Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Keuangan Daerah

86

3.4 Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Keuangan Daerah

Keuangan Daerah merupakan elemen penting pendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada publik. Dalam upaya mewujudkan sasaran maupun target pembangunan Provinsi Papua Barat, secara umum dibutuhkan dukungan pendanaan untuk seluruh sektor pembangunan. Kebutuhan pendanaan baik yang bersumber dari dalam maupun luar negeri pada umumnya merupakan hasil upaya pemerintah yang berasal dari masyarakat maupun dunia usaha secara luas. Berbagai permasalahan wilayah berupa tingginya angka kemiskinan, pelayanan infrastruktur yang kurang memadai, dan persebaran pemukiman penduduk yang tidak merata mendorong penetapan target pertumbuhan ekonomi wilayah Papua Barat dengan angka yang cukup tinggi. Penetapan target tersebut sejalan dengan penetapan status otonomi khusus untuk wilayah Papua Barat yang diupayakan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia. Dalam kurun waktu lima tahun kedepan, rencana target pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat sebesar 7,5 hingga 10 per tahun membutuhkan dukungan sarana dan prasarana wilayah yang memadai. Oleh karenanya, berbagai investasi yang terkait dengan sektor fiskal diarahkan penggunaannya dalam membangun berbagai kebutuhan dasar berupa prasarana, peningkatan pelayanan, pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan, serta upaya penyelamatan lingkungan. Untuk sumber pembiayaan lain yang tergolong dalam kelompok sektor non-fiskal termasuk didalamnya investasi yang dilakukan sektor swasta, baik berupa investasi langsung maupun penanaman kembali bagian keuntungannya diupayakan sesuai skenario pengembangan wilayah yang ditetapkan. Sejalan dengan target peningkatan pertumbuhan ekonomi, karakteristik wilayah Papua Barat menuntut kebutuhan pendanaan program maupun kegiatan yang lebih besar secara jumlah. Sehubungan dengan hal tersebut, status Otonomi Khusus memberikan tambahan pendanaan dalam membiayai berbagai program yang mampu mendorong percepatan pengembangan wilayah. Program-program percepatan tersebut memiliki sasaran khusus dalam meningkatkan kinerja pembangunan infrastruktur dasar dan sumber daya manusia sebagai katalisator peningkatan pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

3.4.1 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah

Formulasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan anggaran pendapatan daerah akan lebih difokuskan pada upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi. Kebijakan target pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sebesar 7,5 hingga 10 persen per tahun, akan diupayakan melalui beberapa kebijakan yang meliputi: a. Kepastian penyediaan pendanaan untuk membiayai program prioritas dalam kurun waktu tahun 2012-2016, baik untuk Pemerintah Provinsi maupun bagi Pemerintah KabupatenKota. Kepastian ini akan didasarkan pada prediksi yang tepat mengenai potensi penerimaan daerah baik yang berupa pendapatan yang berasal dari APBN maupun APBD. 87 b. Optimalisasi sumber pendanaan yang bertujuan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi sumber pendapatan yang berasal dari dalam maupun luar daerah. Melalui kebijakan ini diharapkan adanya dorongan upaya penggalangan sumber pendanaan dari pihak swasta, masyarakat maupun kemitraan internasional yang lebih maksimal. c. Pembentukan skema kerja sama mitra yang maksimum dalam pengupayaan sumber pendanaan atas dasar kemitraan. Untuk kemitraan internasional pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan Hibah. Penggunaan dana pinjaman atau hibah yang dimaksud, dilaksanakan berdasarkan Standar Operasi dan Prosedur SOP dengan arahan pemanfaatan untuk pembiayaan program yang mempunyai implikasi besar dan luas terhadap pengembangan wilayah Papua Barat. d. Mengupayakan pendanaan dengan mekanisme pinjaman dan hibah dari luar negeri guna membiayai berbagai program prioritas dalam pembangunan didaerah. Bentuk program prioritas tersebut dapat berupa program penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan kelembagaan dan sumber daya aparatur, pembangunan sumber daya manusia, dan program pengembangan ekonomi kerakyatan. e. Melanjutkan pemanfaatan dana hibah luar negeri dengan melibatkan secara langsung Pemerintah Provinsi dan Pemerintah KabupatenKota se Papua Barat untuk berperan dalam proses penyusunan dokumen kegiatan, ataupun penyediaan tenaga konsultan nasional melalui penyediaan dana pendukung nasional atau counterpart budget baik yang berasal dari APBN maupun APBD.

