Manfaat Tidak Langsung Identifikasi Manfaat Proyek PLTSa .1 Manfaat Langsung

Tabel 21 Biaya Variabel Pengolahan Sampah PLTSa Uraian Kebutuhan 2009 - 2012 2013-2023 Harga Unit Rp Total Biaya Variabel Rptahun Harga Unit Rp Total Biaya Variabel Rptahun CaO 2,5kgton sampah per hari x 4500 ton x 30 hari x 12 bulan 600 810.000.000 600 810.000.000 Asetilen 0,05 m3jam x 4500 ton x 30 hari x 12 bulan 50.000 1.350.000.000 50.000 1.350.000.000 Karbon aktif 21 kgton x 250 ton x 30 hari x 12 bulan 9.000 5.670.000.000 9.000 5.670.000.000 Tanah merah 360.000 m 3 100.000 36.000.000.000 100.000 36.000.000.000 BBM Alat Berat 240 literhari x 43 unit 4.500 16.718.400.000 5.500 20.433.600.000 Sewa Alat Berat 5 unit x 7 jam x 30 hari x 12 bulan 120.000 1.512.000.000 120.000 1.512.000.000 Total Biaya Variabel Pengolahan Sampah PLTSa Bantargebang Rptahun 2009-2012 2013-2023 62.060.400.000 65.775.600.000 Sumber: Penulis, 2014 Diolah

8.4 Analisis Kelayakan Ekonomi

Tabel 22 Analisis Kelayakan Ekonomi Proyek PLTSa Kriteria Kelayakan Finansial Ekonomi Kelayakan NPV Rp 486.089.097.250 1.141.704.311.213 Layak Net BC 2,64 5,51 Layak IRR 11 22 Layak Payback Period 5 tahun 3 bulan 1 tahun 4 bulan Layak Sumber: Penulis, 2014 Diolah Penilaian kelayakan ekonomi dilakukan setelah seluruh komponen penerimaan dan pengeluaran biaya investasi dan operasional dapat dilengkapi. Beberapa kriteria kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu NPV, Net BC, IRR dan PP. Hasil penilaian dapat dilihat pada Tabel 22. Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 22, didapatkan nilai NPV Finansial sebesar Rp 486.089.097.250. Secara ekonomi, NPV yang dihasilkan oleh proyek lebih besar yaitu mencapai Rp 1.141.704.311.213. Meskipun begitu, proyek dikatakan layak baik secara fnansial maupun ekonomi karena telah memenuhi kriteria kelayakan NPV 0. Artinya, proyek PLTSa ini layak dijalankan karena jumlah keseluruhan manfaat yang diterima lebih besar dari biaya investasi yang telah dikeluarkan. Adapun kriteria kelayakan selanjutnya berupa Net BC yang secara finansial menunjukkan nilai 2,64. Artinya, setiap tambahan biaya sebesar Rp 1.000.000 maka proyek akan mendapatkan manfaat sebesar Rp 2.640.000. Nilai Net BC ekonomi yang dihasilkan lebih besar yaitu mencapai nilai 5,51. Artinya, setiap tambahan biaya sebesar Rp 1.000.000 maka akan menghasilkan manfaat sebesar Rp 5.510.000. Proyek dinyatakan layak secara finansial dan ekonomi karena telah memenuhi kriteria kelayakan nilai Net BC lebih dari satu atau setidaknya sama dengan satu Net BC ≥ 1. Kriteria kelayakan proyek lainnya yaitu IRR. Pada analisis finansial, nilai IRR yang didapatkan sebesar 11. Artinya, NPV proyek akan berada pada kondisi sama dengan nol ketika nilai discount rate i sebesar 11. IRR pada analisis ekonomi lebih besar daripada IRR finansial, yaitu mencapai 22. Artinya, nilai i sebesar 22 akan membuat NPV proyek sama dengan nol. Kedua nilai tersebut menunjukkan IRR lebih besar daripada biaya dana proyek sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek menarik baik secara finansial maupun ekonomi. Nilai Payback Period menunjukkan waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengembalikan biaya yang dikeluarkan dalam investasi proyek. PP finansial membutuhkan waktu pengembalian yaitu 5 tahun 3 bulan, sedangkan PP ekonomi membutuhkan 1 tahun 4 bulan masa pengembalian. Proyek yang baik adalah proyek yang memiliki jangka waktu kurang dari umur proyek dalam pengembalian biaya investasi. Umur proyek PLTSa Bantargebang adalah 15 tahun, artinya proyek layak secara finansial maupun ekonomi jika meninjau nilai PP tersebut. Nilai PP ekonomi lebih cepat dibandingkan PP finansial. Hal tersebut dikarenakan adanya penilaian terhadap manfaat tidak langsung berupa reduksi emisi karbon. Berdasarkan analisis tersebut, proyek PLTSa Bantargebang dikatakan layak karena telah memenuhi empat kriteria kelayakan NPV, Net BC, IRR dan PP. Pelaksanaan proyek dikatakan mendatangkan keuntungan lebih besar jika dijalankan secara ekonomi. Hal itu didasarkan pada kriteria kelayakan proyek PLTSa yang selalu lebih besar jika dibandingkan secara finansial.