10 melindungi penghuni padang lamun dari sengatan matahari. Disamping itu,
padang lamun juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan budidaya berbagai jenis ikan, kerang-kerangan dan tiram, tempat rekreasi dan sumber
pupuk hijau. Pada kawasan pulau-pulau kecil banyak dijumpai lamun dari jenis Enhalus
dan Thalassia, karena di kawasan ini kandungan sedimen organiknya relatif rendah dan didominasi oleh substrat pasir.
2.4.1.3. Ekosistem mangrove
Ekosistem mangrove mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrient bagi biota perairan, tempat pemijahan dan asuhan bagi berbagai macam
biota, penahanan abrasi, pergerakan angin, topan dan tsunami, penyerap limbah, pencegah intrusi air laut, dan lain sebagainya. Sedangkan secara ekonomis
berfungsi sebagai penyedia kayu, bahan baku obat-obatan dan lain-lain. Disamping itu, ekosistem hutan mangrove juga memberikan manfaat tidak
langsung, terutama sebagai habitat bagi bermacam-macam binatang seperti binatang laut udang, kepiting, dan beberapa jenis ikan, dan binatang melata
lainnya. Di kawasan pulau-pulau kecil jenis mangrove yang banyak ditemukan
adalah jenis Avicennia, karena wilayah pulau-pulau kecil merupakan daerah yang ketersediaan air tawarnya terbatas, pasolan sedimen bahan organiknya relatif
rendah dan memiliki substrat pasir.
2.4.1.4. Pantai
Ekosistem pantai atau daerah daratan yang masih dipengaruhi pasang surut air laut. Sumberdaya pantai terdiri dari pantai itu sendiri dan perairan laut
dangkal di depannya. Tipe pantai dapat dibedakan berdasarkan tipe substrat yang membentuk hamparan pantainya, yaitu pantai berpasir, pantai berlumpur, dan
pantai berbatu. Pantai pasir umumnya terdiri dari kuarsa dan feldspar, bagian yang paling
banyak dan paling keras sisa-sisa pelapukan batu di gunung. Di daerah tertentu seperti bila di depannya terdapat habitat terumbu karang, maka pasir didominasi
oleh sisa-sisa pecahan terumbu karang yang berwarna putih. Pantai yang berpasir
11 dibatasi hanya di daerah dimana gerakan air yang kuat mengangkut partikel-
partikel yang halus dan ringan dan terendap pada daratan pantai yang landai. Partikel yang kasar dari pantai berpasir ini menyebabkan hanya sebagian
kecil permukaanya yang menyerap bahan organic baik yang terlarut maupun yang berukuran sangat kecil, serta yang tersedia untuk bakteri. Total bahan organik dan
organisme hidup di pantai berpasir jauh lebih sedikit dibandingkan jenis pantai lainnya. Sedimen yang kasar tidak dapat menahan air dengan baik, akibatnya
lapisan permukaan bias menjadi kering sampai sedalam beberapa centimeter di bagian atas pantai yang terbuka terhadap matahari pada saat air surut. Begitu juga
dengan organisme yang hidup di habitat pasir sangat sedikit karena tempat tinggalnya tidak stabil dan makanan yang tersedia sedikit. Hal ini menyebabkan
kesuburan perairan pantai berpasir sangat rendah dibandingkan habitat lainnya di wilayah pesisir. Meskipun demikian tempat ini merupakan tempat beberapa biota
untuk meletakkan telurnya sebelum menetas dan berenang dalam air. Parameter utama yang menonjol di daerah pantai berpasir adalah 1 pola arus yang dinamis,
2 gelombang yang akan melepaskan energinya di pantai, 3 angin yang juga merupakan pengangkut pasir, 4 kisaran suhu yang luas, 5 kekeringan, 6
partikel yang padat kekeruhan, dan 7 substrat yang tidak stabil.
2.5. Kualitas Air