KERANGKA PEMIKIRAN Analisis Ekonomi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Dan Manfaat Reduksi Emisi Karbon Di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang
mengetahui manfaat proyek berdasarkan nilai nyata tangible value dan nilai tak nyata intangible value. Barang tangible merupakan sumberdaya yang dapat
dinilai dengan nilai pasar, sedangkan barang intangible adalah barang atau jasa lingkungan yang perlu pendekatan khusus untuk menilainya. Secara lebih jelas
konsep tersebut dikaitkan sesuai penelitian tercantum pada Tabel 3. Tabel 3 Identifikasi Benefit and Cost Proyek PLTSa
Identifikasi Direct
Indirect Benefit
Listrik Tipping fee
Reduksi emisi karbon. Penyerapan tenaga kerja.
Pencegah eksternalitas negatif berupa
pencemaran air lindi di Sungai Kali Asem.
Perubahan paradigma cara pengolahan sampah
di TPA.
Cost Direct project costs upah
tenaga kerja, infrastruktur kantor
Acquisition costs pembelian atau pembuatan teknologi
Implementation costs produktivitas yang hilang
Whole of life ownership costs biaya operasional,
pemeliharaan, penggantian fasilitas, pelatihan.
Dampak regulasi jika gagal diterapkan
adanya market failure. Biaya untuk
memperbaiki pengetahuan
manajemen perusahaan yang lemah.
Penurunan produktivitas organisasi
perusahaan
Keterangan: cakupan penelitian Sumber: Disadur dari Sydney Technical and Further Education Comission, 1991
Produk utama dari PLTSa adalah listrik. Proyeksi manfaat ekonomi listrik dilakukan dengan menyesuaikan kapasitas produksi listrik PLTSa Bantargebang
per tahun dengan harga listrik yang diberlakukan oleh PLN sebagai pembeli. Secara lebih jelas, penilaian manfaat ekonomi produksi listrik B tersebut sesuai
dengan persamaan 4.1.
4.1
Estimasi terhadap emisi GRK akan dinilai menggunakan Landfill Gas Emission LandGEM versi 3.02, yaitu aplikasi yang digunakan oleh EPA untuk
memperkirakan kandungan GRK. LandGEM V03.02 dioperasikan dengan mengadopsi sistem Software Microsoft Excel 2010. Keunggulan LandGEM V3.02
ini yaitu mudah untuk digunakan dan dapat memproyeksikan kandungan GRK hingga kurun waktu 60 tahun. Fitur utama yang disediakan oleh LandGEM yaitu
User Inputs, Pollutants, Input Review, Methane dan Results. Tahap-tahap dalam mengoperasikan LandGEM V03.02 sebagai berikut:
User Inputs
Pada sheet ini dibutuhkan data mengenai tahun pembukaan TPST, jumlah sampah yang masuk ke TPST, pemilihan parameter kandungan methane, potensi
kapasitas methane, konsentrasi kandungan gas non-methane serta volume methane. dibutuhkan data tonase sampah yang masuk ke Bantargebang. Data
kondisi riil pada tahun 1990 hingga 2011 menjadi acuan untuk proyeksi sampah yang akan masuk pada tahun 2012-2023. Karakteristik sampah diasumsikan
mengandung 55,6 sampah orgnaik Dinas Kebersihan DKI Jakarta, 2011.
Pollutants
Pada sheet ini telah tersedia model parameter berdasarkan konsentrasi polutan sesuai jenisnya bilangan baku. Model parameter itu menggunakan
konstanta terbaru dari Environmental Protection Agency EPA tahun 2014. Penentuan konstanta methane generation rate sebesar 0,05 year
-1
berdasarkan pada pembuangan sampah yang masih conventional open landfill, artinya tak ada
pemilahan jenis sampah berupa plastik, alumunium, botol kaca, dedanunan dan lain-lain. Penggunaan asumsi conventional open landfill juga menentukan
konstanta kapasitas potensi methane yaitu sebesar 170 m
3
Mg. Perkiraan konsentrasi gas non-methane ditentukan sebesar 4.000 ppmv karena tak melalui
bermacam perlakuan pengolahan sampah di Tempat Penampungan Sementara TPS sebelum dibawa ke TPST Bantargebang.
Input Review
Untuk menghindari kesalahan dalam memperkirakan emisi terkait listrik di TPST, pada tahap ini LandGEM V03.02 menampilan seluruh data yang telah kita
input agar dapat dilakukan pengecekan lagi.
Methane
Pada sheet ini data mengenai jumlah emisi methane yang dihasilkan oleh input sampah telah otomatis dikalkulasikan. Kandungan methane menjadi patokan
untuk melakukan penghitungan kandungan zat lainnya. Persamaan untuk melakukan kalkulasi tersebut sebagai berikut.
Keterangan: Q
CH4
= jumlah metana yang diproduksi setiap tahun i = tambahan 1 tahun kenaikan
n = jumlah tahun kalkulasi dimulai-tahun awal sampah diterima k = rate produksi metana 0,050 year-
1
L = potensi kapasitas produksi metana 170 m
3
Mg M
i
= massa jenis dari sampah yang diterima pada tahun ke-i Mg
Results and Social Cost of Carbon
Langkah terakhir dalam LandGEM ini menampilkan jumlah methane dan kandungan zat lainnya sesuai yang user ingin proyeksikan. Jumlah emisi CO
2
tersebut kemudian dinilai berdasarkan market value. EPA memiliki kajian yang menarik mengenai market value of carbon pricing. Harga karbon yang dikenakan
oleh EPA adalah Social Cost of Carbon SCC. Nilai SCC mencakup kepada kerugian yang harus ditanggung masyarakat
secara global terkait penurunan produktivitas pertanian, kesehatan, kerusakan akibat meningkatnya intensitas banjir, dan berkurangnya nilai dari jasa lingkungan
EPA, 2010b. SCC telah dikaji oleh EPA untuk memproyeksikan harga karbon hingga tahun 2050. SCC tersebut memperkirakan terjadinya peningkatan harga
karbon 0,4-0,5 USDton CO
2
, atau sekitar Rp 4.800 hingga Rp 6.000ton CO
2
seperti yang disajikan pada Tabel 4. 4.2
Tabel 4 Proyeksi Social Cost of Carbon 2008-2023 Tahun
Social Cost of Carbon Rpton CO
2
2008 247.200
2009 252.000
2010 256.800
2011 262.800
2012 268.800
2013 273.600
2014 279.600
2015 285.600
2016 291.600
2017 297.600
2018 303.600
2019 309.600
2020 315.600
2021 324.000
2022 331.200
2023 339.600
Sumber: EPA, 2010b Diolah, Keterangan: Kurs Rp 12.000USD