Tanah Iklim Kondisi Fisik Kawasan 1. Topografi

berdasarkan kawasan administratif pemerintahannya dan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1. Luas kawasan ekosistem Ulu Masen per-kabupatenkota No KabupatenKota Luas ha Luas 1 Aceh Barat 113.012 15 2 Aceh Jaya 266.573 36 3 Aceh Besar 94.989 13 4 Pidie dan Pidie Jaya 264.283 36 Total 738.857 100 3.3. Kondisi Fisik Kawasan 3.3.1. Topografi Kawasan ekosistem Ulu Masen barada di kawasan pegunungan yang berbukit dan bergelombang. Sebagian kecil saja areal yang berupa dataran rendah, yaitu di daerah barat dan timur kawasan. Bentangan topografinya meliputi rangkaian pegunungan dengan berbagai lipatan, patahan dan rengkahan, gugusan bukit terjal dan bergelombang, dataran tinggi, plato, celah, lembah, jurang, lereng, dataran rendah, pantai, dan aliran sungai dengan berbagai bentukan serta sistem pola sungai dengan cabang-cabangnya.

3.3.2. Tanah

Pegunungan Bukit Barisan meliputi beberapa formasi geologi yang berbeda. Perbedaan karakteristik menentukan perbedaan pada lapisan tanah, hidrologi, tumbuhan dan produktivitas biologis. Kawasan berkapur, termasuk formasi karst, pada umumnya berpori, mengalirkan sedikit air permukaan dan mempunyai produktivitas relatif rendah. Intrusi granodiorites yang parah, seperti yang terjadi di dalam batas air Krueng Sabee dari daerah Aceh Jaya, memiliki porositas rendah, lapisan tanah tipis dan memiliki produktivitas relatif rendah. Terdapat tiga jenis tanah yang mendominasi kawasan ini yaitu, kompleks podsolik cokelat, podsolik, litosol kompleks podsolik merah kuning, latosol, litosol, dan andosol. Jenis-jenis tanah tersebut mencakup organosol dan gleihumus, regosol, podsolik merah kuning batuan endapan, podsolik merah kuning batuan aluvial, regosol, andosol, litosol, podsolik merah kuning bahan endapan dan batuan beku, kompleks podsolik merah kuning latosol dan litosol, kompleks podsolik cokelat, podsolik dan litosol, setra kompleks resina dan litosol.

3.3.3. Iklim

Ekosistem Ulu Masen memiliki iklim yang tropis dengan kelembaban yang tinggi 80-90 dan variasi kecil pada temperatur harian 25-27 o C sepanjang musim. Rataan temperatur tahunan bervariasi pada ketinggian yang berbeda, mulai dari 26 o C pada 0 m dpl dan turun sekitar 0,52 o C untuk setiap penanbahan ketinggian 100 m. Sementara dataran rendah yang panas dan lembab memiliki rataan suhu tanah tahunan di atas 22 o C, dan puncak gunung mempunyai rataan antara 0-8 o C 3000 m ke atas. Kecepatan angin secara umum rendah, berkisar antara 1,5-2,5 mdetik. Ekosistem ini dapat digolongkan dalam 11 tipe curah hujan, berdasarkan pada angka rataan jangka panjang dari bulan basah ke bulan kering. Curah hujan tahunan rata-rata di ekosistem ini bervariasi. Hal ini disebabkan oleh hubungan timbal balik yang kompleks antara topografi dan hujan. Daerah dengan curah hujan paling tinggi terletak di sepanjang pantai barat dan dataran sepanjang pegunungan barisan, yaitu sebesar 3000 mm hingga 5000 mmtahun. Kebalikannya, curah hujan tahunan rata-rata di beberapa daerah sepanjang pantai utara dan pantai timur hanya berkisar antara 1000 mm hingga 1500 mmtahun, yaitu pada lembah pegunungan antara Takengon dan Owaq di Aceh Tengah. Pada sistem klasifikasi ini, pantai barat Aceh kaki bukit, dan Bukit Barisan timur termasuk dalam golongan sangat basah tipe A dan Af 9 bulan basah dan 2 bulan kering. Sementara daerah paling kering terletak di lembah Kreung Aceh dan pantai timur laut Aceh, yaitu tipe E2 3 bulan basah dan 2-3 bulan kering. 3.4. Kondisi Biologi 3.4.1. Flora