mampu direduksi melalui pengolahan sampah secara berkelanjutan di TPST dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Proyeksi Reduksi Timbulan Sampah di TPST Bantargebang melalui Pengolahan Produk Lanjutan 2009-2023
Tahun Jumlah Sampah
Masuk di TPST Bantargebang
ton Sampah
yang Diolah menjadi
Kompos ton
Sampah yang Diolah
menjadi Biji Plastik ton
Sampah yang Diolah
untuk Produksi
Listrik ton Jumlah
Sampah di TPST setelah Diolah
ton 1
2 3
4 1-[2+3+4]
2009 1.751.184,00
198.000 2.999,52
127.750 1.422.434,48
2010 1.822.366,80
198.000 4.499,64
164.250 1.455.617,16
2011 1.895.007,60
198.000 5.999,76
200.750 1.490.257,84
2012 2.171.836,70
198.000 7.499,88
219.000 1.747.336,82
2013 2.259.508,45
198.000 9.000,00
237.250 1.815.258,45
2014 2.352.172,52
198.000 10.512,00
273.750 1.869.910,52
2015 2.450.113,21
198.000 12.024,00
310.250 1.929.839,21
2016 2.609.497,03
198.000 13.536,00
346.750 2.051.211,03
2017 2.752.352,21
198.000 15.048,00
360.000 2.179.304,21
2018 2.878.637,13
198.000 16.560,00
360.000 2.304.077,13
2019 2.988.612,64
198.000 18.072,00
360.000 2.412.540,64
2020 3.082.949,00
198.000 19.584,00
360.000 2.505.365,00
2021 3.162.588,50
198.000 21.096,00
360.000 2.583.492,50
2022 3.228.574,58
198.000 22.608,00
360.000 2.647.966,58
2023 3.282.132,82
198.000 24.120,00
360.000 2.700.012,82
∑Jumlah Sampah di TPST Bantargebang ton dengan pengolahan Sampah
31.114.624,40 ∑Jumlah Sampah di TPST Bantargebang ton tanpa
pengolahan sampah 1 38.687.533,20
Sumber: Penulis, 2014 Diolah
Tabel 11 menunjukkan bahwa secara keseluruhan pada kurun waktu 2009- 2023, ketiga produk olahan tersebut berkontribusi mengurangi jumlah sampah di
TPST menjadi 31.114.624,4 ton dari total jumlah sampah tanpa pengolahan apapun sebanyak 38.687.533,2 ton. Artinya, proyek pengolahan sampah terpadu
di TPST Bantargebang mampu mengurangi sampah sebanyak 7.572.908,8 ton selama proyek beroperasi pada tahun 2009-2023. Berkurangnya jumlah sampah
tersebut tentu berkontribusi pula dalam mengurangi emisi CO
2
akibat adanya
tumpukan sampah di TPST Bantargebang. Analisis mendalam mengenai hal tersebut akan dibahas pada sub-bab berikutnya.
7.2 Manfaat Ekonomi Reduksi Emisi Karbon di TPST Bantargebang
Ketiga aktivitas produksi di TPST Bantargebang secara total mampu mereduksi emisi CO
2
dalam jumlah yang cukup besar. EPA 2014 melalui LandGEM versi 3.02 mengasumsikan bahwa 1 ton sampah dapat menghasilkan
0,0152 ton CO
2
. Jumlah reduksi emisi CO
2
melalui pengolahan sampah terpadu secara tidak langsung menunjukkan berkurangnya kerugian yang dapat diterima
masyarakat. Estimasi kerugian akibat emisi CO
2
dari tumpukan sampah di TPST Bantargebang dapat dinilai menggunakan Social Cost of Carbon SCC seperti
yang telah dijelaskan pada Tabel 4. Nilai SCC berdasarkan kepada kerugian yang harus ditanggung masyarakat secara global terkait penurunan produktivitas
pertanian, kesehatan, kerusakan akibat meningkatnya intensitas banjir, dan berkurangnya nilai dari jasa lingkungan EPA, 2010b. Setelah melakukan tahap-
tahap penilaian seperti yang telah disebutkan pada bahasan pada Bab 4, maka dapat dianalisis kerugian yang disebabkan sampah yang menumpuk di TPST
Bantargebang. Secara total, emisi CO
2
yang dapat direduksi melalui ketiga pengolahan sampah di TPST Bantargebang dapat dilihat pada Tabel 12.
