12 terlarut di perairan sehingga oksigen di perairan terkadang tak mampu memenuhi
peningkatan oksigen yang dibutuhkan oleh organisme. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan adalah 20
o
C – 30
o
C. 2.5.2.
Kecerahan
Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Kecerahan perairan berhubungan erat
dengan jumlah intensitas sinar matahari yang masuk ke suatu perairan. Kemampuan daya tembus sinar matahari ke perairan sangat ditentukan oleh warna
perairan, kandungan bahan-bahan organik maupun anorganik yang tersuspensi dalam perairan, kepadatan plankton, jasad renik, dan detritus Wardoyo 1975 in
Lukfiana, 1999. Nilai kadar alamiah untuk kecerahan adalah sebesar 50-90 cm Effendi 2003.
2.5.3. Salinitas
Salinitas adalah konsentrasi semua ion-ion terlarut dalam air yang dinyatakan dalam gramliter atau bagian perseribu atau promil Boyd 1979 in
Nurlatifah 1999. Salinitas menggambarkan padatan total di dalam air setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan iodida telah
digantikan klorida, dan semua bahan organik telah dioksidasi Effendi 2003. Nilai kadar alamiah dari salinitas sebesar 0,5 ‰ untuk perairan tawar, 0,5 - 30
‰ untuk perairan payau, dan 30 - 40 ‰ untuk perairan laut Effendi 2003
2.5.4. Total Suspended Solid TSS
Total Suspended Solid TSS atau
padatan tersuspensi total adalah bahan – bahan tersuspensi diameter 1 µm yang tertahan pada saringan miliopore
dengan diameter pori 0,45 µm. TSS terdiri dari lumpur dan pasir halus serta jasad – jasad renik, yang terutama disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah yang
terbawa ke badan air Effendi 2003. Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut pada perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan terutama TSS
dapat meningkatkan nilai kekeruhan yang selanjutnya aka menghambat penetrasi
13 cahaya matahari ke kolom air dan akhirnya berpengaruh terhadap proses
fotosintesis di perairan. Kesesuaian perairan untuk kepentingan perikanan berdasarkan nilai
padatan tersuspensi ditunjukan dalam Tabel 1. Tabel 1. Pengaruh TSS terhadap kepentingan perikanan
Nilai TSS mgliter Pengaruh terhadap kepentingan Perikanan
25 Tidak berpengaruh
25 – 80 Sedikit berpengaruh
81 – 400 Kurang baik bagi kepentingan perikanan
400 Tidak baik bagi kepentingan perikanan
Sumber: Alabaster dan Lloyd 1982 in Effendi, 2003
2.5.5. Kecepatan arus
Arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang terjadi merupakan
hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector yang mempunyai
besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja yaitu eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air laut, gradient
tekanan mendatar dan gesekan lapisan air Gross 1990
2.5.6. DO Dissolved Oxygen Oksigen terlarut
Oksigen terlarut adalah jumlah miligram oksigen yang terlarut dalam satu liter air. Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh suhu, salinitas, dan tekanan
atmosfer Cordova, 2008. Kandungan oksigen berkurang seiring dengan meningkatnya suhu, ketinggian, dan berkurangnya tekanan atmosfer Effendi
2003. Organisme akuatik membutuhkan oksigen terlarut dalam jumlah yang cukup. Kadar oksigen terlarut yang tinggi tidak menimbulkan pengaruh fisiologis
bagi organisme Effendi 2003. Nilai kadar alamiah dari oksigen terlarut adalah sebesar 5 mgl Nemerow 1991 in Effendi, 2003 dan baku mutu untuk oksigen
terlarut adalah sebesar 3 mgl PP no.82 Tahun 2001.
14
2.5.7. Chemical Oxygen Demand COD