memandang dari pendidikan yang dimiliki oleh petani, profesi tersebut dilakukan secara turun-temurun.
Tabel 4. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang Persentase
1 Tidak Bersekolah
4 13
2 SD Tidak Lulus
7 23
3 Lulus SD
16 52
4 SMP
2 6
5 SMA
1 3
6 S1
1 3
Total 31
100
Sumber: Analisis Data Primer, 2011
Kemampuan petani dalam melakukan kegiatan usahatani sifatnya otodidak yang diperoleh dari orang tuanya. Semenjak kecil mereka terbiasa membantu
orang tuanya mengolah tanah, menanam, panen, dan memasarkan. Setelah menamatkan pendidikan tingkat Sekolah Dasar atau tidak lulus SD atau tidak
sekolah, mereka memanfaatkan waktunya untuk belajar dari orang tuanya. Secara mandiri, petani dilatih oleh orang tuanya untuk melanjutkan profesi sebagai petani
sekaligus mendapatkan warisan berupa lahan pertanian. Hingga sekarang kebiasaan-kebiasaan tersebut disosialisasikan oleh orang
tua kemudian diadopsi oleh anaknya hingga generasi berikutnya. Rendahnya migrasi pemuda untuk mencari pekerjaan di luar daerah memaksa mereka harus
belajar lebih sehingga menjadi petani sukses seperti generasi sebelumnya. Hasil warisan ilmu pengetahuan inilah yang membawa petani generasi sekarang bisa
melangsungkan kehidupannya. Pola pewarisan tersebut berlaku secara turun temurun dan berlaku baik bagi petani kaya maupun pada golongan miskin.
Mereka diajari mengelola tanah, pembibitan, pemanenan, hingga pemasaran.
5.1.3 Jumlah Tanggungan
Pengklasifikasian jumlah tanggungan keluarga responden dikelompokkan atas tiga kategori berdasarkan rata-rata di lapangan yaitu jumlah tanggungan lebih
kecil atau sama dengan tiga orang, jumlah tanggungan empat orang, dan jumlah
tanggungan lebih dari empat orang. Klasifikasi responden berdasarkan jumlah tanggungan rumahtangganya dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jumlah Tanggungan dalam Rumahtangga
No Jumlah Tanggungan
Jumlah Orang Persentase
1 2 - 3 orang
13 42
2 4 orang
10 32
3 5
– 6 orang 8
26
Total
31 100
Sumber: Analisis Data Primer 2011
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebaran jumlah tanggungan responden hampir merata, perbedaan antar kategori tidak terlampau banyak.
Untuk responden dengan jumlah tanggungan dua sampai tiga orang ada sebanyak 42 persen responden. Sebanyak 32 persen lainnya memiliki tanggungan
rumahtangga sebanyak empat orang dan 26 persen sisanya memiliki tanggungan lima hingga enam orang. Banyaknya anggota rumahtangga yang ditanggung
menuntun petani untuk dapat meningkatkan produksi hasil pertanian supaya biaya hidup seluruh anggota rumahtangga dan dirinya sendiri bisa terpenuhi. Anggota
rumahtangga yang ada juga seringkali dijadikan tenaga kerja dalam aktivitas pertanian, jika tidak mencukupi maka dipergunakan juga tenaga kerja dari luar
dengan sistem borongan.
5.1.4 Pengalaman Bertani
Pengalaman bertani merupakan pengetahuan dan keterampilan bertani kentang yang dimiliki petani dan dihitung dalam satuan tahun. Pengalaman
bertani ini juga menunjukkan berapa lama seorang petani dalam suatu rumahtangga telah melakukan usahatani kentang. Adapun secara lengkap tentang
penemuan di lapangan tersaji pada Tabel 6. Mayoritas petani kentang di Desa Karangtengah adalah mereka yang telah
melakukan kegiatan tersebut lebih dari 15 tahun. Sebanyak 20 reponden atau 65 persen dari total seluruhnya memiliki pegalaman bertani selama 15 tahun lebih.
Sedangkan 19 persen adalah mereka yang pengalaman bertaninya masih antara satu hingga tujuh tahun, sisanya 16 persen memiliki pengalaman bertani antara
delapan hingga 14 tahun. Kondisi yang menyebabkan banyaknya petani telah begitu lama menjadi petani kentang adalah bahwa profesi sebagai petani diperoleh
secara turun temurun.
Tabel 6. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pengalaman Bertani