Proyeksi pada Tabel 12 menunjukkan bahwa aktivitas pengolahan sampah secara terpadu di TPST Bantargebang dalam kurun waktu 2009-2023
menghasilkan emisi CO
2
sebanyak 5.815.338,46 ton. Jika merujuk Tabel 12, tumpukan sampah di TPST Bantargebang tanpa pengolahan apapun menghasilkan
total emisi CO
2
sebanyak 5.930.557,50 ton. Artinya, total manfaat ekonomi sebesar Rp 39.128.386.541 dari reduksi emisi CO
2
sebanyak 115.219,04 ton. Nilai tersebut berdasarkan nilai SSC pada tahun 2023 yang diperkirakan
menyentuh 28,3 USDton atau Rp 339.600ton.
Tabel 12 Proyeksi Reduksi Emisi CO
2
dari Produk Olahan Sampah di TPST Bantargebang 2009-2023
Tahun Potensi
Jumlah Emisi CO
2
di TPST ton
Reduksi Emisi CO
2
oleh Produksi Kompos ton
Reduksi Emisi CO
2
oleh Daur Ulang
Plastik ton Reduksi
Emisi CO
2
oleh Produksi
Listrik ton
Emisi CO
2
ton
1 2
3 4
1-[2+3+4] 2009
291.752,70 3.012,50
45,64 1.943,67
286.750,90 2010
301.694,44 3.012,50
68,46 2.499,00
296.114,48 2011
314.707,28 3.012,50
91,28 3.054,34
308.549,16 2012
328.190,67 3.012,50
114,11 3.332,01
321.732,06 2013
342.161,37 3.012,50
136,93 3.609,67
335.402,26 2014
356.660,79 3.012,50
159,94 4.165,01
349.323,35 2015
371.732,06 3.012,50
182,94 4.720,34
363.816,28 2016
387.420,13 3.012,50
205,95 5.275,67
378.926,01 2017
404.542,97 3.012,50
228,95 5.477,27
395.824,25 2018
422.802,47 3.012,50
251,95 5.477,27
414.060,75 2019
441.914,50 3.012,50
274,96 5.477,27
433.149,77 2020
461.612,35 3.012,50
297,96 5.477,27
452.824,62 2021
481.651,61 3.012,50
320,97 5.477,27
472.840,87 2022
501.812,76 3.012,50
343,97 5.477,27
492.979,02 2023
521.901,41 3.012,50
366,98 5.477,27
513.044,67
∑Emisi CO
2
ton dengan pengolahan sampah 5
5.815.338,46 ∑Emisi CO
2
ton tanpa pengolahan sampah 1
5.930.557,50
Manfaat Ekonomi Reduksi Emisi Karbon Rp [5-1]Rp 339.600ton
39.128.386.541
Ket.: Kurs Rp 12.000USD, harga CO
2
berdasarkan SCC pada Tabel 4 EPA, 2010b
Sejak awal didirikan, proyek PLTSa Bantargebang telah menargetkan penerimaan dari reduksi emisi karbon. Pengelola PLTSa telah melakukan
registrasi Certified Emission Reduction CER pada pertengahan 2012 agar
reduksi tersebut bersifat tradeable. Namun, mengingat skema karbon Protokol Kyoto 2006-2012 yang tak berjalan dengan efektif, proyek PLTSa masih belum
mendapatkan pihak investor yang berminat membeli CER. Meskipun begitu, proyek tetap dapat berjalan dengan mendapatkan penerimaan berupa penjualan
listrik ke PLN Jamali serta tipping fee dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kajian mendalam mengenai evaluasi ekonomi proyek tersebut akan menjadi
pembahasan selanjutnya.