52 dilibatkan, dan dengan keikutsertaan mereka dalam pembangunan maka mereka
akan mendapatkan lapangan pekerjaan baru yang dapat menambah penghasilan mereka. Pemeliharaan fasilitas dan penjagaan alam juga sangat didukung oleh
masyarakat. Masyarakat Pulau Puhawang juga siap sedia dengan keikhlasannya untuk menjaga alam sekitar agar dapat selaras dengan kawasan wisata bahari.
Sekitar 7 masyarakat tidak setuju dengan adanya pengembangan wisata dikarenakan mereka merasa pembangunan fasilitas wisata akan merusak
kelestarian alam, hal ini terjadi karena pola pikir mereka dengan definisi wisata adalah wisata massal yang tidak mengidahkan kelestarian lingkungan, namun
pengembangan wisata bahari di Pulau Puhawang ini sifatnya ekowisata yang sangat memperdulikan kelestarian alam.
93 7
Setuju Tidak
Setuju
Gambar 20. Dukungan masyarakat terhadap pengembangan ekowisata
4.4.2. Karakteristik wisatawan
4.4.2.1. Karakteristik demografi
Pengambilan data melalui wawancara kepada wisatawan dilakukan dengan cara mengisi kuesioner. Pengisian Kuesioner dilakukan di Universitas
Lampung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Biologi. Respondennya adalah mahasiswa jurusan biologi laut yang pernah berkunjung ke
Pulau Puhawang dan juga yang melakukan penelitian di Pulau Puhawang dan responden lain digunakan cara pengisian secara online. Secara keseluruhan total
respondennya adalah 30 orang.
53 Karakteristik demografi dari wisatawan Pulau Puhawang diantaranya
komposisi jenis kelamin, usia, daerah asal wisatawan, tingkat pendidikan, perkerjaan, pendapatan perbulan dan biaya yang dilakukan untuk berwisata.
A. Komposisi jenis kelamin
Dari 30 orang responden yang diambil datanya, 83 adalah laki-laki dan 17 adalah wanita Gambar 21. Jumlah laki-laki yang lebih banyak disebabkan
karena laki-laki lebih menyukai berwisata alam di Pulau Puhawang seperti snorkeling
dan diving.
83 17
Laki ‐laki
Wanita
Gambar 21. Komposisi jenis kelamin wisatawan
B. Usia
Usia wisatawan terbesar adalah kelompok usia 19 – 25 sebesar 77 Gambar 22. Hal ini disebabkan proses pengambilan data yang dilakukan pada responden
terbanyak adalah mahasiswa yang umumnya memiliki kelompok umur yang sama.
77 17
3 3
19 ‐ 25 th
26 ‐ 32 th
33 ‐ 39 th
40 th
Gambar 22. Usia wisatawan
54
C. Daerah asal wisatawan
Asal daerah wisatawan dibuat berdasarkan tempat tinggal wisatawan. Jumlah terbesar adalah wisatawan yang berasal dari Way Halim yaitu sebesar 57
Gambar 23, kemudian dari Natar sebesar 23, 7 dari Bandar Lampung, 4 dari Metro. Untuk daerah asal Sukarame, Kayu Agung, dan Way Jepara memiliki
jumlah yang sama yaitu sebesar 3. Daerah asal terbesar Way Halim merupakan daerah terbanyak yang melakukan kunjungan wisata ke Pulau Puhawang karena
pada umumnya mahasiswa pendatang yang berdomisili di daerah tersebut. Untuk daerah lain merupakan warga asli Lampung yang pernah berwisata atau
melakukan penelitian di Pulau Puhawang.
