62 2010
419,73 21,76
Sumber : Kementerian Keuangan RI, 2010 dan BAKD Papua Barat, 2011
2. Pendapatan Asli Daerah PAD
Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh Daerah berdasarkan pungutan dana yang digunakan untuk memenuhi keperluan daerah membiayai kegiatannya sesuai dengan peraturan daerah
yang mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Bagian Laba Usaha Daerah, dan Penerimaan Lain-lain. Pendapatan Asli Daerah Provinsi
Papua Barat dalam kurun waktu jangka menengah kedepan diperkirakan akan terus meningkat. Prediksi peningkatan PAD tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan Laba Usaha Daerah
yang berhubungan dengan pendapatan lain PAD. Tabel 3-4. Pendapatan Asli Daerah Provinsi Papua BaratJutaan Rupiah
NO JENIS
PENERIMAAN DAERAH TAHUN
2007 2008
2009 2010
1 Pajak Daerah
25.436,70 66.640,51
67.076,90 41.184,50
2 Retribusi
73,10 294,10
294,10 322,09
3 Pendapatan Lain
7.285,65 365,70
365,70 5.644,20
Jumlah 32.795,45
67.300,31 67.736,70
47.150,79 Sumber: Dispenda Papua Barat, 2010, dan Statistik Keuangan Daerah, 2009.
3. Penerimaan Lain yang Sah a. Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua Barat
Penetapan Provinsi Papua Barat sebagai daerah berkategori Otonomi Khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 sebagimana telah diubah
denganUndang-Undang Nomor 35 Tahun 2008, menyebabkan diberikannya dana transfer berupa Dana Otonomi Khusus yang besarannya adalah 2 dari Dana Alokasi
Umum atau DAU Nasional. Peningkatan angka DAU Nasional dari tahun ke tahun ikut mendorong terjadinya peningkatan alokasi Dana Otonomi Khusus untuk wilayah Papua
Barat.
Gambar 3-2 Realisasi Dana Otonomi Khusus Papua Barat
63 Sumber: BAKD Papua Barat, Agustus 2011.
Penetapan Dana Otonomi Khusus terkait dengan total belanja Pemerintah Pusat yang pada tahun 2010 menunjukan angka Rp. 781,5 triliun atau sebesar 69, 40 dari total
belanja keseluruhan. Sementara itu, alokasi dana transfer ke Daerah pada tahun yang sama ditetapkan sebesar Rp. 344,6 triliun. bedasarkan besaran alokasi nasional dana
transfer tersebut, komponen Dana Alokasi Umum atau DAU sebesar 57,73 , dimana porsi Dana Otonomi Khusus adalah sebesar 2,7 dari Dana Alokasi Umum.
Kemudian dalam tahun 2011, porsi belanja Pemerintah Pusat menunjukan peningkatan menjadi sebesar Rp. 823, 6 triliun atau 68,52 dari total belanja keseluruhan.
sementara alokasi dana transfer ke Daerah sebesar Rp. 378,4 triliun dengan nilai DAU adalah sebesar 58,63 dan selanjutnya Dana Otonomi Khusus Papua sebesar 2,72
dari DAU yang tersedia.
Tabel 3-5. Posisi Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua Barat dalam Trilyun Rupiah
KLASIFIKASI TAHUN
2010 2011
Total Belanja Pemerintah Pusat 781,50
823,60 Total Belanja Transfer Pusat ke Daerah
344,60 378,40
Persentase DAU dari total belanja transfer Pusat ke Daerah 57,73
58,63 Persentase Dana Otsus dari DAU
2,70 2,72
Persentase Alokasi Provinsi Papua Barat terhadap Dana Otsus 30
30 Sumber: Kementerian Keuangan RI, tahun 2010, Angka tahun 2011 adalah versi RAPBN 2011.
b. Dana Tambahan Infrastruktur Otonomi Khusus Papua Barat.