Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta

VI. SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH DI TPST BANTARGEBANG

Sampah yang telah dikumpulkan pada setiap TPS di DKI Jakarta, kemudian diangkut menggunakan berbagai moda angkutan menuju TPST Bantargebang. Mekanisme pengolahan sampah dapat dilihat pada Gambar 7. Saat memasuki area TPST, angkutan berupa dump truck maupun arm-roll truck harus melewati fasilitas penimbang sampah yang terletak di pintu masuk TPST. Tonase sampah kemudian dicatat untuk direkap. Adapun pencatatan itu untuk merekapitulasi besaran tipping fee yang dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada tahun 2009, tipping fee yang berlaku sebesar Rp 103.000ton sampah. Sesuai kontrak, biaya tipping fee tersebut mengalami kenaikan sebesar 8 setiap 2 tahun. Gambar 7 Mekanisme pengolahan sampah di TPST Bantargebang 750 – 1000 ton sampah: Produksi listrik 15-25 ton sampah: Produksi biji plastik Titik pemilahan plastik: distribusi ke unit daur ulang plastik 550 ton sampah: Produksi kompos Sampah pasar : Receiving composting area Penimbangan muatan dump truck di fasilitas penimbangan Pembuangan sesuai sumber sampah Sampah Non-Pasar Zona I – III: Soil covering dan pelapisan geomembran Sampah Pasar Setelah penimbangan tonase dilakukan, sampah kemudian dibawa menuju zona sampah yang ditunjuk. Sampah hanya dibedakan berdasarkan sumber sampah, yaitu sampah non-pasar dan sampah pasar. Sampah non-pasar dibuang ke Zona I-III. Pada awal 2014, Zona IV dan V tidak digunakan karena sampah telah memenuhi kapasitas lahan dan terletak jauh dari PLTSa sehingga tak memungkinkan untuk diolah. Setiap ketinggian 2 meter tumpukan sampah di Zona I-III, maka dilakukan penimbunan tanah dengan tebal 1 meter. Perlakuan ini disebut dengan soil covering, dilakukan hingga ketinggian zona mencapai 20 meter. Lalu, zona sampah tersebut akan dilapisi dengan geo membran sebagai upaya untuk menahan air lindi serta menyerap sinar matahari agar mempercepat proses pembusukan. Sampah ditimbun pada zona menjadi sumber gas metan untuk diolah lebih lanjut menjadi listrik. Sampah pasar dibawa oleh truk menuju lokasi unit pengolahan kompos dan titik pemilahan sampah plastik untuk didaur ulang.

6.1 Unit Pengolahan Kompos

Beragam jenis sampah yang masuk ke TPST Bantargebang akan diolah untuk menjadi produk lanjutan. Tujuan pengolahan tersebut untuk mengurangi tumpukan kelima zona sampah, serta menjadi insentif tersendiri bagi perusahaan. Salah satu produk hasil pengolahan sampah di TPST Bantargebang adalah pupuk kompos. Sampah organik menjadi jenis yang mendominasi kompisisi sampah masuk ke TPST Bantargebang, yaitu sebanyak 55,6 . Input berupa sampah organik bersumber dari Perusahaan Daerah PD Pasar Jaya DKI Jakarta, dengan jumlah sebanyak 550 tonhari. Sampah tersebut setiap hari diangkut oleh dump truck setelah melalui jembatan timbang kemudian menuju Receiving Composting Area yang terletak di dalam area TPST Bantargebang. Adapun Composting Area tersebut mencakup lahan seluas 13 ha termasuk luas bangunan 9 ha. Lokasi ini berseberangan dengan Zona I dan berdekatan dengan area Plastic Recycling. Secara keseluruhan, pengomposan yang dilakukan di TPST Bantargebang menggunakan teknik Open Windrow Composting. Setelah memasuki area tersebut, jika diperlukan maka dilakukan sortasi sampah. Namun, sortasi sampah pasar jarang dilakukan karena memang mayoritas komposisi berupa sampah organik. Sampah kemudian ditumpuk hingga mencapai tinggi 2 meter dengan panjang 30-40 meter. Setelah mencapai ukuran tersebut, maka sampah siap untuk diproses lebih lanjut seperti yang tercantum pada Gambar 8. Gambar 8 Open Windrow Composting

6.1.1 Proses Penimbunan Dekomposisi

Sampah yang telah menumpuk hingga ketinggian tertentu kemudian diberikan bakteri dekomposer dengan dicampurkan bersama air lalu disiram ke tumpukan sampah. Kandungan bakteri dekomposer berupa Actinomycetes sp., Bacillus sp., dan Lactobacillus sp. Adapun perbandingan pencampuran air dengan bakteri dekomposer adalah sekitar 1:3. Perlakuan ini bertujuan untuk menjaga kelembaban sampah. Penimbunan 21 hari: a Dekomposisi b Pembalikan, pemindahan dan penyiraman Pembuatan kompos bubuk 1-3 hari: a Pemilahan sampah anorganik b Pencacahan dan pengayakan Pembuatan kompos granul 7- 10 hari: a Pencampuran b Pembuatan butiran granul c Pengeringan 1 d Penyaringan granul e Pengeringan 2 f Pengemasan Kompos Organic Soil Treatment OST 550 ton sampah pasar per hari Kompos Granul Plus Kompos Granul Murni