Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil DBH

58 Infrastruktur, serta Dana Penyesuaian. Gambar 3-1. Struktur Penerimaan Daerah Provinsi Papua Barat Berdasarkan data yang ada, perkembangan keuangan daerah Provinsi Papua Barat dalam kurun waktu 2011-2012 dari sisi realisasi pendapatan daerah cenderung mengalami kenaikan akan tetapi kontribusi dana perimbangan dan pendapatan lain terutama dari dana terkait status Otonomi Khusus masih menjadi yang paling dominan dalam pemasukan Daerah. Minimnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah merupakan gambaran minimnya daya saing wilayah dan tingkat ketergantungan ekonomi yang sangat tinggi. Kebijakan dan strategi khusus perlu diperhatikan dalam mendorong pertumbuhan perekonomian yang lebih baik. Distribusi persentase komponen pendapatan daerah secara keseluruhan terdistribusikan dengan proporsi sebagai berikut: Tabel 3-2. Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatanh Daerah Tahun 2011 – 2012 Provinsi Papua Barat No. Uraian 2008 2009 2010 2011 Rp 2012 Rp s 1 PENDAPATAN 3,385,707,354,738 3,939,327,152,609.8 8 16.35

1.1. Pendapatan Asli Daerah

98,962,042,000 155,916,595,419.00 57.55 1.1. 1. Pajak daerah 66.640.510.000 .000 67.076.900.000. 000 41.184.500.000. 000 80,050,000,000 123,414,840,000.00 54.17 1.1. 2. Retribusi daerah 294.100.000.00 294.100.000.00 322.090.000.00 1,490,000,000.00 922,000,000.00 - 38.12 1.1. 3. Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan 4,386,860,000.00 8,809,755,419.00 100.82 1.1. 4. Lain-lain PAD yang sah 365,700.000.00 365,700.000.00 5.644.200.000.0 00 13,035,182,000.00 22,770,000,000.00 74.68

1.2. Dana Perimbangan

1,332,510,408,788. 00 1,596,161,163,190.8 8 19.79 1.2. 1. Dana bagi hasil pajak bagi hasil bukan pajak 1.289.100.000. 000 4.543.040.000.0 00 2.067.250.000.0 00 591,526,598,788.00 656,129,600,190.88 10.92 1.2. 2. Dana alokasi umum 59.576.000.000 60.579.000.000 700,444,910,000.00 901,398,453,000.00 28.69 Penerimaan Daerah Pendapatan Asli Daerah PAD Dana Perimbangan Pendapatan Lain yang Sah 59 No. Uraian 2008 2009 2010 2011 Rp 2012 Rp s 1.2. 3. Dana alokasi khusus 595.760.000.00 605.790.000.00 40,538,900,000.00 38,633,110,000.00 - 4.70

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang

Sah 1,954,234,903,950. 00 2,187,249,394,000.0 11.92 1.3. 1 Hibah - - - 1,037,958,000.00 - 100.00 1.3. 4 Dana penyesuaian dan otonomi khusus 1.118.480.000.0 00 1.154.940.000.00 1,953,196,945,950. 00 2,187,249,394,000.0 11.98 Sumber: Badan Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah Tabel 3-2. Distribusi Persentase Realisasi Penerimaan DaerahProvinsi Papua Barat No. Komponen Pendapatan Tahun 2006 2007 2008 2009 1. Pendapatan Asli Daerah 2,25 4,77 5,09 2,61 1.1 Pajak Daerah 1,11 3,70 4,43 2,31 1.2 Retribusi Daerah 0,01 0,01 1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 1.4 Lain-Lain PAD yang Sah 1,14 1,06 0,66 0,29 2 Dana Perimbangan 95,89 95,23 57,01 36,50 3 Lain-Lain Pendapatan yang Sah 1,86 0,00 37,90 60,89 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber: Statistik Keuangan Daerah Provinsi Papua Barat, 2009. Sedangkan, penjabaran kondisi perekonomian secara umum dan penerimaan daerah secara khusus yang terkait dengan pendanaan program maupun kegiatan sesuai dengan prinsip desentralisasi Fiskal di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Dana Perimbangan

Dana Perimbangan merupakan dana yang bersumber dari Pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka desentralisasi. Dana perimbangan juga merupakan komponen paling dominan dalam Pendapatan Daerah yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu: Dana Bagi Hasil atau DBH, Dana Alokasi Umum atau DAU serta Dana Alokasi Khusus atau DAK. Komposisi ini telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah dan dilaksanakan dari tahun ketahun.

a. Dana Bagi Hasil DBH

Dana Bagi Hasil sesungguhnya merupakan kontribusi Pemerintah Pusat kepada Daerah sebagai wujud dari kesatuan wilayah Nasional Repbulik Indonesia. Besaran Dana Bagi Hasil ini ditetapkan sesuai dengan tingkat pemanfaatan sumber daya alam di Provinsi 60 Papua Barat. Tingginya besaran DBH sangat tergantung pada investasi yang terlaksana terkait pemanfaatan potensi sumber daya alam yang terkandung di wilayah Papua Barat. Berdasarkan pengertian tersebut, besarnya alokasi DBH bagi wilayah Papua Barat sangat ditentukan sesuai kebijakan perekonomian khususnya dalam peningkatan pemanfaatan Sumber Daya Alam. Adapun Dana Bagi Hasil itu sendiri terdiri dari klasifikasi sebagai berikut: i. Dana Bagi Hasil Pajak meliputi: Dana Bagi Hasil PBB, BPHTB, PPH dan Dana Bagi Hasil Cukai. Beberapa komponen DBH ini belum dilaksanakan di Papua Barat. ii. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam meliputi: Dana Bagi Hasil Kehutanan, Pertambangan Umum, Perikanan dan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi. Selama tahun 2008-2010, perkembangan alokasi pengeluaran transfer yang berasal dari DBH Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi Papua Barat mengalami kondisi yang tidak menentu. Perkembangan jumlah alokasi pada tahun 2008-2009 sangat berbeda dengan perubahan yang terjadi pada tahun 2009-2010. Penurunan penerimaan alokasi yang terjadi sangat mempengaruhi penerimaan pendapatan daerah secara umum di Papua Barat, berikut merupakan rincian perubahan yang terjadi. Tabel 3-1. Alokasi Dana Bagi Hasil Provinsi Papua Barat Milyar Rupiah Klasifikasi Tahun 2008 2009 2010 DBH Sumber Daya Alam 382,63 2.617,70 1.130,90 DBH Pajak 906,47 1.925,34 936,35 Total DBH 1.289,10 4.543,04 2.067,25 Sumber: Kementerian Keuangan, 2010

b. Dana Alokasi Umum DAU

Dokumen yang terkait

The Development Of Decision Support System (DSS) For Monitoring And Evaluating Forest Industry

0 29 196

PENGEMBANGAN SIG BERBASIS WEB SEBAGAI DECISSION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MANAJEMEN JARINGAN JALAN DI KABUPATEN ACEH TIMUR

0 8 16

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Cv. Yenns Collection dengan Menggunakan DSS (Decision Support System).

0 1 28

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 4

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

1 1 3

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DSS(DECISION SUPPORT SYSTEM) PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE DALAM APLIKASI EWS(EARTHQUAKE WARNING SYSTEM) BERBASIS DESKTOP - UDiNus Repository

0 0 1

RPJPD PAPUA BARAT 2012 2025 NO. 18 TAHUN 2012

1 5 153