57 4
7 3
3 3
23 Way
Halim Metro
Bandar Lampung
Way Jepara
Kayu Agung
Sukarame Natar
Gambar 23. Daerah asal wisatawan
D. Tingkat pendidikan wisatawan
Tingkat pendidikan yang terbesar jumlahnya adalah S1 sebesar 87 Gambar 24, D3 sebesar 7, dan SMA 6. Tingkat pendidikan S1 menjadi yang terbesar
karena responden yang diambil yang terbanyak adalah mahasiswa S1. Tingkat pendidikan wisatawan berpengaruh terhadap kelestarian objek wisata. Semakin
tinggi pendidikan wisatawan maka cenderung semakin tinggi pula pengetahuan wisatawan tentang arti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Oleh karena
itu, kegiatan – kegiatan seperti merusak sarana dan prasarana, membuang sampah sembarangan yang akan merusak keindahan alam, dan berbuat keributan yang
dapat meresahkan masyarakat setempat tidak akan terjadi.
55
6 7
87 SMA
D3 S1
Gambar 24. Tingkat pendidikan wisatawan
E. Jenis pekerjaan wisatawan
Dari hasil wawancara terdapat 3 jenis pekerjaan wisatawan Gambar 25. Jenis pekerjaan yang paling banyak adalah mahasiswa yaitu sebesar 80, wiraswasta
sebesar 17, dan pegawai swasta 3. Mahasiswa rata-rata melakukan kegiatan kunjungan ke Pulau Puhawang adalah untuk melakukan penelitian sambil
berwisata menikmati keindahan alam. Untuk Pegawai swasta dan wiraswasta
mereka ke Pulau Puhawang fokus untuk berwisata.
17 3
80 Wiraswasta
Pegawai Swasta
Mahasiswa
Gambar 25. Jenis pekerjaan wisatawan
F. Pendapatan perbulan wisatawan
Dari 30 orang responden yang diwawancara, 80 merupakan mahasiswa yang belum bekerja, dan 20 sudah bekerja dan mempunyai penghasilan bulanan.
Kelompok tertinggi adalah pendapatan perbulan Rp.500.000 – Rp.1.000.000 yaitu
56 sebesar 67 Gambar 26, kemudian kelompok Rp.1.000.000 – 2.000.000 sebesar
23, 10 adalah tingkatan kelompok pendapatan Rp.2.000.000. Kelompok pendapatan Rp.2.000.000 adalah responden yang sudah bekerja.
67 23
10 Rp.500.000
‐ Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
‐ Rp.2.000.000 Rp.2.000.000
Gambar 26. Pendapatan wisatawan per bulan
G. Biaya berwisata
Biaya yang dibutuhkan untuk keperluan berwisata ke Pulau Puhawang sangat relatif, tergantung apa yang digunakan wisatawan untuk mengakses. Wisata ke
Pulau Puhawang bisa menggunakan kendaraan sewa, atau kendaraan umum. Untuk menuju Pulau Puhawang dari Pelabuhan Ketapang dapat menggunakan
taksi perahu dengan biaya yang terjangkau, atau sewa kapal yang lebih cepat dan lebih bersifat pribadi. Untuk menginap wisatawan dapat menggunakan rumah
warga atau bisa juga dengan guest house yang telah disediakan pemerintah. Dari 30 responden yang diambil datanya, sebesar 83 menyatakan Rp.100.000 dan
17 membutuhkan Rp.100.000 – Rp.300.000 untuk melakukan wisata ke Pulau Puhawang Gambar 27. Jumlah responden sebesar 83 tersebut adalah
mahasiswa yang dalam kunjungan wisata ke Pulau Puhawang menggunakan kendaraan sewa yang telah dikoordinasikan oleh Universitas Lampung, dan
mereka berupa rombongan dalam kegiatan kunjungan ke Pulau Puhawang yang mendapat bantuan dari pihak pemerintah dan sponsor. adanya bantuan dari
pemerintah dan sponsor kepada rombongan mahasiswa, maka jumlah biaya tiap individu menjadi murah dan lebih efisien. Kelompok responden sebesar 17
57 adalah masyarakat umum yang dalam berpergiannnya menggunakan kendaraan
pribadi dan bersama dengan keluarganya, dan biaya lebih besar karena menggunakan transportasi sewaan tanpa bantuan fasilitas dan sponsor.
83 17
Rp.100.000 Rp.100.000
‐ Rp.300.000
Gambar 27. Biaya yang dikeluarkan wisatawan untuk berwisata
4.4.2.2. Karakteristik psikografi