Konsep Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat Community Forest Management
membuat kerjasama dan kedermawanan Uphoff 2000 diacu dalam Suharjito 2008. Kedua, orientasi untuk mewujudkan tindakan action, yaitu bagaimana
sesorang itu mau bertindak. Kerjasama cooperation merupakan cara bertindak bersama orang lain dengan tujuan terbentuknya kedermawanan. Kerjasama
berlandaskan norma, nilai, sikap, dan kepercayaan belief mengharapkan orang lain mau bekerjasama. Kedermawanan juga dilandasi norma, nilai, sikap, dan
kepercayaan belief dengan harapan mendapatkan pahala.
Kelembagaan lokal terbukti mampu menjaga kelestarian sumber daya hutan. Dengan adanya norma-norma, nilai, dan lembaga yang dimiliki ternyata mampu
mengelola dan memanfaatkan sumber daya hutan dengan baik. Keberlanjutan dan fungsi hutan terjamin dengan adanya pengaturan penggunaan sumber daya alam
Ohorella et al. 2011. Krey 2012 menambahkan bahwa kelembagaan yang efektif dipengaruhi oleh kekerabatan, kepercayaan, kepatuhan dan komitmen
mereka melaksanakan aturan-aturan. Kemudian Suharjito 1998 menjelaskan bahwa sumber daya alam pada masyarakat Mioko di Papua tetap terpelihara dan
dimanfaatkan generasi berikutnya karena adanya kelembagaan pengelolaannya yang berkaitan dengan sistem kekerabatan dan kepercayaan bahwa kelompok
keturunan mereka mampu mengelola sumber daya alamnya dengan baik.
Masyarakat Nagari Simanau memiliki nilai dan norma yang didapatkan secara turun-temurun dalam pengelolaan sumber daya alamnya. Hal ini
menunjukkan adanya interaksi masyarakat nagari dengan sumber daya alamnya yang diwujudkan dalam pola pengelolaan sumber daya hutan di nagari atas tiga
kategori, yaitu : hutan olahan, simpanan, dan larangan. Kategorisasi tersebut berhubungan dengan orientasi masyarakat Simanau bahwa hutan memberikan
manfaat bagi masyarakat sehingga hutan itu perlu dijaga.
Kajian ini menitikberatkan pada norma-normaaturan nagari dalam pengelolaan sumber daya hutan dan implikasinya terhadap performansi hutan.
Berdasarkan uraian diatas, maka alur pikir penelitian ini seperti yang disajikan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Alur pikir penelitian
Pengaturan Kelembagaan Lokal
Hutan Simpanan Hutan Larangan
Hutan Olahan Nilai, Normaaturan
Peformansi Hutan
Struktur ; kepemimpinan, kekerabatan dan kewenangan
Pola pengelolaan sumber daya hutan
8