Pembangunan Infrastruktur Meningkatkan kemampuan tata kelola pemerintahan yang baik demi memberikan pelayanan

118

4. Penerapan Sistem Ekonomi yang Berkeadilan

Kelemahan yang selama ini terjadi adalah pembangunan bidang ekonomi yang hanya tertuju pada kenaikan produksi pertumbuhan dan mengabaikan keterlibatan dan manfaat yang nyata kepada masyarakat. Dengan demikian aspek keadilan diabaikan sehingga yang terjadi adalah marginalisasi kelompok masyarakat tertentu. Sejalan dengan hal ini, maka misi Otonomi Khusus di Provinsi Papua Barat menghendaki agar pembangunan ekonomi wilayah harus menjamin aspek keadilan bagi masyarakat. Dalam hubungan ini, melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan, peran masyarakat lokal diperkuat dan memiliki akses yang nyata dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam Provinsi Papua Barat. Sistem ekonomi yang berkeadilan dengan konsep ekonomi kerakyatannya merupakan salah satu konsep aplikatif dari Undang-Undang Otonomi Khusus Papua Barat yang diusung demi membawa kemaslahatan bagi penduduk Provinsi Papua Barat pada umumnya dan orang Asli Papua pada khususnya. Upaya keras nantinya akan sangat dibutuhkan mengingat agar tepat sasaran, penerapan sistem ekonomi yang berkeadilan ini membutuhkan orang Asli Papua khususnya untuk mengubah cara hidupnya dengan membiasakan bekerja keras demi memenuhi kebutuhannya. Modal sumber daya alam yang melimpah bukan lagi hanya milik investor-investor besar dengan peralatan yang mutakhir, namun menjadi milik masyarakat yang mau berusaha. Titik tekan pada penerapan sistem ekonomi yang berkeadilan ini adalah: a. Penguasaan faktor-faktor produksi oleh penduduk Provinsi Papua Barat umumnya, dan orang Asli Papua khususnya; b. Pemberdayaan penduduk Provinsi Papua Barat umumnya dan orang Asli Papua khususnya, untuk berperan dalam sektor usaha; c. Pengutamaan penduduk Provinsi Papua Barat umumnya dan orang asli Papua khususnya, untuk menempati lapangan pekerjaan yang tersedia; d. Pembagian keuntungan seadil-adilnya bagi penduduk Provinsi Papua Barat umumnya dan orang asli Papua khususnya, atas pengusahaan potensi daerah.

5. Pembangunan Infrastruktur

Ketersediaan infrastruktur sifatnya sangat vital bagi pembangunan baik dalam skala wilayah maupun dalam skala kebutuhan rumah tangga masyarakat. Pemenuhan kebutuhan infrastruktur wilayah dalam skala yang lebih besar berpengaruh terhadap penciptaan kemudahan investasi skala besar. Pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan hidup masyarakat. Walau bagaimanapun, infrastruktur adalah kebutuhan masyarakat yang wajib dipenuhi oleh negara. Minimnya infrastruktur di Papua Barat baik infrastruktur transportasi energi, air bersih, telekomunikasi, pengelolaan lingkungan, infrastruktur sosial-ekonomi, dan sebagainya perlu dipacu pertumbuhannya agar dalam 5 tahun ini bisa memenuhi kebutuhan segenap masyarakat Papua Barat khususnya orang Papua. Banyak kendala ditemui dalam upaya pembangunannya, namun diharapkan dukungan dana dari pihak eksternal dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar betul-betul dapat sampai ke masyarakat. 119

6. Meningkatkan kemampuan tata kelola pemerintahan yang baik demi memberikan pelayanan

prima bagi masyarakat; Salah satu masalah pokok di Provinsi Papua Barat adalah pengelolaan pembangunan. Sebagai wilayah yang baru saja dikembangkan menjadi Provinsi, Provinsi Papua Barat membutuhkan pengelola pembangunan berupa sumber daya aparatur yang berkualitas. Bidang ini menghadapi permasalahan berupa keterbatasan baik dalam bentuk jumlah maupun kompetensi sehingga mempersulit terlaksananya pelayanan kepada masyarakat. Disamping itu, kemampuan untuk mengelola pembangunan yang terbatas menyebabkan juga mutu dan intensitas pelayanan kepada masyarakat ikut terkendala. Seperti dijabarkan sebelumnya, tata kelola pemerintahan yang baik good governance dewasa ini telah berkembang menjadi isu global. Kelemahan praktik pemerintahan hampir di seluruh bidang dan seluruh wilayah di tanah air membawa dampak turunan yang lebih buruk di Provinsi Papua Barat. Bagaimanapun, salah satu stakeholder penentu keberjalanan roda kehidupan di Provinsi Papua Barat adalah aparat pemerintah. Pembenahan tata kerja atau sistem dan prosedur kerja menjadi pusat perhatian dalam peningkatan kemampuan untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat di Provinsi Papua Barat. Pembentukan mainstream atas tata kelola pemerintahan yang baik diantaranya bertumpu pada: a. Pelibatan masyarakat sebesar-besarnya dan seluas luasnya, dari mulai tahap penyusunan, penentuan, pengawasan, sampai pada tahap evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan; b. Pelibatan para wakil adat, agama, dan kaum perempuan dari mulai tahap penyusunan, penentuan, pengawasan, sampai pada tahap evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan; c. Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan bertanggungjawab kepada masyarakat; d. Prioritas pembinaan kapabilitas teknis pemerintahan bagi orang Asli Papua sebagai calon pemimpin dan pemangku jabatan struktural maupun fungsional di pemerintahan; e. Peningkatan kapasitas aparat pemerintah dan pembenahan kelembagaan; f. Sinergisasi antar Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat; g. Sinkronisasi fungsi kelembagaan antar bidang melalui optimalisasi intensitas dan efektivitas koordinasi.

7. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam bagi kesejahteraan masyarakat dengan

Dokumen yang terkait

The Development Of Decision Support System (DSS) For Monitoring And Evaluating Forest Industry

0 29 196

PENGEMBANGAN SIG BERBASIS WEB SEBAGAI DECISSION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN JARINGAN JALAN DI KABUPATEN ACEH TIMUR

0 8 16

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Cv. Yenns Collection dengan Menggunakan DSS (Decision Support System).

0 1 28

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 4

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

1 1 3

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

RPJPD PAPUA BARAT 2012 2025 NO. 18 TAHUN 2012

1 5 153