49 antara probabilitas suatu kejadian atau peristiwa dengan probabilitas suatu kejadian
atau peristiwa dengan probabilitas tidak terjadi suatu peristiwa atau kejadian dinamakan odds atau sering disebut sebagai resiko.
3.6.3. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi pemecahan permasalahan.
Analisis ini didasarkan pada logika dengan memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
weaknesses dan ancaman threats. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal strength dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities
dan threats yang dihadapi Marimin, 2004. Analisis SWOT membandingkan faktor eksternal dalam bentuk peluang dan
ancaman dengan faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, sehingga dari analisis dapat diambil suatu keputusan dan strategi dalam pengembangan sub-sektor
tanaman pangan dan hortikultura di kabupaten Halmahera Barat. Dengan menggunakan alat analisis SWOT, maka Instrumen kebijakan
pemerintah dalam mengembangan sub-sektor tanaman pangan dan hortikultura khususnya melindungi petani dari distorsi pasar sebagai bentuk kepedulian
pemerintah untuk mempertahankan eksistensi usaha dan sekaligus merupakan insentif untuk memacu motivasi petani tanaman pangan dan hortikultura dalam
meningkatkan produktifitas yang pada akhirnya akan memperbaiki tingkat pendapatan petani dan meningkatkan pendapatan perekonomian wilayah.
Dalam analisis ini akan diidentifikasi pemberdayaan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pelaksanaan berbagai kebijakan dan program
pembangunan agar kondisi kehidupan masyarakat mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan masyarakat memiliki kemandirian dalam pengambilan keputusan
untuk membangun rumahtangga dan lingkungannya secara mandiri.
3.7. Definisi Operasional Penelitian
Untuk menghindari adanya perbedaan dalam mengartikulasi kata atau kalimat di dalam penulisan usulan proposal penelitian tesis ini, maka batasan
operasional yang digunakan untuk masing-masing konsep dalam rencana penelitian ini adalah sebagai berikut :
50 a. Pertanian tanaman pangan dan hortikultura adalah segala kegiatan yang
menyangkut dengan usaha bercocok tanam pada tanaman pangan berupa : padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi
kayu, ubi jalar dan talas, untuk tanaman hortikultura berupa : buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman obat yang ditanam di atas tanahmedia tumbuh
lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut untuk meningkatkan pendapatan.
b. Kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang atau sekelompok orang dari sisi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan
minimum BPS 2008. c. Garis kemiskinan adalah besarnya nilai pengeluaran Rp untuk memenuhi
kebutuhan dasar minimum makanan dan non makanan. Penelitian ini menggunakan garis kemiskinan yang ditetapkan oleh BPS tahun 2008 sebagai
tolok ukur kemiskinan, yaitu sebesar Rp. 204.896,- untuk daerah perkotaan dan Rp.161.831,- untuk daerah pedesaan sehingga rata-rata secara keseluruhan
antara desa dan kota sebesar Rp. 182.638,- dengan penetapan inflasi pada bulan Februari 2009 sebesar 5,8, dan dengan pertimbangan geografis maka
BPS Propinsi Maluku Utara pada tahun yang sama menetapkan garis kemiskinan sebesar Rp. 226.732,- per kapita per bulan untuk wilayah
perkotaan dan Rp. 190.838,- untuk wilayah perdesaan. Apabila petani yang berpendapatan kurang dari ketetapan tersebut, dikategorikan hidup dibawah
garis kemiskinan. d. Analisis LQ digunakan untuk mengkaji keunggulan komparatif atau sektor
basis ekonomi serta mengkaji keunggulan komparatif pada suatu wilayah dengan kontribusi dari masing-masing sub-sektor terhadap perekonomian
suatu wilayah. e. Regresi linier berganda adalah alat analisis untuk melihat hubungan antara
variabel Y idependen variable dipengaruhi oleh variabel X dependen variable
dengan lebih dari satu variabel. f. Untuk melihat ketimpangan distribusi pendapatan di tingkat rumahtangga
petani tanaman pangan dan hortikultura dapat diukur dengan menggunakan Gini Ratio
GR.
51 g. Metode regresi logistik binari, adalah suatu model yang digunakan untuk
menganalisis data kategori dimana variabel terikatnya berbentuk dua kategori atau binon atau biner yaitu terjadi suatu kejadian atau hidup dibawah garis
kemiskinan dinyatakan dengan 1 dan kejadian lainnya atau hidup diatas garis kemiskinan dinyatakan dengan 0.
h. Total pendapatan adalah besarnya pendapatan yang diperoleh dari sub-sektor tanaman pangan dan hortikultura ditambah dengan pendapatan dari pekerjaan
sampingan rupiah. i. Pendidikan formal adalah pendidikan yang diperoleh petani melalui bangku
sekolah tahun. j. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya jumlah jiwa yang ditanggung oleh
kepala rumahtangga petani jiwa. k. Pengalaman bertani merupakan pengetahuan petani yang diperoleh dari
lamanya waktu tahun dalam melakukan usaha tani. l. Pekerjaan sampingan merupakan pekerjaan yang dilakukan petani diluar usaha
tani tanaman pangan dan hortikultura. m. Luas lahan adalah besarnya lahan yang dipakai oleh petani untuk melakukan
usaha tani tanaman pangan dan hortikultura. Luas lahan dibedakan atas dua bagian, yaitu : 1 untuk lahan di atas satu hektar dan 0 untuk lahan dibawah
satu hektar. n. Sistim penanaman meliputi tanaman tunggal, yaitu satu jenis tanaman yang
ditanam pada satu bidang tanah monokultur = 0, sedangkan cara penanaman dengan dua jenis tanaman atau lebih dengan cara berbaris dan salah satu
tanaman tersebut merupakan tanaman pokok tumpang sari = 1. o. Cara pengolahan hasil adalah cara petani dalam memasarkan hasil
pertaniannya dalam bentuk mentah atau diproses dalam bentuk barang setengah jadi maupun barang jadi, yang didummykan dengan simbol 1 = olah
dan 0 = tidak olah p. Akses pasar adalah jarak dan kondisi jalan yang dilewati serta akses informasi
yang didapat oleh petani dalam memasarkan hasil pertaniannya ke pasar 1 = baik, 0 = tidak baik.
52 1. Kategori baik adalah : jalan aspal yang tidak berlubang, jarak antara desa
dengan pasar 5 Km, dan dapat dijangkau dengan media informasi. 2. Kategori tidak baik : kondisi jalan aspal berlubangjalan tanah, jarak antara
desa dengan pasar 5 Km dan tidak dapat menjangkau media informasi. q. Biaya usaha tani adalah sejumlah dana yang dikeluarkan oleh petani untuk
membiayai aktifitas usaha pertaniannya dalam upaya meningkatkan produksi atau hasil rupiah.
r. Responden adalah rumahtangga petani tanaman pangan dan hortikultura.