Laju Penurunan Kadar Air Jagung Pipilan

38 10 20 30 40 50 60 4 8 12 16 20 24 28 32 36 S u h u o C Waktu jam Lapisan dalam Lapisan tengah 2.Suhu Lapisan dalam Tumpukan Jagung Suhu lapisan dalam tumpukan jagung diukur dengan termokopel C-C pada dua lapisan yaitu lapisan paling dalam 40 cm dan lapisan tengah 21 cm. Sebaran suhu rata-rata yang terjadi di lapisan dalam dan tengah masing pada percobaan 3 dan percobaan 4 dapat dilihat pada Gambar 18. Pengukuran suhu lapisan dilakukan setiap setengah jam sekali. Pengadukan dilakukan setiap dua jam sekali dengan tujuan untuk meratakan suhu tiap bagian lapisan dan untuk meratakan kadar air sehingga selisih perbedaannya lebih kecil. Pada percobaan 3 terlihat jelas perbedaan suhu lapisan sebelum pengadukan lebih tinggi dibandingkan sesudah diaduk karena terjadi efek pencampuran jagung pipilan di dalam bak. a percobaan 3 b percobaan 4 Gambar 21. Sebaran suhu pada lapisan yang berbeda dengan beban Rata-rata suhu setiap lapisan percobaan 3 dan 4, dapat dilihat pada Gambar 18 . Selisih suhu lapisan dalam dan lapisan tengah pada percobaan 3 adalah 0.3-5.8 o C, percobaan 4 sebesar 0.4-5.3 o C. Rata-rata suhu lapisan dalam mempunyai nilai terbesar karena berada paling dekat dengan ruang plenum. Pada titik pengukuran rata-rata suhu lapisan dalam adalah 40.01 o C sedangkan pada lapisan tengah nilai suhu rata-ratanya adalah 39.5 o C, setelah pengadukan lapisan dalam menjadi 38.9 o C dan lapisan tengah sebesar 40.37 o C, dengan adanya pengadukan tersebut perbedaan suhu lapisan dalam dan tengah menjadi lebih kecil dan tidak terjadi perbedaan yang sangat besar dengan nilai selisih lapisan dalam 0.51 o C dan selisih lapisan tengah 0.47 o C.

3. Laju Penurunan Kadar Air Jagung Pipilan

Jumlah jagung pipilan yang digunakan pada percobaan pengeringan 3 adalah 1008 kg, percobaan 4 sebanyak 1049 kg. Jagung pipilan ditempatkan dan dikeringkan dalam bak pengering yang berukuran 250 x 150 cm dengan tebal tumpukan rata-rata 40 cm. Sampel kadar air diambil pada dua lapisan dengan 16 titik dengan kedalaman lapisan dalam pada dasar bak, dan lapisan tengah pada rata-rata 21 cm dan sampel diambil setiap satu jam sekali. Jumlah air yang diuapkan dari jagung pada percobaan 3 sebesar 271 kg, percobaan 4 adalah 241.7 kg. Pada percobaan 3 kadar air awal jagung pipilan adalah 31.59 bb dikeringkan sampai kadar air 14 bb membutuhkan waktu pengeringan 23 jam dan selisih kadar air jagung pipilan lapisan dalam dan lapisan luar selama selama proses pengeringan adalah 0.2-3.25bk. 10 20 30 40 50 4 8 12 16 20 24 28 32 S u h u oC Waktu jam Lapisan dalam Lapisan tengah 39 5 10 15 20 25 30 35 3 6 9 12 15 18 21 24 27 K a d a r a ir b b Waktu Jam Lapisan dalam Lapisan tengah 5 10 15 20 25 30 35 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 K a d a r a ir b b Waktu Jam Lapisan dalam Lapisan tengah Kadar air awal jagung pipilan 4 adalah 31.025 bb dikeringkan sampai kadar air 13.74 bb dengan waktu pengeringan 25 jam dan selisih kadar air lapisan dalam dan lapisan tengah selama proses pengeringan adalah 0.13-1.65 bk. Hal ini lebih baik daripada hasil pengujian pengeringan jagung dengan bak datar yang dilakukan oleh Thahir 2000 dalam Mulyantara 2008 dimana perbedaan kadar air pengeringan antara lapisan dalam dan luar sebesar 4-6bk. Sedangkan menurut Mulyantara 2008 perbedaan kadar air pada lapisan 0.1-1.8bk. Penurunan kadar air rata-rata dari dua lapisan berbeda pada kedua percobaan digambarkan pada Gambar 21. Laju penurunan kadar air rata-rata untuk percobaan 3 adalah 0.77bkjam dan percobaan 4 adalah 0.68 bkjam. Hasil penelitian Jubaedah 2000, pada skala laboratorium, pengeringan jagung pipilan hibrida dengan ketebalan 60 cm dan kadar air awal 26.8 bb hingga 14 bb memerlukan waktu 6 jam dengan laju pengeringan 2.8 bkjam. Sementara dengan ketebalan 75 cm dengan kadar air awal 27.3 bb sampai 14.6 bb membutuhkan waktu 7 jam dengan laju pengeringan 2.2 bk.jam. Mulyantara 2008 mengeringkan jagung pipilan menggunakan ERK dengan wadah silinder kadar air awal 24.87 bb-15.92 bb membutuhkan waktu pengeringan 11 jam dengan laju penurunan kadar air rata-rata 0.96 bkjam. Percobaan 1 kadar air awal 22.28bb-16.27bb membutuhkan waktu pengeringan 8 jam dengan laju penurunan kadar air rata-rata 1.18bkjam. Percobaan 2 dari kadar air 23.57bb-17.85bb dengan waktu pengeringan 8 jam dengan laju penurunan kadar air rata-rata 1.11 bkjam. Penelitian yang lain terhadap pengering dengan kapasitas 10 ton membutuhkan waktu 29 jam untuk mengeringkan jagung dengan kadar air awal 32bb menjadi 15bb. Laju pengeringan yang terjadi adalah 0.58bk per jam. Penurunan kadar air rata-rata dua lapisan berbeda pada kedua percobaan digambarkan pada Gambar 21. Gambar 22. Penurunan kadar air di dua lapisan berbeda

4. Kebutuhan Mas