75 memberikan suatu kenikmatan berwisata pagi para wisatawan yang melakukan
wisata selam dan snorkeling.
Gambar 50. Overlay kesesuaian wisata
4.5.4. Daya dukung kawasan DDK
Daya Dukung Kawasan adalah jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa
menimbulkan gangguan pada alam dan manusia. Analisis daya dukung wisata diperlukan agar kegiatan wisata bahari yang dikembangkan di Pulau Puhawang
dapat dikelola secara berkelanjutan. Daya dukung setiap kawasan berbeda, tergantung dengan jenis kegiatan wisata yang akan dikembangkan pada kawasan
Pulau Puhawang. Kegiatan yang akan dikembangkan adalah wisata selam dan wisata snorkeling. Daya dukung kawasan disesuaikan dengan karakteristik
sumberdaya dan peruntukkan. Untuk wisata selam dan snorkeling ditentukan oleh sebaran dan kondisi terumbu karang. Kebutuhan manusia akan ruang diasumsikan
dengan keperluan untuk dapat bergerak bebas dan tidak merasa terganggu oleh pengunjung lainnya. Nilai DDK diperoleh dari perkalian potensi ekologis
76 pengunjung per satuan unit area K, luas area atau panjang area yang dapat
dimanfaatkan Lp dengan waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata dalam satu hari Wt, kemudian dilakukan pembagian dengan unit area
untuk kategori wisata Lt dan waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk kegiatan wisata Wp.
Berdasarkan baku mutu yang telah ditelaah dan ditentukan, perhitungan daya dukung kawasan untuk wisata selam di Desa Pangetahan memiliki nilai
DDK = 106 orang. Berdasarkan PP No.181994 maka luas areal yang dikembangkan adalah 10 dari luas zona pemanfaatan, Sehingga daya dukung
kawasan dalam kawasan konservasi perlu dibatasi dengan Daya Dukung Pemanfaatan DDP dengan rumus: DDP = 0.1 x DDK Yulianda, 2007. Nilai
DDP untuk wisata selam di Pulau Puhawang sebesar 11 orang dalam satu hari. Perhitungan daya dukung kawasan untuk wisata snorkeling di Desa
Pangetahan memiliki nilai DDK = 77 orang. Berdasarkan baku mutu PP No.181994 maka luas areal yang dikembangkan adalah 10 dari luas zona
pemanfaatan, Sehingga daya dukung kawasan dalam kawasan konservasi perlu dibatasi dengan Daya Dukung Pemanfaatan DDP dengan rumus: DDP = 0.1 x
DDK Yulianda, 2007. Nilai DDP untuk wisata snorkeling di Pulau Puhawang sebesar 8 orang dalam satu hari.
Perhitungan daya dukung kawasan untuk wisata selam di Jelerangan memiliki nilai DDK = 130 orang. Berdasarkan PP No.181994 maka luas areal
yang dikembangkan adalah 10 dari luas zona pemanfaatan, Sehingga daya dukung kawasan dalam kawasan konservasi perlu dibatasi dengan Daya Dukung
Pemanfaatan DDP dengan rumus: DDP = 0.1 x DDK Yulianda, 2007. Nilai DDP untuk wisata selam di Pulau Puhawang sebesar 13 orang dalam satu hari.
Perhitungan daya dukung kawasan untuk wisata snorkeling di Desa Jelerangan memiliki nilai DDK = 77 orang. Berdasarkan baku mutu PP
No.181994 maka luas areal yang dikembangkan adalah 10 dari luas zona pemanfaatan, Sehingga daya dukung kawasan dalam kawasan konservasi perlu
dibatasi dengan Daya Dukung Pemanfaatan DDP dengan rumus: DDP = 0.1 x DDK Yulianda, 2007. Nilai DDP untuk wisata snorkeling di Pulau Puhawang
sebesar 8 orang dalam satu hari.
77
4.6. Strategi Pemanfaatan Kawasan