18 dari dinamika lokasi sub wilayah, b dari dinamika aktifitassektor dari total
wilayah, dan c dinamika wilayah secara umum. Sehingga secara umum akan dijelaskan dalam tiga komponen hasil analisis yaitu: 1 Komponen laju
pertumbuhan total komponen share, yang menjelaskan pertumbuhan total wilayah pada dua titik waktu yang menunjukkan dinamika total wilayah; 2
Komponen pergeseran proporsional, yang menjelaskan pertumbuhan total aktifitas atau sektor tertentu secara relatif dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum
dalam total wilayah yang menunjukkan dinamika sektor atau aktifitas total dalam wilayah; 3 Komponen pergeseran differential, yang menggambarkan bagaimana
tingkat competitiveness suatu wilayah tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan sektor atau aktiftas dalam wilayah.
2.4. Keunggulan Komparatif dan Keunggulan Kompetitif
Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah wilayah berupa negaradaerah kurang efisien dibanding atau memiliki kerugian absolut terhadap
negara atau daerah lain dalam memproduksi kedua komoditi, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah
pihak. Negara atau daerah pertama harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi dan mengekspor komoditi yang memiliki kerugian absolut lebih
kecil ini merupakan komoditi dengan keunggulan komparatif dan mengimpor komoditi yang memiliki kerugian absolut lebih besar komoditi ini merupakan
kerugian komparatif. Asumsi yang dipakai berupa : 1 dua negarawilayah dengan dua komoditas, 2 perdagangan bersifat bebas, 3 terdapat mobilitas
tenaga kerja yang sempurna di dalam wilyah, namun tidak ada mobilitas antara dua negara, 4 biaya produksi konstan, 5 tidak ada biaya transportasi dan 6 tidak
ada perubahan teknologi Gonarsyah, 2005. Terdapat pengecualian terhadap hukum keunggulan komparatif walaupun
hal ini jarang terjadi. Sebuah wilayah memiliki kerugian absolut terhadap wilayah lain dalam memproduksi kedua komoditi, masih terdapat dasar untuk melakukan
perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak, kecuali jika kerugian absolut salah satu wilayah pada kedua komoditi tersebut memiliki proporsi yang
sama. Kemampuan memacu pertumbuhan suatu wilayah atau negara sangat
19 tergantung dari keunggulan atau daya saing sektor-sektor ekonomi di
wilayahnya. Nilai strategis setiap sektor didalam memacu menjadi pendorong utama prime mover pertumbuhan ekonomi wilayah berbeda-beda Rustiadi et
al. 2005.
Sektor ekonomi dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu sektor basis dimana kelebihan dan kekurangan yang terjadi dalam proses pemenuhan
kebutuhan tersebut menyebabkan terjadinya mekanisme ekspor dan impor antar wilayah. Artinya sektor basis ini akan menghasilkan barang dan jasa, baik untuk
pasar domestik daerah maupun pasar luar wilayahdaerah. Sedangkan sektor non basis adalah sektor dengan kegiatan ekonomi yang hanya melayani pasar di
daerahnya sendiri dan kapasitas ekspor daerah belum berkembang.
2.5. Sektor Pertanian