Kerangka Pemikiran PENDEKATAN TEORETIS

memastikan aliran energi yang efisien; 3 Menggalakkan budidaya pangan yang sesuai dengan kondisi alam dan sosial ekonomi setempat; dan 4 Mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dan kelayakan ekonomis dari usaha pertanian rumahtangga, dengan demikian memajukan suatu sistem pertanian yang memiliki keragaman dan ketahanan tinggi.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kegiatan ekonomi masyarakat dataran tinggi Dieng yang berbasis pertanian telah berlangsung secara turun-temurun. Secara geografis sangat memungkinkan bahwa sektor ekonomi menjadi sektor utama atau andalan masyarakat setempat. Apalagi ditambah sarana pendukung yang memungkinkan seperti mudahnya akses memperoleh saprotan sarana produksi pertanian serta semakin mudahnya akses pemasaran hasil pertanian. Berdasarkan Fadjar et al 2008, sumberdaya agraria tanah tetap menjadi kekuatan produksi yang penting karena di atas sumberdaya agraria itulah kegiatan produksi dimulai dan kemudian sumberdaya agraria tersebut akan menjadi sumber penghasilan petani. Sebelumnya Purwanti 2007 dalam hasil penelitiannya menemukan bahwa luas lahan garapan petani merupakan modal petani dalam berusahatani. Kedua hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa lahan menjadi faktor penting dalam kegiatan usahatani. Dalam konteks rumahtangga pertanian, pilihan strategi nafkah on farm yang diterapkan tentu saja dipengaruhi oleh luas lahan garapan. Besar kecilnya pendapatan petani dari usahataninya ditentukan oleh luas lahan yang dikuasainya karena luas lahan tersebut dapat mempengaruhi produksi per satuan luas. Apabila usia petani, tingkat pendidikan, lama bertani, jumlah tanggungan keluarga ikut menjadi penentu bagaimana arah pilihan strategi nafkah maka hal ini bisa menyebabkan komposisi mata pencaharian akan bergeser ke sektor non pertanian non farm. Pilihan-pilihan rasional atas strategi nafkah tersebut berpengaruh pada jumlah pendapatan rumahtangga petani kentang yang pada akhirnya menentukan keberlanjutan nafkah rumahtangga petani serta strategi nafkah dominan yang dipilih petani untuk memenuhi kebutuhan hidup. Chambers dan Conway 1991 mengungkapkan bahwa sistem nafkah yang berkelanjutan harus mampu: a beradaptasi dengan shock dan tekanan; b memelihara kapabilitas dan asset-asset yang dimiliki; c menjamin penghidupan untuk generasi berikutnya. Keterangan: Mempengaruhi Gambar 1. Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis Status penguasaan lahan dan karakteristik petani menentukan bentuk strategi nafkah rumahtangga petani kentang.

2.4 Definisi Operasional