5.2.3.2. Sumber Air
Air sangat penting bagi kehidupan satwa khususnya harimau sumatera. Berbeda dengan keluarga kucing lainnya, harimau menyukai air dan dapat
berenang Lekagul dan McNeely, 1977 dalam Lestari, 2006. Kebiasan harimau tidak lepas dari aktivitasnya yang suka berburu mangsa sehingga suhu tubuhnya
selalu berubah karena sifatnya yang aktif termofilia. Harimau termasuk dalam satwaliar yang menggantungkan hidupnya terhadap kelimpahan sumber air yang
mempengaruhi dalam proses mobilitas, soliter dan suhu tubuh. Kawasan hutan Blangraweu memiliki sumber-sumber air baik yang mengalir maupun yang
menggenang. Terdapat lima sungai besar yang terdapat di lokasi penelitian yang mengalir sepanjang tahun. Harimau sumatera lebih menyukai sumber air yang
mengalir sepanjang tahun dengan air yang jernih. Sumber air ini digunakan harimau untuk minum, mendinginkan suhu tubuh dan membersihkan badan. Saat
matahari terik harimau akan berendam untuk menurunkan suhu tubuhnya. Di dekat aliran sungai ditemukan tapak harimau yang tercetak di pasir yang
bercampur lumpur. Hal ini mengindikasikan bahwa harimau sumatera memanfaatkan sungai sebagai sumber minum serta untuk kebutuhan lainnya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kawasan hutan Blangraweu berfungsi sebagai penyedia air yang cukup sepanjang tahun yang dibutuhkan oleh harimau
sumatera.
5.2.3.3. Cover
Tutupan vegetasi dengan naungan tajuk yang rimbun sangat berkaitan dengan tinggi rendahnya intensitas cahaya matahari yang masuk ke lantai hutan.
Kondisi di dalam hutan sangat berpengaruh terhadap keberadaan satwa khususnya harimau. Tegakan pohon dengan tajuk yang rimbun yang digunakan sebagai cover
merupakan tempat yang nyaman dan sesuai bagi harimau sumatera. Cover berupa tegakan pohon hutan merupakan tempat utama yang paling disukai oleh harimau
sumatera. Hutan pegunungan dan hutan sub-pegunungan memiliki komponen habitat
yang melimpah dengan komposisi vegetasi yang beragam. Jumlah satwa mangsa yang cukup dengan sumber air yang memadai merupakan penyokong bagi
kehidupan harimau. Di hutan pegunungan yang berupa padang rumput memiliki keunikan tersendiri bagi kelangsungan hidup harimau. Tempat ini ditumbuhi
rerumputan dan semak belukar yang tumbuh secara alami yang cukup luas sehingga menjadi tempat yang disukai bagi satwa baik harimau maupun satwa
mangsa. Padang rumput dijadikan sentral atau pusat bagi satwa mangsa ungulata untuk berkembangbiak. Hal ini dimanfaatkan harimau untuk berburu mangsa.
Hutan pegunungan yang lebih dominan ditumbuhi padang rumput, ilalang dan semak belukar dapat dikatakan belum dikategorikan memenuhi kebutuhan
harimau akan cover sebagai pelindung dari panas matahari. Pada lokasi ini cenderung dimanfaatkan harimau untuk berburu mangsa. Hutan pegunungan
merupakan tempat yang lebih banyak dijumpai rusa sambar yang hidup berkelompok sedangkan di hutan sub-pegunungan dengan hutan yang relatif rapat
rusa sambar hidup lebih soliter. Pemanfaatan cover ini lebih pada penyamaran tubuhnya saat mengintai satwa buruannya. Harimau merupakan satwa karnivora
yang menangkap mangsanya dengan teknik mendekat secara diam-diam dari dalam semak belukar atau alang-alang dan kemudian langsung menyergapnya
dalam sekali terkam Sanghala, 2005.
5.2.4. Hubungan Penggunaan Antara Tipe Habitat Dengan Jumlah Satwa