3.4.2 Strategi Pengelolaan Keuangan Daerah

Strategi utama pendanaan pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2012-2016 meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Pengembangan sumber dan skema pendanaan pembangunan daerah baik yang sedang berjalan maupun skema baru lainnya, seperti: mengupayakan pemanfaatan pendanaan karbon atau carbon trading, dan mendorong pelaksanaan Corporate Social Responsibility atau CSR oleh pihak swasta. Diharapkan dengan adanya kolaborasi skema pendanaan lama dan yang baru pemenuhan kebutuhan pendanaan dapat lebih memadai khusus untuk pendanaan yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan hidup di Papua Barat. b. Peningkatan mutu atau kualitas pemanfaatan sumber dan skema pendanaan pembangunan dengan pembiayaan program strategis pembangunan. Melalui strategi ini, pengalokasian anggaran difokuskan pada penyediaan dana bagi program prioritas dengan beban anggaran yang seminimum mungkin. c. Peningkatan alokasi pendanaan kegiatan yang bersifat mendukung pelaksanaan tugas dekonsentrasi 88 atau tugas perbantuan guna mengimbangi keadaan keterbatasan fiskal di Provinsi Papua Barat. Berdasarkan strategi ini maka kontribusi pendanaan APBN bagi Papua Barat merupakan salah satu sumber utama pembiayaan pembangunan wilayah. d. Memaksimalkan pemanfaatan dana transfer pemerintah pusat berupa Dana Otonomi Khusus dan Dana Tambahan Infrastruktur yang difokuskan pada pendanaan program pembangunan bidang pendidikan, pelayanan kesehatan masyarakat, pembangunan infrastruktur, serta pengembangan ekonomi masyarakat, yang secara keseluruhan diupayakan keberpihakannya kepada peningkatan kontribusi dan pelayanan bagi masyarakat Asli Papua. 89

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Dari Analisis Lingkungan internal dan eksternal Papua Barat sesuai dengan yang dipaparkan dari masing- masing SKPD kemudian disimpulkan menjadi isu-isu strategis umum Provinsi Papua Barat, sebagai berikut:

4.1 Permasalahan Pembangunan

4.1.1 Permasalahan Internal

1. Secara geologi, tingkat kemampuan tanah sangat bervariasi dari rendah sampai tinggi,semakin banyak faktor penghambat yang dijumpai di suatu wilayah seperti lereng terjal, ketersediaan air kurang dan mudah terjadi erosi maka dapat dikatakan kemampuan pada wilayah tersebut rendah. 2. Salah satu fenomena mencolok yang terdapat di Provinsi Papua Barat adalah kepadatan penduduk yang masih sangat rendah yakni rata-rata 27 jiwakm2 pada tahun 2008. Kotamadya yang terpadat 153 jiwakm 2 dan Kabupaten yang paling jarang penduduknya kurang dari 2 jiwakm 2 . Dari satu sisi gejala ini dapat dinilai sebagai pertanda besarnya peluang ekonomi, dari sisi lain rendahnya tingkat hunian suatu wilayah dapat pula dilihat sebagai pertanda bahwa di wilayah tersebut ada sesuatu hal atau banyak hal yang menyebabkan wilayah tersebut kurang menarik bahkan dihindari atau menjadi pilihan terakhir. 3. Bila ditinjau dari latar belakang geomorfologi dan geologinya, tanah di Provinsi Papua Barat sangat rawan erosi, rawan longsor, sementara tebing cenderung rawan gugur. 4. Dilihat dari sumberdaya alam darat Provinsi Papua Barat memiliki kekayaan alam yang besar berupa hamparan hutan tropika humid yang sangat luas yang didalamnya terdapat kawasan lindung. Di kawasan lindung ini pula terkandung sumberdaya andalan Provinsi Papua Barat berupa batu bara dan mineral galian. Kombinasi keruangan yang paling rawan ialah batubara dan hutan. Sejarah Papua Barat telah mencatat bahwa eksploitasi hutan di formasi yang mengandung batubara telah menghasilkan bencana banjir. 5. Karena sifat fisik ruang habitatnya sumberdaya alam perairan laut cenderung tidak sepenuhnya dapat dikuasaidimanfaatkan oleh penduduk. Ada peluang infiltrasi pemanfaatan oleh kekuatan ekonomi dari luar daerah, yang dari segi teknologi maupun organisasi produksi cenderung lebih unggul. Meskipun demikian paling tidak ada dua zona di mana penduduk daerah mempunyai keunggulan akses, baik dari segi fisik maupun segi hukum, yakni wilayah perairan zona I 6mil dan perairan interface payau. Sumber kerawanan utama di kawasan ini adalah apabila terjadi eksploitasi yang berlebihan dan pencemaran air karena penambangan emas, batubara dan minyak bumi.

Dokumen yang terkait

The Development Of Decision Support System (DSS) For Monitoring And Evaluating Forest Industry

0 29 196

PENGEMBANGAN SIG BERBASIS WEB SEBAGAI DECISSION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN JARINGAN JALAN DI KABUPATEN ACEH TIMUR

0 8 16

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Cv. Yenns Collection dengan Menggunakan DSS (Decision Support System).

0 1 28

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 4

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

1 1 3

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

RPJPD PAPUA BARAT 2012 2025 NO. 18 TAHUN 2012

1 5 153