Korelasi Rank Spearman Analisis Data 1 Analisis Faktor

Statistik uji: ∑ ∑∑ ∑ ∑∑ = = = = = = + p 1 i p 1 i p 1 j 2 ij p 1 j 2 ij p 1 i p 1 j 2 ij a r r i = 1, 2, 3, ..., p dan j = 1, 2, ..., p r ij = Koefisien korelasi antara variabel i dan j a ij = Koefisien korelasi parsial antara variabel i dan j Apabila nilai KMO lebih besar dari 0,5 maka terima Ho sehingga dapat disimpulkan jumlah data telah cukup difaktorkan.

2.8.2 Korelasi Rank Spearman

Korelasi Rank Spearman digunakan untuk menguji hipotesis korelasi dengan skala pengukuran variabel minimal ordinal. Uji korelasi Rank Spearman diperkenalkan oleh Spearman pada tahun 1904. Dalam Uji Rank Spearman, skala data untuk kedua variabel yang akan dikorelasikan dapat berasal dari skala yang berbeda skala data ordinal dikorelasikan dengan skala data numerik atau sama skala data ordinal dikorelasikan dengan skala data ordinal. Data yang akan dikorelasikan tidak harus membentuk distribusi normal. Jadi Uji korelasi Rank Spearman adalah uji yang bekerja untuk skala data ordinal atau berjenjang atau rangking, dan bebas distribusi. Teknis korelasi Rank Spearman digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain Umar, 2005. Korelasi yang positif berarti perubahan pada kedua variabel menunjukkan arah yang sama, yaitu bila nilai satu variabel naik akan diikuti oleh naiknya nilai variabel yang kedua. Sedangkan korelasi yang negatif menunjukkan perubahan arah yang bertentangan, yaitu jika nilai satu variabel naik akan diikuti oleh turunnya nilai variabel yang kedua Pudjirahardjo, 1993. Derajat korelasi dinyatakan dalam suatu koefisien korelasi r. Nilai r selalu akan berkisar antara -1 dan +1. Koefisien korelasi 0 KMO = berarti tidak ada korelasi linear, atau dengan kata lain secara linear dua variabel dengan nilai koefisien korelasi 0 tak ada hubungan satu dengan lainnya. Langkah proses penggunaan korelasi Rank Spearman menurut Umar 2005 adalah: 1. Menentukan hipotesis H : tidak ada hubungan antar kedua komponen H 1 : ada hubungan yang berarti antara kedua komponen 2. Lakukan statistik hitung Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut: r s = koefisien korelasi Rank Spearman d i 2 = selisih antara Rank bagi X dan Y 3. Lakukan statistik tabel Tentukan statistik hitung dengan menggunakan tabel Rank Spearman, kemudian bandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel. 4. Simpulkan Jika nilai hitung nilai tabel , maka tolak H dan simpulkan bahwa ada hubungan dari dua variabel tersebut di atas. Untuk data yang sama, nilai r s perlu dikoreksi melalui rumus berikut: Dalam persamaan di atas, t x dan t y berturut-turut adalah banyaknya nilai pengamatan Y yang berangka sama untuk suatu peringkat. Bila koreksi ini digunakan, statistik uji berubah menjadi: T = Faktor koreksi T x = Banyaknya observasi untuk X tertentu yang sama T y = Banyaknya observasi untuk Y tertentu yang sama Menurut Nugroho 2005 keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. 0,00 – 0,20 : berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah antara peubah X dengan peubah Y. 2. 0,21 – 0,40 : berarti korelasi memiliki keeratan lemah antara peubah X dengan peubah Y. 3. 0,41 – 0,70 : berarti korelasi memiliki keeratan kuat antara peubah X dengan peubah Y. 4. 0,71 – 0,90 : berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat antara peubah X dengan peubah Y. 5. 0,91 – 0,99 : berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali antara peubah X dengan peubah Y. 6. 1 : berarti korelasi sempurna.

2.9. Penelitian Terdahulu