30 di Desa Jelerangan ± 51.452m
2
dengan jenis antara lain Coral folios, Coral heliopora, Coral massive, Coral mushroom, dan Coral submassive serta Coral
branching.
4.2.2. Potensi sumberdaya terumbu karang
Stasiun I berada di perairan Desa Pangetahan, yaitu bagian utara Pulau Puhawang. Terumbu karang terdapat hingga kedalaman 25 meter, namun yang
memiliki kerapatan relatif baik adalah kedalam 1 – 15 meter. Dengan menggunakan metode Line Intercept Transect LIT, kondisi terumbu karang
ditentukan pada kedalaman 6 meter. Persentase tutupan karang hidup pada perairan Desa Pangetahan ini
sebesar 55.16 Gambar 2.Hasil tersebut menunjukkan kondisi ekosistem terumbu karang yang sedang Yuniarti 2007. Jenis karang yang hidup pada
stasiun I ini adalah coral folios sebesar 48.18, coral mushroom sebesar 3.32, coral heliopora sebesar 2,1, dan coral massive sebesar 0,7. Ekosistem yang
terkait adalah ekosistem lamun. Di Desa Pangetahan ini sepuluh tahun yang lalu merupakan dusun yang aktif melakukan tangkapan ikan dengan menggunakan
bahan peledak. Daerah tangkapan tidak saja di perairan sekitar namun juga hingga perairan pulau – pulau lain nya baik yang berada di Teluk Lampung dan di luar
teluk. Namun dengan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat sejak tahun 19992000 aktivitas pengrusakan terumbu karang telah terhentikan.
a b Gambar 2. Kondisi ekosistem terumbu karang di Desa Pangetahan dengan
kedalaman 6 meter, a kondisi coral reefs, b komposisi karang hidup CF: coral folios, CHL: coral heliopora, CM: coral massive,
CMR: coral mushroom, CS: coral submassive
31 Stasiun II berada di perairan Desa Jelerangan. Pada stasiun ini kondisi
terumbu karang terdapat pada kedalaman 1 hingga 20 meter, namun kerapatan terumbu karang terdapat pada kedalaman 1 – 10 meter. Sedimen perairan
merupakan lumpuran-pasir. Kondisi terumbu karang yang diamati dengan metode LIT dilakukan pada kedalaman 6 meter.
Persentase tutupan karang hidup sebesar 85.06 Gambar 3. Hal ini menunjukkan kondisi ekosistem terumbu karang yang sangat baik Yuniarti
2007. . Kondisi tersebut ditujang dengan perairan yang relatif jernih. Jenis karang hidup yang ada pada stasiun II ini adalah coral branching sebesar 33.6,
coral folios sebesar 26.54, coral submassive sebesar 24.48, dan coral massive sebesar 0.44.
a b Gambar 3. Kondisi ekosistem t di Desa Jelerangan dengan kedalaman 6 meter,
a kondisi coral reefs, b komposisi karang hidup CB: coral branching, CF: coral folios, CM: coral massive, CS: coral submassive
4.2.3. Potensi perikanan Pulau Puhawang