Air Cover Karakteristik Habitat 1. Satwa Mangsa

a b Gambar 13. a Kijang dan b Rusa sambar sebagai satwa mangsa utama harimau

5.1.3.2. Air

Harimau merupakan kucing besar yang suka terhadap sumber air, berbeda dengan spesies dari keluarga Felidae yang takut terhadap air. Pada saat matahari terik harimau akan berendam untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air merupakan salah satu faktor penunjang yang mempengaruhi kelangsungan hidup harimau di habitatnya. Sungai yang dimanfaatkan harimau yang terdapat di kawasan hutan Blangraweu antara lain krueng meureudu, krueng guha, krueng sabee, krueng blee dan krueng gumue. Selama di lapang ditemukan jejak berupa tapak kaki baik yang tercetak di pasir maupun di batu cetakan tapak yang masih basah. a b Gambar 14. Sumber air di hutan Blangraweu a, Tapak harimau dipinggir sungai b

5.1.3.3. Cover

Penutupan tajuk pada tipe hutan pegunungan cukup bervariasi dari terbuka hingga rapat. Pada jalur bekas daerah transmigrasi penutup tajuk berada pada lapisan tajuk pertengahan dan lebih terbuka karena lebih dominan ditumbuhi padang rumput, ilalang dan semak belukar yang tidak terlalu rapat sehingga dimanfaatkan harimau untuk menyamarkan tubuhnya dalam melakukan perburuan. Di areal ini terdapat tanda-tanda keberadaan sekunder, yaitu ditemukan tapak pugmark, kotoranfeses serta sisa tulang rusa bekas pemangsaan. Di areal ini juga ditemukan banyak tanda-tanda keberadaan satwa mangsa. a b Gambar 15. Padang rumput a dan Semak belukar dijalur bekas transmigrasi b Keberadaan harimau sumatera ditipe hutan sub-pegunungan cenderung lebih memanfaatkan tutupan tajuk untuk menghindari sinar matahari terik. Tutupan tajuk dimanfaatkan harimau untuk istirahat, serta untuk berburu mangsa. Tingkat perjumpaan satwa mangsa di hutan ini terbilang rendah jika dibandingkan dengan ditipe hutan pegunungan namun jenis satwa mangsa di hutan sub- pegunungan lebih beragam. Strata tajuk pada lokasi penelitian ditipe hutan sub- pegunungan didominasi oleh pohon balam dan meranti lebar daun. Gambar 16. Kondisi cover di hutan sub-pegunungan Harimau sumatera cenderung akan menghindari jalur yang di tumbuhi jenis pandan dan rotan yang rapat dan akan memilih jalur yang sudah ada. Biasanya jalur yang sering di lewati harimau adalah jalur yang sudah ada atau jalur yang dilalui oleh satwa mangsa dan juga manusia serta jalur bekas logging. Walaupun lantai hutan sebagian besar ditutupi serasah dan vegetasi yang di tumbuhi lumut namun tanda keberadaan sekundernya dapat ditemui. Tanda-tanda keberadaan harimau sumatera ditipe hutan ini, yaitu ditemukannya tapak pugmark, kotoranfeses, cakaran di tanah scrape dan cakaran di pohon scratch. Tanda keberadaan harimau sumatera lebih bervariasi di hutan sub-pegunungan dari pada di hutan pegunungan. Sepanjang jalur satwa dari batas hutan pegunungan hingga hutan sub-pegunungan pal batas daerah eks transmigrasi ditemukan tapak harimau baik yang lama maupun yang masih baru. Tabel 14. Penggunaan habitat oleh harimau sumatera No Jenis aktivitas Frekuensi Hutan pegunungan Hutan sub-pegunungan 1 Berburu   3 Berjalan   4 Cakaran di tanah -  5 Cakaran di pohon   6 Membuang kotoran   7 Bersuara   Keterangan :  = ada aktivitas - = tidak ada aktivitas

5.1.4. Hubungan Penggunaan Antara Tipe Habitat Dengan Jumlah Satwa