13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Owalabi J.O dan Ogunnaike P.O 2014 mengenai efek antifertilitas ekstrak etanol daun kelor pada tikus jantan.
Hasil penelitian Owalabi J.O dan Ogunnaike P.O
2014 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kelor berpotensi sebagai agen
antifertilitas yang terlihat dari adanya kerusakan pada jaringan terstis dan epididimis pada pengamatan histologi. Disrupsi sel epitel epididimis
mengindikasikan fungsi epididimis yang terganggu. Selain itu, epitel pada tubulus seminiferus testis juga mengalami kerusakan. Terjadinya disrupsi pada jaringan
testis memotong berbagai zonalapisan sel germinal yang menunjukkan berbagai tahap perkembangan spermatozoa sehingga proses spermatogenesis terganggu.
Struktur interstitial tubulus seminiferus juga mengalami kerusakan.
2.2 Simplisia
Definisi simplisia dalam Materia Medika Indonesia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga
dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 2000. Farmakope Herbal Indonesia menyebutkan bahwa simplisia atau herbal
adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk pengobatan dan belum mengalami pengolahan. Kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan
simplisia tidak lebih dari 60 C. Departemen Kesehatan RI, 2009
2.3 Ekstrak dan Metode Ekstraksi
2.3.1 Definisi Ekstrak
Definisi ekstrak menurut Farmakope Indonesia V adalah adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau
simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Kementrian Kesehatan RI, 2014. Sedangkan dalam Farmakope Herbal Indonesia disebutkan bahwa
ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari
langsung Departemen Kesehatan RI, 2009.
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3.2 Definisi Ekstraksi
Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota laut. Zat-zat aktif
terdapat di dalam sel, namun sel tanaman dan hewan berbeda demikian pula ketebalannya, sehingga diperlukan metode ekstraksi dengan pelarut tertentu dalam
mengekstraksinya. Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip
perpindahan massa komponen zat ke dalam pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut
Harborne, 1987.
2.3.3 Metode Ekstraksi
Berbagai metode ekstraksi yang dapat dilakukan menurut Depkes RI 2000 adalah sebagai berikut:
A. Ekstraksi Cara Dingin a. Maserasi
Maserasi adalah
proses pengekstrakan
simplisia dengan
menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan kamar. Secara teknologi,
maserasi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Remaserasi berarti dilakukan
penyaringan maserat pertama, dan seterusnya. b. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai penyarian sempurna exhaustive extraction yang umunya dilakukan
pada temperatur ruang. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan,
tahap maserasi
antara, tahap
perkolasi sebenarnya
penetesanpenampungan ekstrak, terus sampai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali dari bahan.
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
B. Ekstraksi Cara Panas a. Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi mengunakan pelarut yang selalu baru, dengan menggunakan alat soklet sehingga terjadi ekstraksi kontinyu
dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. b. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut
terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. c. Infusa
Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 90 C
selama 15 menit. Infusa adalah ekstraksi menggunakan pelarut air pada temperatur penangas air dimana bejana infus tercelup dalam penangas
air mendidih, temperatur yang digunakan 96-98 C selama waktu
tertentu 15-20 menit. d. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan ≥30 menit dan
temperatur sampai titik didih air. e. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar, yaitu
secara umum dilakukan pada temperatur 40-50 C.
C. Destilasi Uap Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap minyak
atsiri dari bahan segar atau simplisia dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel
secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi menjadi destilat air
bersama senyawa kandungan yang memisah sempurna atau memisah sebagian.
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
D. Cara Ekstraksi Lainnya a. Ekstraksi Berkesinambungan
Proses ekstraksi yang dilakukan berulang kali dengan pelarut yang berbeda atau resirkulasi cairan pelarut dan prosesnya tersusun
berurutan beberapa kali. Proses ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi jumlah pelarut dan dirancang untuk beberapa bahan dalam
jumlah besar yang terbagi dalam beberapa bejana ekstraksi. b. Superkritikal Karbondioksida
Penggunaan prinsip superkritik untuk ekstraksi serbuk simplisia, dan umumnya digunakan gas karbondioksida. Dengan variable tekanan dan
temperatur akan diperoleh spesifikasi kondisi polaritas tertentu yang sesuai untuk melarutkan golongan senyawa kandungan tertentu.
Penghilangan cairan pelarut dengan mudah dilakukan karena karbonioksida menguap dengan mudah, sehingga hampir langsung
diperoleh ekstrak. c. Ekstraksi Ultrasonik
Getaran ultrasonic 20.000 Hz memberikan efek pada proses ekstrak dengan prinsip meningkatkan permiabilitas dinding sel, menimbulkan
gelembung spontan cavitation sebagai stress dinamik serta menimbulkan fraksi interfase. Hasil ekstraksi tergantung pada
frekuensi getaran, kapasitas alat dan lama proses ultrasonikasi. d. Ekstraksi Energi Listrik
Energi listrik digunakan dalam bentuk medan listrik, medan magnet serta “electric-discharges” yang dapat mempercepat proses dan
meningkatkan hasil dengan prinsip menimbulkan gelombang spontan dan menyebarkan gelombang tekanan berkecepatan ultrasonik.
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4 Tinjauan Hewan Uji