya jamur pada jagung, dan kadar air.
d. Kebutuhan energi untuk pengeringan
Kebutuhan energi untuk pengeringan adalah kebutuhan energi surya, energi bahan bakar yang digunakan pada tungku pengering dan listrik yang digunakan untuk
menggerakkan kipas exhaust. e.
Kebutuhan energi spesifik untuk pengeringan Konsumsi energi spesipik yaitu kebutuhan energi yang digunakan untuk
menguapkan satu kilogram uap air pada proses pengeringan. f.
Efisiensi penggunaan energi Efisiensi total sistem merupakan persentase dari energi yang masuk ke sistem yang
digunakan untuk mengeringkan jagung. Data-data input energi yang diperlukan meliputi data iradiasi surya, jumlah energi listrik yang digunakan, dan jumlah biomassa yang digunakan.
Sedangkan data output energi berupa massa air yang diuapkan dari jagung selisih berat akhir dan berat awal jagung, jagung, suhu udara pengering, RH dan kecepatan volumetrik udara
pengering.
E. Alat yang Digunakan dan Metode Pengambilan Data
E.1. Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan untuk pengeringan ini antara lainyaitu: a.
Satu unit mesin pengering ERK-Hibrid tipe bak b.
Timbangan digital model EK-1200 A c.
Timbangan duduk kapasitas 500 kg d.
Hybrid Recorder Yokogawa
e. Termokopel tipe CC Copper Constanta
f. Multimeter model 2506 A merek YEW
g. Anemometer Kanomax tipe 6011
h. Pyranometer model MS-401`
i. Termometer Alkohol 0
-100 C
j. Alat ukur waktu, alat ukur panjang, dan alat tulis
k. Multi grain moisture tester tipe Grainer II
merk Kett l.
Kassa-kapas, plester, gelas plastik kecil, dan obeng
E.2. Metode Penga
Metoda peng berikut:
a. Suhu
Pengukuran ruang pengering
termokopel tipe pengukurannya s
1. 30 menit sek
2. 1 jam sekali
3. 2 jam sekali
b. Lama pengeringa
Lama peng proses pengering
c. Kadar air
Kadar air ja jagung pada sua
padatan dalam j airnya dengan G
digital, timbanga secara periodik m
secara bertahap: 1.
30 men 2.
1 jam s 3.
2 jam s Peletakan sa
pada Gambar 11:
Keteran R9-R18
engambilan Data
engambilan data untuk masing-masing parameter kinerj
an suhu dilakukan untuk mengetahui profil suhu dan ng, lingkungan dan di ruang pembakaran. Alat yang
pe CC, Chino Recorder Yokogawa, dan thermom a secara periodik mengikuti selang berikut:
ekali untuk jam ke-1 s.d jam ke-6 ali untuk jam ke-7 s.d jam ke-30
ali untuk jam ke-31 s.d selesai gan
ngeringan ditentukan dari waktu yang diperlukan peng ngan dari kadar air awal sampai kadar air akhir yang tela
jagung yang diukur merupakan kadar air awal, kadar uatu waktu selama proses pengeringan. Sedangkan un
jagung akan diambil sampel. Kemudian sampel terse Grain Moisture Tester
. Peralatan yang digunakan gan duduk, dan Grain Moisture Tester. Pengambilan
k mengikuti selang waktu berikut agar terlihat perubaha enit sekali untuk jam ke-1 s.d. jam ke-6
sekali unutk jam ke-7 s.d. jam ke-30 sekali untuk jam ke-31 s.d. selesai.
sampel biji jagung pada bak yang di ukur perubahan ka
angan R1-R8: Titik peletakan sampel biji jagung pada b 18: Titik-titik peletakan sampel biji jagung pada bagian
Gambar 11. Lokai sampel biji pada bak penge
24 rja mesin adalah sebagai
an sebarannya di dalam g digunakan antara lain
ometer alkohol. Waktu
ngering untuk melakukan elah ditentukan.
ar air akhir dan kadar air untuk mengetahui massa
rsebut akan diukur kadar n antara lain timbangan
lan data kadar air jagun ahan penurunan kadar air
kadar airnya dapat dilihat
bagian bawah. n atas
gering
25 d.
Kebutuhan energi listrik Energi listrik digunakan untuk menggerakkan kipas exhaust. Kebutuhan daya listrik
diukur berdasarkan daya tercantum pada spesifikasi alat dan lamanya alat bekerja. e.
Kebutuhan energi biomassa Pengukuran bahan bakar dilakukan dengan penimbangan jagung bakar sebelum dan
sesudah dilakukan pembakaran. Biomassa yang digunakan adalah kayu dan satuan pengukurannya adalah kilo gram kg. Besar energi rata-rata yang dihasilkan untuk setiap
periode pembakaran dapat ditentukan melalui perkalian laju pembakaran jagung bakar dengan nilai kalor dari jagung bakar tersebut. Laju pembakaran merupakan selisih berat
sebelum dan sesudah pembakaran dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk proses pembakaran. Sehingga laju konsumsi energi dapat dinyatakan dengan persamaan:
Q
b
= m
b
H
b
f. Iradiasi surya
Iradiasi surya merupakan rata-rata energi radiasi yang terjadi pada suatu permukaan Wm
2
di suatu lokasi Abdullah, 1998. Pengukuran radiasi surya dilakukan dengan menggunakan alat pyranometer. pyranometer ini akan ditempatkan di sekitar alat pengering
yang tidak terhalang sinar matahari. Data keluarannya masih berupa tegangan mV yang terlihat pada digital multimeter. Nilai 1 mV yang terukur oleh pyranometer setara dengan
10007 Wm
2
. g.
Kelembaban udara Pengukuran kelembaban udara relatif RH meliputi kelembaban udara di luar dan di
dalam pengering, dimana pengukurannya dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu. Nilai suhu yang ditunjukkan oleh thermometer bola basah Tbb dan bola kering Tbk
selanjutnya diplotkan dalam psychrometric chart sehingga diperoleh nilai kelembaban udara. h.
Kecepatan udara Kecepatan aliran udara pengering diukur dengan menggunakan anemometer. Bagian-
bagian yang diukur meliputi kecepatan aliran udara di luar mesin pengering lingkungan, kecepatan udara masuk inlet, serta kecepatan udara keluar ruang pengering outlet.
Pembacaan data dilakukan setiap satu jam sekali.
F. Pengolahan Data dan Analisis